Harga Emas Tertekan, Hari Ini Diproyeksi Tren Bearish Masih Berlanjut

- Editor

Jumat, 28 Februari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Harga emas (XAU/USD) mengalami tekanan jual lebih lanjut dan mencatat penurunan lebih dari 1% menjelang perdagangan sesi Amerika pada hari Kamis (27/2). Penurunan ini dipicu oleh ketidakpastian kebijakan tarif AS setelah Presiden Donald Trump menyampaikan pernyataan yang membingungkan dalam pertemuan kabinet pada hari Rabu. Trump tidak memberikan kejelasan terkait negara mana yang akan dikenakan tarif dan kapan kebijakan tersebut akan diterapkan, yang menyebabkan reaksi pasar yang beragam.

Berdasarkan analisis teknikal dari Dupoin Indonesia, Andy Nugraha, kombinasi pola candlestick dan indikator Moving Average menunjukkan bahwa tren bearish masih mendominasi XAU/USD. Proyeksi pergerakan harga emas hari ini berpotensi mengalami pelemahan lebih lanjut hingga mencapai level $2.865. Namun, jika terjadi rebound setelah penurunan, emas dapat mengalami kenaikan kembali dengan target terdekat di $2.894.

Ketidakpastian kebijakan tarif AS bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi pergerakan emas. Harga emas juga terkoreksi pada hari Jumat  (28/2) setelah menyentuh level $2.879 akibat komentar Trump yang kontradiktif mengenai kebijakan perdagangan. Pasar keuangan global juga tengah menantikan laporan pendapatan Nvidia (NVDA), yang diproyeksikan mencapai $43 miliar. Meskipun angka ini sedikit di atas estimasi analis, margin laba kotor yang lebih ketat akibat peluncuran desain chip baru Blackwell menambah ketidakpastian bagi investor. Ditambah lagi, kekhawatiran akan perlambatan belanja di sektor kecerdasan buatan (AI) dan dampak tarif AS terhadap perusahaan teknologi menciptakan hambatan tambahan di pasar.

Baca Juga :  Kolaborasi Nusantara Global Network dan FBS Hadirkan Sistem Self-Rebate Inovatif untuk Maksimalkan Peluang Trading

Dari sisi kebijakan moneter, alat FedWatch CME memproyeksikan peluang 33,0% bahwa suku bunga akan tetap berada di kisaran saat ini hingga bulan Juni, sementara sisanya mengindikasikan kemungkinan pemangkasan suku bunga. Sementara itu, data ekonomi AS yang akan dirilis hari ini, termasuk pembacaan kedua Produk Domestik Bruto (PDB) AS untuk kuartal keempat, diperkirakan tetap stabil di 2,3%. Indeks Belanja Konsumsi Pribadi (PCE) pendahuluan kuartalan juga diproyeksikan tetap di 2,3%, sementara PCE inti diperkirakan di 2,5%.

Beberapa analis memperingatkan bahwa aksi beli spekulatif pada emas telah menyebabkan harga mengalami tekanan koreksi. Para pedagang yang membeli emas di harga tinggi berisiko mengalami eksekusi stop-loss mereka, yang dapat mempercepat penurunan harga lebih dalam. Tekanan jual ini dapat membawa harga emas turun lebih jauh ke level $2.860, menciptakan peluang bagi investor yang ingin masuk di harga lebih rendah.

Baca Juga :  AWesome Japanese Challenge: Dari Mukbang sampai Best Outfit Challenge, A&W Indonesia Sukses Menghibur Para Cosplayers!

Di sisi lain, dolar AS mengalami pemulihan dari level terendah 11 minggu akibat kenaikan moderat dalam imbal hasil obligasi pemerintah AS. Hal ini menambah tekanan negatif pada harga emas selama perdagangan sesi Asia pada hari Kamis. Trump juga kembali memicu ketidakpastian dengan mengindikasikan kemungkinan jeda dalam penerapan tarif tinggi pada barang impor dari Meksiko dan Kanada. Meskipun sebelumnya batas waktu penerapan tarif ditetapkan pada 4 Maret, Trump menyebut bahwa kebijakan tersebut bisa berlaku mulai 2 April. Namun, pejabat Gedung Putih menegaskan bahwa batas waktu tarif saat ini masih berlaku, sambil menunggu tinjauan Trump terhadap tindakan untuk mengendalikan arus migrasi ke AS.

Secara keseluruhan, Andy memperkirakan harga emas saat ini masih berada dalam tekanan yang cukup besar akibat ketidakpastian kebijakan tarif AS, ekspektasi suku bunga The Fed, serta dinamika pasar teknologi. Meskipun volatilitas tinggi masih membayangi, peluang tetap terbuka bagi mereka yang dapat membaca momentum pasar dengan tepat. Tetap waspada terhadap perkembangan berita global dan gunakan analisis teknikal sebagai panduan dalam mengambil keputusan investasi.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita Terkait

Umroh Fleksibel a la UMRA.ID Makin Diminati, Pasarnya Terus Tumbuh
Arfiana Maulina, Pejuang SNHL yang Menjadi Suara Air Bersih di Indonesia
Airdrop Kripto Maret 2025: Cara Mudah Dapatkan Token Gratis!
Motor Impian Jadi Nyata dengan Promo Menarik BRI Finance
VRITIMES Jalin Kerja Sama Strategis dengan Ntbpost.com dan Bisnisntb.com
Visidata, Tableau Partner Indonesia, Gelar Seminar: Optimalisasi Pemungutan Pajak & Retribusi Daerah dengan Tableau Analytics
Gadai PC atau Komputer Gaming di deGadai, Solusi Cepat dan Aman untuk Kebutuhan Finansial Anda
Pasar Pembersih Wajah di Indonesia Melonjak di Q4 2024: Skintific dan Shopee Memimpin!
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 28 Februari 2025 - 10:56 WIB

Umroh Fleksibel a la UMRA.ID Makin Diminati, Pasarnya Terus Tumbuh

Jumat, 28 Februari 2025 - 10:04 WIB

Arfiana Maulina, Pejuang SNHL yang Menjadi Suara Air Bersih di Indonesia

Jumat, 28 Februari 2025 - 10:00 WIB

Airdrop Kripto Maret 2025: Cara Mudah Dapatkan Token Gratis!

Jumat, 28 Februari 2025 - 09:50 WIB

Motor Impian Jadi Nyata dengan Promo Menarik BRI Finance

Jumat, 28 Februari 2025 - 08:47 WIB

VRITIMES Jalin Kerja Sama Strategis dengan Ntbpost.com dan Bisnisntb.com

Jumat, 28 Februari 2025 - 07:12 WIB

Gadai PC atau Komputer Gaming di deGadai, Solusi Cepat dan Aman untuk Kebutuhan Finansial Anda

Jumat, 28 Februari 2025 - 07:04 WIB

Pasar Pembersih Wajah di Indonesia Melonjak di Q4 2024: Skintific dan Shopee Memimpin!

Jumat, 28 Februari 2025 - 07:00 WIB

Festival Wana Lestari Promosikan Program Perhutanan Sosial Masyarakat Desa Banyurip

Berita Terbaru