Petani Sambut Baik Kesiapan Kementerian Pu Terhadap Pasokan Air Waduk Kedungombo

- Editor

Minggu, 24 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

GROBOGAN, 24 Agustus 2025 – Waduk Kedungombo dipastikan siap mendukung kebutuhan irigasi para petani di Grobogan, Kudus, Pati, dan Demak untuk menyukseskan Musim Tanam (MT) I yang akan dimulai serentak pada 1 September 2025. Kesiapan ini ditandai dengan volume air yang sangat mencukupi dan sistem distribusi yang telah terkelola dengan baik.

Kementerian
Pekerjaan Umum melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana,
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, mengonfirmasi bahwa pasokan air dari Waduk
Kedungombo berada dalam kondisi optimal. Per hari ini (24/8/2025), volume air
tercatat sebesar 472,39 juta meter kubik pada elevasi muka air 87,67 meter,
yang siap mengairi lahan pertanian seluas total 64.364 hektare.

Kepala BBWS
Pemali Juana, Sudarto, menyatakan bahwa pengaturan distribusi air telah
disepakati bersama seluruh pihak terkait. Jadwal ini tertuang dalam SK Pola
Tanam yang dirumuskan bersama petani, pemerintah daerah, dan Komisi Irigasi. Ia
menambahkan, sesuai kesepakatan, musim Tanam I akan dimulai pada 1 September
2025.

Baca Juga :  Talkshow Excellence in Procurement untuk UMKM dan Startup Indonesia, Dukungan Telkom Tingkatkan Kualitas Ekosistem Pengadaan Barang dan Jasa di Indonesia

“Tetapi apabila
ada permintaan lanjutan kami siap, Bendungan Kedungombo dalam kondisi
siap,” kata Sudarto, menegaskan fleksibilitas dan kesiapan pihaknya.

Langkah
menyiapkan Waduk Kedungombo sebagai sumber aliran irigasi untuk mendukung
program realisasi ketahanan pangan nasional sejalan dengan arahan Menteri
Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo. Menteri Dody menegaskan bahwa irigasi yang
terpelihara adalah kunci ketahanan pangan nasional. Untuk itu, fungsi bendungan
dan saluran irigasi harus dijaga keberlanjutannya untuk memastikan distribusi
air yang efisien dan merata bagi seluruh petani.

Kesiapan yang
dilakukan Kementerian PU disambut baik oleh para petani yang kini tidak lagi
khawatir akan pasokan air irigasi. Akrab, Ketua Federasi Sistem Irigasi Waduk
Kedungombo, menuturkan bahwa sistem pengaturan yang ada telah menciptakan
ketertiban.

“Dulu
sebelum ada sistem pengaturan, petani sering berebut air. Sekarang sudah
tertib, tidak ada demo, semua diarahkan melalui musyawarah,” ujar petani
asal Kudus tersebut.

Hal senada juga
diungkapkan oleh Maryoto, Ketua Induk Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)
Sidorejo. Ia menyebut komunikasi dan diskusi demokratis antar kelompok P3A
menjadi kunci kelancaran distribusi di tingkat lapangan. “Minimal tiga
kali kami bertemu selama musim tanam. Kalau ada lahan yang padinya belum
dipanen, diberi toleransi, begitu selesai langsung olah lahan,” jelasnya.

Baca Juga :  Rayakan Agustusan dengan Meraih Cuan Lebih di 8.8 Double Untung di neobank

Dengan kapasitas
tampung normal mencapai 561,2 juta meter kubik, Waduk Kedungombo melayani
sejumlah Daerah Irigasi (DI), mencakup DI Sidorejo (6.038 ha), DI Sidorejo
Kiri/Lanang (1.900 Ha), dan DI Sedadi (16.055 ha) di Grobogan. Selain itu, juga
mengairi DI Klambu Kiri di Demak (20.646 ha), DI Klambu Kanan di Pati (10.354
ha), dan DI Klambu Wilalung di Kudus (7.872 ha).

Kesiapan yang
dilakukan Kementerian PU beserta jajarannya pada Waduk Kedungombo dipastikan
akan sepenuhnya menjadi pilar penting bagi produktivitas pertanian dan
ketahanan pangan Indonesia, khususnya di Jawa Tengah.

#SigapMembangunNegeriUntukRakyat

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita Terkait

Kereta Api, Urat Nadi Pertahanan Bangsa yang Tak Pernah Berhenti Bergerak
KAI Daop 8 Surabaya Terapkan Ketentuan Baru Penggunaan Powerbank di Kereta Api
Trump ‘Selamatkan’ CZ, Apakah Ini Sinyal Pro-Kripto dari Gedung Putih?
BINUS University Menjadi Tuan Rumah Grand Final Startup Wars 2025: Mempersiapkan Generasi Venture Capitalists Baru di Asia Tenggara
YourBestie, Platform Sewa Motor Pertama di Indonesia, Kini Hadir di 9 Kota
Setelah Reli Panjang, Harga Emas Melemah ke $4.054 per Ons Jelang Rilis Data Inflasi AS
Menteri PU Perkuat Infrastruktur Permukiman : Sasar Kawasan Kumuh, Destinasi Wisata, dan Pengentasan Kemiskinan
Menteri PU Pimpin Peletakan Batu Pertama SILN Riyadh dan Jeddah, Wujudkan Pendidikan Berkualitas bagi WNI di Arab Saudi
Berita ini 13 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 13:53 WIB

Kereta Api, Urat Nadi Pertahanan Bangsa yang Tak Pernah Berhenti Bergerak

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 13:17 WIB

KAI Daop 8 Surabaya Terapkan Ketentuan Baru Penggunaan Powerbank di Kereta Api

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 09:00 WIB

Trump ‘Selamatkan’ CZ, Apakah Ini Sinyal Pro-Kripto dari Gedung Putih?

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 06:00 WIB

BINUS University Menjadi Tuan Rumah Grand Final Startup Wars 2025: Mempersiapkan Generasi Venture Capitalists Baru di Asia Tenggara

Jumat, 24 Oktober 2025 - 23:31 WIB

YourBestie, Platform Sewa Motor Pertama di Indonesia, Kini Hadir di 9 Kota

Jumat, 24 Oktober 2025 - 22:24 WIB

Menteri PU Perkuat Infrastruktur Permukiman : Sasar Kawasan Kumuh, Destinasi Wisata, dan Pengentasan Kemiskinan

Jumat, 24 Oktober 2025 - 22:11 WIB

Menteri PU Pimpin Peletakan Batu Pertama SILN Riyadh dan Jeddah, Wujudkan Pendidikan Berkualitas bagi WNI di Arab Saudi

Jumat, 24 Oktober 2025 - 22:09 WIB

KAI Daop 1 Jakarta Sosialisasikan Rencana Penutupan JPL 148 Tenjo, Pengguna Jalan Diimbau Gunakan Flyover Subiantoro

Berita Terbaru