CEO Ripple Peringatkan Potensi Black Swan pada Tether

- Editor

Selasa, 29 Oktober 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

CEO Ripple, Brad Garlinghouse, baru-baru ini menyampaikan kekhawatirannya terhadap kemungkinan Black Swan event yang bisa menimpa Tether (USDT). Istilah “Black Swan” merujuk pada peristiwa tak terduga dengan dampak signifikan yang dapat mengguncang pasar secara besar-besaran. 

Dalam konteks ini, Garlinghouse meyakini bahwa ketidakpastian dan volatilitas pasar kripto semakin mengkhawatirkan dengan adanya potensi masalah di sekitar Tether. 

Peringatan ini disampaikan Garlinghouse pada Mei 2024, setelah adanya laporan yang menyebutkan bahwa Tether mungkin sedang berada di bawah pengawasan ketat pemerintah AS, meskipun CEO Tether, Paolo Ardoino, telah membantah klaim tersebut.

Apa Itu Black Swan Event?

Black Swan event adalah peristiwa langka yang sulit diprediksi namun memiliki dampak besar terhadap pasar. Konsep ini dipopulerkan oleh Nassim Nicholas Taleb dalam bukunya The Black Swan. Peristiwa Black Swan ditandai oleh tiga karakteristik utama:

Baca Juga :  KAI Daop 8 Surabaya Optimalkan Fasilitas dan Layanan Penumpang di Stasiun Mojokerto

Tidak Terduga – Terjadi secara tiba-tiba tanpa adanya tanda yang jelas.

Dampak Signifikan – Mengguncang pasar atau sektor ekonomi tertentu dengan dampak yang besar.

Hindsight Bias – Setelah peristiwa terjadi, orang cenderung berpikir bahwa peristiwa tersebut dapat diprediksi, padahal tidak.

Black Swan events sering menimbulkan volatilitas tinggi dan ketidakpastian besar di pasar keuangan. Jika peristiwa ini menimpa Tether, dampaknya tidak hanya pada harga USDT, tetapi juga seluruh pasar kripto.

Potensi Dampak Black Swan pada Tether dan Pasar Kripto

Jika Black Swan benar-benar terjadi pada Tether, USDT yang saat ini menjadi stablecoin dominan di pasar kripto bisa kehilangan kepercayaan publik. Situasi ini dapat memicu:

Kepanikan investor yang dapat mengakibatkan penarikan besar-besaran dari pasar.

Volatilitas ekstrem pada aset kripto lainnya seperti Bitcoin dan Ethereum.

Baca Juga :  Libur Panjang Peringatan Isa Almasih, 7.609 Penumpang Gunakan Kereta Api Di Stasiun Malang Hari Ini

Penurunan likuiditas yang bisa menyebabkan migrasi ke stablecoin lain atau bahkan ke aset tradisional.

Dalam menghadapi situasi seperti ini, Garlinghouse menyarankan investor untuk mempertimbangkan strategi diversifikasi dan pendekatan manajemen risiko, terutama dengan menggunakan strategi barbell yang direkomendasikan oleh Taleb. Taleb adalah strategi menempatkan aset di kedua sisi spektrum risiko: sebagian besar pada investasi yang sangat aman dan sebagian kecil pada aset berisiko tinggi.

Kesimpulan

Kekhawatiran yang diungkapkan oleh Garlinghouse menambah tekanan terhadap stabilitas USDT dan meningkatkan perhatian investor terhadap risiko yang mungkin terjadi di masa mendatang. 

Apakah Black Swan akan benar-benar menimpa Tether atau tidak, waktu yang akan menjawab. Namun, dalam pasar kripto yang fluktuatif, peringatan Garlinghouse adalah pengingat bahwa investor harus selalu siap menghadapi ketidakpastian.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita Terkait

BINUS University Menjadi Tuan Rumah Grand Final Startup Wars 2025: Mempersiapkan Generasi Venture Capitalists Baru di Asia Tenggara
YourBestie, Platform Sewa Motor Pertama di Indonesia, Kini Hadir di 9 Kota
Setelah Reli Panjang, Harga Emas Melemah ke $4.054 per Ons Jelang Rilis Data Inflasi AS
Menteri PU Perkuat Infrastruktur Permukiman : Sasar Kawasan Kumuh, Destinasi Wisata, dan Pengentasan Kemiskinan
Menteri PU Pimpin Peletakan Batu Pertama SILN Riyadh dan Jeddah, Wujudkan Pendidikan Berkualitas bagi WNI di Arab Saudi
KAI Daop 1 Jakarta Sosialisasikan Rencana Penutupan JPL 148 Tenjo, Pengguna Jalan Diimbau Gunakan Flyover Subiantoro
Intel Siap Genjot Pasar PC Berbasis AI, Targetkan 290 Juta Unit Tahun Depan
DKV Creative Advertising BINUS UNIVERSITY Hadirkan Pameran Creative Icon di Mall Taman Anggrek
Berita ini 10 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 06:00 WIB

BINUS University Menjadi Tuan Rumah Grand Final Startup Wars 2025: Mempersiapkan Generasi Venture Capitalists Baru di Asia Tenggara

Jumat, 24 Oktober 2025 - 23:31 WIB

YourBestie, Platform Sewa Motor Pertama di Indonesia, Kini Hadir di 9 Kota

Jumat, 24 Oktober 2025 - 23:00 WIB

Setelah Reli Panjang, Harga Emas Melemah ke $4.054 per Ons Jelang Rilis Data Inflasi AS

Jumat, 24 Oktober 2025 - 22:24 WIB

Menteri PU Perkuat Infrastruktur Permukiman : Sasar Kawasan Kumuh, Destinasi Wisata, dan Pengentasan Kemiskinan

Jumat, 24 Oktober 2025 - 22:11 WIB

Menteri PU Pimpin Peletakan Batu Pertama SILN Riyadh dan Jeddah, Wujudkan Pendidikan Berkualitas bagi WNI di Arab Saudi

Jumat, 24 Oktober 2025 - 21:51 WIB

Intel Siap Genjot Pasar PC Berbasis AI, Targetkan 290 Juta Unit Tahun Depan

Jumat, 24 Oktober 2025 - 21:15 WIB

DKV Creative Advertising BINUS UNIVERSITY Hadirkan Pameran Creative Icon di Mall Taman Anggrek

Jumat, 24 Oktober 2025 - 21:07 WIB

KAI Daop 2 Bandung dan KAI Services Bagikan Aneka Makanan Pokok Lokal Kepada Pelanggan di Stasiun Bandung Dalam Rangka Peringatan Hari Pangan Sedunia

Berita Terbaru