Institusi Kian Agresif, Metaplanet dan Semler Perbesar Kepemilikan Bitcoin

- Editor

Jumat, 11 Juli 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Perusahaan publik terus menunjukkan minat yang meningkat terhadap Bitcoin sebagai bagian dari strategi alokasi aset mereka. Pekan ini, dua perusahaan—Semler Scientific dan Metaplanet menjadi sorotan setelah kembali menambah cadangan BTC mereka secara signifikan. Langkah ini mencerminkan kepercayaan jangka panjang terhadap potensi Bitcoin sebagai penyimpan nilai dan lindung terhadap ketidakpastian makroekonomi global.

Semler Scientific, sebuah perusahaan teknologi kesehatan asal Amerika Serikat, mengumumkan pembelian tambahan sebesar 187 BTC senilai sekitar US$20 juta. Dengan akumulasi terbaru ini, total kepemilikan Bitcoin perusahaan tersebut mencapai 4.636 BTC yang jika dikonversi ke harga pasar saat ini, nilainya lebih dari US$500 juta. Semler menyatakan bahwa mereka melihat Bitcoin sebagai “aset cadangan utama” dan bagian penting dari strategi keuangan perusahaan dalam menghadapi tekanan inflasi dan pelemahan mata uang fiat.

Sementara itu, Metaplanet Inc., perusahaan asal Jepang yang semakin dikenal sebagai “MicroStrategy versi Jepang,” juga meningkatkan akumulasi BTC-nya secara agresif. Perusahaan ini membeli tambahan 2.205 BTC senilai sekitar US$239 juta, menjadikan total kepemilikannya sebesar 15.555 BTC. Nilai tersebut setara dengan sekitar US$1,7 miliar, menempatkan Metaplanet sebagai salah satu perusahaan publik non-crypto terbesar dalam hal kepemilikan Bitcoin di dunia.

Fenomena ini mencerminkan tren institusionalisasi Bitcoin yang terus berkembang, di mana perusahaan-perusahaan mulai melihat BTC tidak hanya sebagai aset spekulatif, tetapi juga sebagai alternatif strategis untuk mempertahankan nilai aset mereka. Selain itu, langkah Metaplanet dan Semler juga dipandang sebagai bentuk sinyal kuat kepada investor dan pasar bahwa adopsi Bitcoin di tingkat korporat bukanlah tren sesaat. Mereka mengikuti jejak MicroStrategy yang lebih dulu membangun reputasi sebagai pionir dalam strategi akumulasi BTC.

Di tengah volatilitas pasar kripto, keputusan perusahaan publik untuk terus menambah kepemilikan Bitcoin memberikan validasi penting terhadap narasi jangka panjang Bitcoin sebagai “emas digital.” Dengan makin banyak perusahaan yang mulai menjadikan BTC sebagai bagian dari neraca keuangan mereka, kemungkinan akan muncul gelombang akumulasi berikutnya yang lebih luas di kalangan korporasi global, khususnya saat kondisi ekonomi dunia makin menuntut strategi diversifikasi yang inovatif dan berani.

Baca Juga :  OJK Bebaskan Pungutan Kripto, Dorong Akselerasi Pertumbuhan Ekosistem

Baik Metaplanet maupun Semler Scientific tidak hanya menambah cadangan Bitcoin secara agresif, tetapi juga menerapkan strategi pembiayaan yang kreatif untuk mendukung langkah tersebut. Metaplanet, misalnya, diketahui menerbitkan obligasi konversi dan surat utang sebagai cara untuk menggalang dana akumulasi BTC, tanpa harus mengandalkan arus kas operasional utama. Strategi ini memberi mereka fleksibilitas keuangan tinggi tanpa mengorbankan operasional inti perusahaan.

Kinerja dari strategi ini diukur melalui metrik yang dikenal sebagai BTC Yield, yaitu rasio antara nilai cadangan Bitcoin dengan kapitalisasi pasar saham perusahaan. Metaplanet mencatatkan hasil yang luar biasa, dengan BTC Yield mencapai 416% secara year-to-date (YTD). Artinya, nilai Bitcoin yang mereka miliki saat ini jauh melebihi nilai saham beredarnya, menjadikan perusahaan ini sangat “leveraged” terhadap pergerakan harga BTC. Sementara itu, Semler mencatat BTC Yield sebesar 29% YTD angka yang tetap signifikan untuk perusahaan di luar sektor kripto.

Pencapaian tersebut menunjukkan bahwa kepemilikan Bitcoin bukan hanya strategi defensif, tetapi juga bisa menjadi sumber nilai yang agresif bagi pemegang saham. Meskipun saham keduanya sempat mengalami koreksi harga dalam jangka pendek, tren umum menunjukkan bahwa investor mulai memahami dan menghargai nilai jangka panjang dari eksposur terhadap BTC. Koreksi ini juga bisa dipandang sebagai bagian dari volatilitas wajar dalam fase awal adopsi aset digital oleh entitas korporasi.

