Ancaman Tarif Donald Trump Ganggu Harga Emas, Potensi Bullish Tetap Terbuka

- Editor

Selasa, 3 Desember 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Harga emas (XAU/USD) mengalami tekanan dan diperdagangkan di level $2.630-an pada hari Senin (2/11). Tekanan ini terutama disebabkan oleh penguatan Dolar AS yang signifikan, setelah Presiden Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif 100% pada negara-negara BRICS jika mereka melanjutkan rencana untuk menggantikan Dolar AS dengan mata uang baru.

Menurut Andy Nugraha, analis Dupoin Indonesia, meski harga emas tertekan, potensi bullish tetap ada karena ketegangan geopolitik global mendorong permintaan safe haven untuk logam mulia ini.

Andy Nugraha mencatat bahwa indikator teknikal, terutama Moving Average, menunjukkan sinyal bullish yang kembali terbentuk pada XAU/USD. “Secara teknis, emas memiliki peluang untuk naik hingga level $2.665 pada hari ini jika tekanan dari Dolar AS mereda,” ungkapnya.

Baca Juga :  Menjawab Tantangan AI dalam Dunia Akuntansi, BINUS UNIVERSITY Kukuhkan Guru Besar Bidang Ilmu Akuntansi

Namun, Nugraha juga mengingatkan adanya risiko koreksi jika terjadi reversal di pasar. “Jika harga emas gagal menembus level resistance terdekat, maka target koreksi ke bawah berada di sekitar $2.622,” tambahnya.

Faktor utama yang membebani harga emas adalah penguatan Dolar AS setelah pernyataan tegas dari Donald Trump terkait BRICS. Trump menyatakan bahwa AS tidak akan membiarkan negara-negara BRICS mengembangkan mata uang alternatif untuk menggantikan Dolar. “Kami membutuhkan komitmen dari negara-negara ini bahwa mereka tidak akan membuat mata uang BRICS baru,” kata Trump dalam postingannya di Truth Social.

Komentar ini memicu ketidakpastian di pasar global dan memberikan keuntungan bagi Dolar AS. Sebagai konsekuensinya, emas, yang dihargai dalam Dolar AS, menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga harganya tertekan.

Baca Juga :  Telkom Indonesia Berikan Pelatihan Digital Berbasis AI di Makassar untuk Siapkan Talenta Digital

Meski demikian, ketegangan geopolitik akibat ancaman perang dagang global antara AS dan negara-negara BRICS justru mendukung permintaan emas sebagai aset safe haven. “Beberapa negara BRICS seperti Tiongkok dan India telah meningkatkan cadangan emas mereka, kemungkinan sebagai persiapan untuk meluncurkan mata uang berbasis emas,” kata Nugraha.

Pergerakan emas hari ini dipengaruhi oleh kombinasi faktor fundamental dan teknikal. Secara keseluruhan, Andy melihat ancaman tarif oleh Donald Trump memperkuat Dolar AS, memberikan tekanan negatif pada emas. Namun, ketegangan geopolitik dan indikator teknikal yang bullish mendukung potensi kenaikan harga.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita Terkait

LindungiHutan Buka Lima Lokasi Penanaman Baru, Pangalengan Jadi Titik Penting Reforestasi Jawa Barat
Dukung Pergerakan Industri, Pelindo Perkuat Layanan Curah Cair
KAI Daop 8 Surabaya Buka Pemesanan Tiket Secara Bertahap untuk Perjalanan Mulai 1 Desember 2025
Bittime Tekankan Pentingnya Literasi Aset Kripto di Tengah Volatilitas Pasar
Emas Bergerak Hati-Hati di Tengah Ketidakpastian Suku Bunga The Fed
Program Padat Karya Kementerian PU Tahun 2025 Telah Serap 138.314 Tenaga Kerja, Progres Fisiknya Mencapai 67,79%
Hadapi Cuaca Ekstrem Akhir 2025, Kementerian PU Kerahkan 5.755 Alat Berat dan Ribuan Personel
Pulau Pramuka Jadi Lokasi Strategis untuk Penanaman Mangrove & Restorasi Terumbu Karang
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 7 November 2025 - 15:40 WIB

LindungiHutan Buka Lima Lokasi Penanaman Baru, Pangalengan Jadi Titik Penting Reforestasi Jawa Barat

Jumat, 7 November 2025 - 15:23 WIB

Dukung Pergerakan Industri, Pelindo Perkuat Layanan Curah Cair

Jumat, 7 November 2025 - 15:18 WIB

KAI Daop 8 Surabaya Buka Pemesanan Tiket Secara Bertahap untuk Perjalanan Mulai 1 Desember 2025

Jumat, 7 November 2025 - 15:15 WIB

Bittime Tekankan Pentingnya Literasi Aset Kripto di Tengah Volatilitas Pasar

Jumat, 7 November 2025 - 14:02 WIB

Emas Bergerak Hati-Hati di Tengah Ketidakpastian Suku Bunga The Fed

Jumat, 7 November 2025 - 13:15 WIB

Hadapi Cuaca Ekstrem Akhir 2025, Kementerian PU Kerahkan 5.755 Alat Berat dan Ribuan Personel

Jumat, 7 November 2025 - 12:40 WIB

Pulau Pramuka Jadi Lokasi Strategis untuk Penanaman Mangrove & Restorasi Terumbu Karang

Jumat, 7 November 2025 - 12:38 WIB

Labamu dan HIMKI Dorong Digitalisasi Industri Furnitur dan Kerajinan Melalui Roadshow Nasional

Berita Terbaru