Apakah Gaji Pas-pasan Agar Tetap Bisa Investasi?

- Editor

Selasa, 28 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Banyak orang berpikir bahwa investasi itu hanya untuk mereka yang sudah “berlebih” yang gajinya dua digit dan punya sisa banyak di akhir bulan. Padahal, kenyataannya, justru mereka yang bergaji pas-pasan paling perlu berinvestasi agar bisa keluar dari lingkaran finansial yang sempit. Tantangannya memang besar, tapi bukan berarti mustahil. Dengan strategi yang tepat, gaji terbatas pun bisa menghasilkan aset yang tumbuh dari waktu ke waktu.

1. Ubah pola pikir

Kesalahan paling umum yang dilakukan banyak orang adalah menjadikan investasi sebagai “sisa gaji.” Setelah bayar tagihan, jajan, dan nongkrong, baru deh sisanya buat investasi. Masalahnya, sisa itu hampir selalu tidak ada.

Kamu bisa coba balik urutannya. Begitu gajian, langsung sisihkan sebagian kecil, misalnya 5–10% untuk investasi. Anggap itu biaya masa depan, bukan beban. Prinsip ini dikenal dengan konsep pay yourself first atau “bayar dirimu sendiri dulu.” Uang yang kamu sisihkan itu bukan hilang, tapi bekerja untuk kamu.

Contohnya dari gaji Rp4 juta, sisihkan Rp200.000 untuk investasi bulanan. Mungkin terlihat kecil, namun dalam setahun jumlahnya sudah Rp2,4 juta, belum termasuk potensi imbal hasilnya.

2. Catat semua pengeluaran

Kalau kamu sering merasa “nggak tahu uang habis ke mana,” itu tanda kamu belum benar-benar mengenal arus keuanganmu sendiri. Mulailah dengan mencatat pengeluaran secara rutin.

Kamu bisa pakai aplikasi keuangan, spreadsheet, atau sekadar catatan di ponsel. Dari situ, kamu akan sadar berapa banyak pengeluaran kecil yang ternyata bisa ditekan.

Misalnya, kopi kekinian Rp25 ribu per hari terlihat sepele, tapi sebulan sudah Rp750 ribu, jumlah yang sama bisa kamu alihkan ke investasi.

Baca Juga :  Ancaman Siber Meningkat, Penting Pilih Tempat Gadai dengan Standar Keamanan Data

Catatan pengeluaran bukan hanya untuk menghemat, tapi juga untuk mengontrol perilaku finansial. Dengan data, kamu bisa membuat keputusan yang lebih rasional daripada impulsif.

3. Bedakan kebutuhan dan keinginan

Ini klise, tapi tetap relevan: banyak orang gagal berinvestasi bukan karena penghasilannya kecil, melainkan karena gaya hidupnya terlalu besar.

Kuncinya adalah tahu mana kebutuhan dan mana keinginan. Kebutuhan itu seperti makan, tempat tinggal, transportasi, dan tagihan penting. Keinginan adalah segala hal yang membuat hidup lebih nyaman, tapi tidak wajib, misalnya gadget terbaru, langganan premium, atau nongkrong di kafe hits.

Kamu tidak harus meniadakan kesenangan, cukup kendalikan porsinya. Misalnya, jika biasa nongkrong tiga kali seminggu, kurangi jadi satu kali dan alihkan sisanya untuk investasi. Dengan begitu, kamu tetap bisa menikmati hidup tanpa mengorbankan masa depan.

4. Pilih instrumen investasi yang sesuai

Untuk gaji pas-pasan, jangan langsung memaksakan diri ke investasi berisiko tinggi. Fokuslah dulu pada instrumen yang aman, likuid, dan terjangkau.

Beberapa opsi yang bisa kamu pertimbangkan:

– Reksa dana pasar uang, cocok untuk pemula karena modal mulai Rp10 ribuan dan risikonya rendah.

– Deposito online, memberikan bunga lebih tinggi daripada tabungan biasa dan bisa jadi sarana menabung dengan imbal hasil pasti.

– Emas digital, mudah dibeli sedikit demi sedikit dan bisa dijual kapan saja.

Pilih yang sesuai dengan profil risikomu. Kalau kamu ingin hasil stabil dengan risiko minim, deposito bisa jadi pilihan paling realistis untuk awal perjalanan investasi.

6. Tambah penghasilan kecil-kecilan

Kalau setelah diatur tetap terasa sempit, coba buka peluang penghasilan tambahan. Tidak harus pekerjaan besar, kadang hal kecil bisa bantu menambah ruang investasi.