Baca Juga :  Terra Drone Berikan Pelatihan Guna Mendukung Pemanfaatan Drone untuk Pemetaan di Perguruan Tinggi

Selain itu, strategi ini tampaknya mulai menciptakan efek demonstratif bagi perusahaan lain yang ingin menyeimbangkan portofolio keuangan mereka dengan aset non-tradisional. Dengan meningkatnya tekanan inflasi dan ketidakpastian kebijakan suku bunga global, Bitcoin menjadi semakin menarik sebagai aset yang tidak terikat pada kebijakan moneter konvensional. Jika keberhasilan Metaplanet dan Semler terus berlanjut, kita bisa melihat gelombang baru perusahaan publik, baik besar maupun kecil yang mengevaluasi ulang pendekatan treasury mereka.

Keseluruhan dinamika ini memperkuat narasi bahwa Bitcoin sedang bergerak dari ranah spekulatif menuju status sebagai aset institusional yang sah. Dalam konteks ini, Metaplanet dan Semler bukan hanya pembeli BTC, melainkan juga pionir dalam membentuk model baru untuk manajemen neraca perusahaan. Dengan transparansi data dan metrik seperti BTC Yield, investor kini punya cara baru untuk mengevaluasi nilai intrinsik dan prospek jangka panjang dari perusahaan yang terlibat dalam ekosistem aset digital.

Pergerakan Saham Amerika Serikat, Aset Kripto, dan Emas Digital saat ini bisa kamu cek di aplikasi Nanovest. Jika kamu tertarik untuk mulai berinvestasi di Aset Kripto, Nanovest dapat menjadi pilihan kamu untuk mulai berinvestasi dan eksplor koin kripto lainnya, sebuah aplikasi investasi saham & kripto yang terpercaya dan aman yang dapat menjadi pilihan terbaik bagi para investor di Indonesia. Bagi para investor yang baru ingin memulai berinvestasi tidak perlu khawatir karena, Karena cuma di aplikasi ini aset kamu terproteksi dari risiko cybercrime dengan Asuransi Sinarmas. Bagi para penggiat investasi yang ingin menggunakan Nanovest, aplikasi ini sudah tersedia di Play Store maupun App Store Anda.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita Terkait

Faktor Ekonomi yang Mempengaruhi Pergerakan Mata Uang
Dunia Usaha Apresiasi Langkah Rosan Roeslani Pangkas Tantiem Komisaris BUMN
Long Weekend Momen HUT ke-80 RI, KAI Daop 4 Semarang Sediakan 123.508 Ribu Tempat Duduk
Kedutaan Besar India di Jakarta Rayakan HUT ke-79 Kemerdekaan India
Antisipasi Kepadatan Lalu Lintas Pesta Rakyat HUT ke-80 RI di Monas, 10 Perjalanan KA dari Gambir Berhenti Luar Biasa di Stasiun Jatinegara
Adopsi Aset Kripto Meningkat, Saatnya Indonesia Lirik Bitcoin sebagai Cadangan Nasional?
KAI Daop 1 Jakarta Catat, Lebih dari 7 Ribu Pelanggan Manfaatkan Tiket Promo Merdeka untuk Keberangkatan 17 Agustus 2025
Peringatan HUT RI ke-80 : Menteri Pekerjaan Umum Tekankan Lima Nilai Dasar Insan Kementrian PU
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 16 Agustus 2025 - 05:32 WIB

Faktor Ekonomi yang Mempengaruhi Pergerakan Mata Uang

Jumat, 15 Agustus 2025 - 22:58 WIB

Dunia Usaha Apresiasi Langkah Rosan Roeslani Pangkas Tantiem Komisaris BUMN

Jumat, 15 Agustus 2025 - 22:18 WIB

Long Weekend Momen HUT ke-80 RI, KAI Daop 4 Semarang Sediakan 123.508 Ribu Tempat Duduk

Jumat, 15 Agustus 2025 - 20:39 WIB

Antisipasi Kepadatan Lalu Lintas Pesta Rakyat HUT ke-80 RI di Monas, 10 Perjalanan KA dari Gambir Berhenti Luar Biasa di Stasiun Jatinegara

Jumat, 15 Agustus 2025 - 20:39 WIB

Adopsi Aset Kripto Meningkat, Saatnya Indonesia Lirik Bitcoin sebagai Cadangan Nasional?

Jumat, 15 Agustus 2025 - 20:36 WIB

KAI Daop 1 Jakarta Catat, Lebih dari 7 Ribu Pelanggan Manfaatkan Tiket Promo Merdeka untuk Keberangkatan 17 Agustus 2025

Jumat, 15 Agustus 2025 - 20:21 WIB

Peringatan HUT RI ke-80 : Menteri Pekerjaan Umum Tekankan Lima Nilai Dasar Insan Kementrian PU

Jumat, 15 Agustus 2025 - 20:05 WIB

KAI Properti Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim di Hotel Truntum Cihampelas

Berita Terbaru

Bisnis

Faktor Ekonomi yang Mempengaruhi Pergerakan Mata Uang

Sabtu, 16 Agu 2025 - 05:32 WIB