Strategi Ripple di AS: Apakah Bitcoin Reserve Jadi Kunci Kemenangan XRP

- Editor

Rabu, 29 Januari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Persaingan antara Ripple Labs dan Bitcoin kembali menjadi sorotan. Kali ini, Ripple diduga terlibat dalam upaya menghambat pembentukan Strategic Bitcoin Reserve (SBR) di Amerika Serikat. Isu ini menimbulkan spekulasi di kalangan komunitas kripto, memunculkan pertanyaan besar: Apakah Ripple benar-benar melobi untuk menekan Bitcoin demi kepentingan mereka sendiri?

Ripple Diduga Menghalangi Pengakuan Bitcoin

Berdasarkan laporan dari Riot Platforms, Ripple telah mengalokasikan dana besar untuk melobi pembuat kebijakan di AS sepanjang tahun 2023. Lobi ini dikaitkan dengan upaya mencegah Bitcoin diakui sebagai aset cadangan strategis, yang berpotensi memperkuat posisi Ripple dalam sektor keuangan digital.

Selain itu, Ripple juga dikaitkan dengan kebijakan yang menekan industri penambangan Bitcoin, terutama di bawah pemerintahan Biden. Langkah ini disebut-sebut sejalan dengan strategi mereka untuk mendorong regulasi yang lebih menguntungkan bagi CBDC dan aset digital yang lebih terkontrol.

Strategi Ripple vs Bitcoin pada Tahun 2023

Pada pertengahan 2023, Ripple meluncurkan solusi penerbitan CBDC dan stablecoin, yang semakin memperkuat dugaan bahwa perusahaan ini tengah berupaya mengambil alih dominasi Bitcoin dalam industri aset digital.

Baca Juga :  Simak Cara Membuat WhatsApp Business Agar Komunikasi Lebih Efektif

Pendiri Ripple, Chris Larsen, juga diketahui memberikan dukungan finansial kepada kelompok politik yang mendorong pengembangan CBDC. Hal ini semakin memperkuat spekulasi bahwa Ripple secara aktif membentuk lanskap regulasi agar lebih berpihak pada aset digital berbasis sentralisasi.

Meski demikian, Ripple membantah tuduhan tersebut dan menegaskan bahwa aktivitas lobi mereka bertujuan untuk membangun regulasi yang lebih inklusif bagi seluruh ekosistem kripto, termasuk Bitcoin.

Dampak Strategic Bitcoin Reserve terhadap Industri Kripto

Kontroversi mengenai SBR mencerminkan perbedaan mendasar dalam filosofi dunia kripto.

Bitcoin dikenal sebagai aset desentralisasi yang tidak dikendalikan oleh pemerintah atau entitas mana pun.

Ripple, di sisi lain, cenderung mendorong inovasi berbasis regulasi, termasuk pengembangan CBDC yang lebih terkontrol oleh lembaga keuangan.

Jika Strategic Bitcoin Reserve benar-benar diadopsi, hal ini bisa menjadi tonggak besar dalam pengakuan Bitcoin sebagai aset strategis yang diakui secara global. Namun, jika CBDC justru mendapat prioritas lebih tinggi, maka dunia kripto mungkin akan semakin bergerak ke arah yang lebih tersentralisasi.

Baca Juga :  140 UMKM Naik Kelas Lewat Kolaborasi LPER, Startup Campus & Bank Indonesia

Kesimpulan

Persaingan antara Ripple vs Bitcoin dalam isu Strategic Bitcoin Reserve menunjukkan bahwa dunia kripto bukan hanya soal inovasi teknologi, tetapi juga kepentingan ekonomi dan kebijakan politik.

Dengan besarnya pengaruh Ripple dalam membentuk regulasi aset digital, komunitas kripto dan investor perlu terus memantau bagaimana dinamika ini berkembang.

Di masa depan, apakah dunia akan lebih condong pada sistem desentralisasi seperti Bitcoin, atau justru memilih pendekatan yang lebih terkontrol melalui CBDC? Jawaban atas pertanyaan ini akan menentukan arah industri aset digital di tahun-tahun mendatang.

Jika kamu tertarik untuk memahami lebih dalam tentang dunia kripto dan ingin berinvestasi pada aset digital seperti Bitcoin (BTC) dan XRP, Bittime adalah platform yang tepat untukmu.

Kamu bisa membeli, menjual, dan menyimpan berbagai aset kripto dengan fitur yang ramah pengguna dan regulasi yang sesuai dengan standar keamanan tinggi.

Jangan lewatkan peluang untuk menjadi bagian dari masa depan aset digital! Daftar Bittime sekarang dan mulai perjalanan investasimu dengan aman dan terpercaya.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita Terkait

Kolaborasi Transformatif: MAXY Academy dan TBN Indonesia Bersatu dalam Upaya Mengurangi Tingkat Pengangguran Indonesia
Nusantara Global Network Bermitra dengan Headway Broker untuk Meluncurkan Program Introducing Broker (IB) dengan Keuntungan Menarik
5 Kesalahan Umum saat Membuka Rekening Badan Usaha
Analisis Bitcoin 2025: Tren, Prediksi, dan Prospek Jangka Panjang
Port Academy Gelar Diklat Tenaga Kerja Bongkar Muat di Jambi: Tingkatkan Kompetensi SDM Pelabuhan
MAXY Academy Beri Pelatihan Gratis: Strategi SEO Jangka Panjang untuk Bisnis Digital
Antara Systems berhasil menarik perhatian ratusan UMKM pada Pesta Wirausaha Nasional di Jakarta.
PT Sejahtera Bersama Nano Resmi Meluncurkan Token IDDB, Tokenisasi Obligasi Pertama di Indonesia Yang Tercatat di OJK Sandbox
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 30 Januari 2025 - 14:30 WIB

Kolaborasi Transformatif: MAXY Academy dan TBN Indonesia Bersatu dalam Upaya Mengurangi Tingkat Pengangguran Indonesia

Kamis, 30 Januari 2025 - 14:16 WIB

Nusantara Global Network Bermitra dengan Headway Broker untuk Meluncurkan Program Introducing Broker (IB) dengan Keuntungan Menarik

Kamis, 30 Januari 2025 - 13:52 WIB

5 Kesalahan Umum saat Membuka Rekening Badan Usaha

Kamis, 30 Januari 2025 - 10:22 WIB

Analisis Bitcoin 2025: Tren, Prediksi, dan Prospek Jangka Panjang

Kamis, 30 Januari 2025 - 08:32 WIB

Port Academy Gelar Diklat Tenaga Kerja Bongkar Muat di Jambi: Tingkatkan Kompetensi SDM Pelabuhan

Kamis, 30 Januari 2025 - 06:27 WIB

Antara Systems berhasil menarik perhatian ratusan UMKM pada Pesta Wirausaha Nasional di Jakarta.

Kamis, 30 Januari 2025 - 05:56 WIB

PT Sejahtera Bersama Nano Resmi Meluncurkan Token IDDB, Tokenisasi Obligasi Pertama di Indonesia Yang Tercatat di OJK Sandbox

Kamis, 30 Januari 2025 - 05:37 WIB

Geger! Saham Nvidia Ambles 17% Setelah DeepSeek AI Muncul

Berita Terbaru

Bisnis

5 Kesalahan Umum saat Membuka Rekening Badan Usaha

Kamis, 30 Jan 2025 - 13:52 WIB