Baca Juga :  Efek Kemenangan Trump: Saham Tesla Meroket, Kapitalisasi Pasar Mencapai 1 Triliun Dolar AS

Contohnya jual barang bekas di marketplace, jadi freelancer paruh waktu, atau buka jasa kecil sesuai keahlianmu. Tambahan Rp200–300 ribu per bulan mungkin terasa kecil, tapi jika semuanya dialihkan ke deposito atau reksa dana, efek jangka panjangnya bisa signifikan.

7. Hargai progres kecilmu

Banyak orang berhenti di tengah jalan karena merasa hasilnya belum terlihat. Padahal, investasi itu bukan sprint, tapi maraton. Nilainya memang tidak besar di awal, namun efek compounding (bunga berbunga) akan bekerja seiring waktu.

Uang Rp200 ribu yang kamu investasikan tiap bulan selama 10 tahun bisa berkembang jadi jutaan rupiah jika dikelola dengan baik. Jadi, jangan remehkan langkah kecilmu hari ini.

8. Wujudkan investasi aman dan nyaman lewat deposito online

Bagi kamu yang baru mulai berinvestasi dengan gaji pas-pasan, deposito digital bisa menjadi pintu awal yang aman dan menguntungkan.

Kamu bisa membuka Deposito WOW di neobank dari Bank Neo Commerce dengan modal mulai dari Rp100.000 saja. Deposito aman ini bunganya kompetitif dan tenornya fleksibel sesuai kebutuhan, mulai dari 7 hari hingga 12 bulan. Yuk, mulai perjalanan investasimu dengan Deposito WOW di neobank. 

Download neobank di PlayStore dan App Store dan buka Deposito WOW. Dapatkan keuntungan deposito sekarang!

Kunjungi link Deposito WOW untuk tahu info lengkap serta syarat & ketentuan terbaru mengenai Deposito WOW, 

***

PT Bank Neo Commerce Tbk berizin dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) & Bank Indonesia (BI), serta merupakan bank peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita Terkait

Tanjung Priok Hub 5.0: Sinergi KAI Daop 1 Jakarta dan Pemkot Jakarta Utara Dorong UMKM Berkembang
Mengelola Keuangan Saat Transisi Karier, Butuh Jembatan Finansial Sementara?
Menabung untuk Pensiun di Usia Muda, Apakah Worth It?
Tingkatkan Kompetensi dan Profesionalisme, KAI Daop 8 Surabaya Gelar Diklat Dasar Kehumasan
Dunia Lagi Ramai! Apa Dampaknya ke Pengiriman Luar Negeri dari Indonesia?
Perkuat Konektivitas Trans Jawa, JTT Dukung Efisiensi Logistik dan Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Jaga Kenyamanan Pengguna Jalan, JTT Lanjutkan Pemeliharaan di Tol Jakarta–Cikampek
KAI Lakukan Penyesuaian Operasional di Wilayah Semarang, Jalur Semarang Tawang – Alastua Masih Belum Dapat Dilalui Akibat Genangan Air
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 29 Oktober 2025 - 20:32 WIB

Tanjung Priok Hub 5.0: Sinergi KAI Daop 1 Jakarta dan Pemkot Jakarta Utara Dorong UMKM Berkembang

Rabu, 29 Oktober 2025 - 19:53 WIB

Mengelola Keuangan Saat Transisi Karier, Butuh Jembatan Finansial Sementara?

Rabu, 29 Oktober 2025 - 19:47 WIB

Menabung untuk Pensiun di Usia Muda, Apakah Worth It?

Rabu, 29 Oktober 2025 - 18:23 WIB

Tingkatkan Kompetensi dan Profesionalisme, KAI Daop 8 Surabaya Gelar Diklat Dasar Kehumasan

Rabu, 29 Oktober 2025 - 17:55 WIB

Dunia Lagi Ramai! Apa Dampaknya ke Pengiriman Luar Negeri dari Indonesia?

Rabu, 29 Oktober 2025 - 17:04 WIB

Jaga Kenyamanan Pengguna Jalan, JTT Lanjutkan Pemeliharaan di Tol Jakarta–Cikampek

Rabu, 29 Oktober 2025 - 17:01 WIB

KAI Lakukan Penyesuaian Operasional di Wilayah Semarang, Jalur Semarang Tawang – Alastua Masih Belum Dapat Dilalui Akibat Genangan Air

Rabu, 29 Oktober 2025 - 16:53 WIB

Ubud Writers & Readers Festival 2025 di Metland Venya Ubud

Berita Terbaru

Bisnis

Menabung untuk Pensiun di Usia Muda, Apakah Worth It?

Rabu, 29 Okt 2025 - 19:47 WIB