Desa Bedono Tenggelam, Petani Ini Terus Menanam Mangrove untuk Bertahan

- Editor

Senin, 7 Juli 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Demak, 7 Juli 2025 – Di tengah hantaman abrasi yang kian mengikis daratan dan tumpukan sampah plastik yang mencemari pesisir, seorang petani mangrove dari Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, menjadi simbol harapan bagi lingkungan sekitar. Namanya Ihwanudin. Ia telah bertahun-tahun mendedikasikan hidupnya untuk menanam dan merawat mangrove di pesisir yang terus terancam tenggelam.

Desa Bedono merupakan salah satu wilayah yang paling terdampak abrasi di pesisir utara Jawa. Sejak 1985, garis pantainya terus mundur akibat kombinasi faktor seperti penurunan muka tanah (subsidence), konversi hutan mangrove menjadi tambak, dan dampak reklamasi wilayah pesisir Semarang.

Dalam dua dekade terakhir, lebih dari 200 bangunan di desa ini lenyap diterjang laut. Jalanan yang dulu menghubungkan kampung-kampung kini berubah menjadi hamparan air asin. Kondisi ini diperparah oleh banyaknya sampah plastik yang menumpuk di sekitar akar mangrove, mengganggu pertumbuhan tanaman sekaligus menghambat proses penyerapan karbon alami.

Namun, di tengah situasi tersebut, Ihwanudin tetap bertahan. Ia memilih tidak mengungsi seperti banyak warga lainnya. Sejak tahun 2017, Ia aktif menanam bibit mangrove di area pesisir yang terendam. Dalam diam, Ihwanudin dan kelompok tani lokal mencoba mengembalikan fungsi ekologis mangrove sebagai pelindung garis pantai, rumah bagi biota laut, serta penjaga keseimbangan iklim.

Baca Juga :  Excimer Obat Apa? Jangan Asal Minum!

Meski hidup dalam keterbatasan, semangatnya tak luntur. Setiap hari, Ia menyusuri perairan dangkal sambil membawa bibit, mencabut sampah plastik, dan menancapkan harapan satu per satu ke dalam lumpur.

Upaya ini tak Ia lakukan sendiri. Berkat kolaborasi dengan platform LindungiHutan, Ihwanudin kini mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk perusahaan, komunitas, dan individu yang peduli lingkungan.

Hingga Juli 2025, sudah lebih dari 200+ kampanye alam dilaksanakan di Bedono, menghasilkan penanaman lebih dari 98.000 bibit mangrove yang mencakup area sekitar 4 hektar. Jenis mangrove yang ditanam sebagian besar adalah Rhizophora, yang dikenal tangguh dalam mempercepat sedimentasi, menstabilkan tanah, dan menyaring polusi organik maupun kimia.

Beberapa mitra yang telah turut mendukung, antara lain PT Sinar Lediane Indonesia, La’dor, dan DBS Indonesia, dengan ribuan bibit ditanam di masing-masing inisiatif. Kolaborasi ini juga mendorong edukasi masyarakat lokal untuk terlibat aktif, mulai dari pengumpulan sampah, pembibitan, hingga penanaman langsung.

Baca Juga :  Thermax Hadirkan Solusi Pendinginan dan Pemanasan Berkelanjutan Berbasis Teknologi Absorpsi untuk Mendukung Transisi Energi Industri Indonesia

Meskipun begitu, tantangan masih besar. Plastik yang terbawa arus laut kerap menyangkut di akar-akar mangrove muda, menurunkan daya hidup tanaman dan memperlambat pemulihan ekosistem. Di sinilah perjuangan seperti yang dilakukan Ihwanudin menjadi sangat berarti.

“Kami butuh dukungan, baik tenaga, dana, atau donasi bibit. Ini bukan hanya untuk Bedono, tapi untuk semua pesisir Indonesia,” ujarnya singkat, tetapi penuh makna.

Melalui kisah Ihwanudin, kita diingatkan bahwa perubahan bisa dimulai dari langkah kecil dan ketekunan. LindungiHutan mengajak masyarakat luas untuk ikut ambil bagian dalam menjaga mangrove di Desa Bedono dan daerah rawan abrasi lainnya. Tanpa dukungan kolektif, kerusakan lingkungan akan terus menggerus masa depan desa-desa pesisir.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita Terkait

Kereta Api, Urat Nadi Pertahanan Bangsa yang Tak Pernah Berhenti Bergerak
KAI Daop 8 Surabaya Terapkan Ketentuan Baru Penggunaan Powerbank di Kereta Api
Trump ‘Selamatkan’ CZ, Apakah Ini Sinyal Pro-Kripto dari Gedung Putih?
BINUS University Menjadi Tuan Rumah Grand Final Startup Wars 2025: Mempersiapkan Generasi Venture Capitalists Baru di Asia Tenggara
YourBestie, Platform Sewa Motor Pertama di Indonesia, Kini Hadir di 9 Kota
Setelah Reli Panjang, Harga Emas Melemah ke $4.054 per Ons Jelang Rilis Data Inflasi AS
Menteri PU Perkuat Infrastruktur Permukiman : Sasar Kawasan Kumuh, Destinasi Wisata, dan Pengentasan Kemiskinan
Menteri PU Pimpin Peletakan Batu Pertama SILN Riyadh dan Jeddah, Wujudkan Pendidikan Berkualitas bagi WNI di Arab Saudi
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 13:53 WIB

Kereta Api, Urat Nadi Pertahanan Bangsa yang Tak Pernah Berhenti Bergerak

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 13:17 WIB

KAI Daop 8 Surabaya Terapkan Ketentuan Baru Penggunaan Powerbank di Kereta Api

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 09:00 WIB

Trump ‘Selamatkan’ CZ, Apakah Ini Sinyal Pro-Kripto dari Gedung Putih?

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 06:00 WIB

BINUS University Menjadi Tuan Rumah Grand Final Startup Wars 2025: Mempersiapkan Generasi Venture Capitalists Baru di Asia Tenggara

Jumat, 24 Oktober 2025 - 23:31 WIB

YourBestie, Platform Sewa Motor Pertama di Indonesia, Kini Hadir di 9 Kota

Jumat, 24 Oktober 2025 - 22:24 WIB

Menteri PU Perkuat Infrastruktur Permukiman : Sasar Kawasan Kumuh, Destinasi Wisata, dan Pengentasan Kemiskinan

Jumat, 24 Oktober 2025 - 22:11 WIB

Menteri PU Pimpin Peletakan Batu Pertama SILN Riyadh dan Jeddah, Wujudkan Pendidikan Berkualitas bagi WNI di Arab Saudi

Jumat, 24 Oktober 2025 - 22:09 WIB

KAI Daop 1 Jakarta Sosialisasikan Rencana Penutupan JPL 148 Tenjo, Pengguna Jalan Diimbau Gunakan Flyover Subiantoro

Berita Terbaru