Ekonomi Sirkular: Strategi Inovatif untuk Masa Depan yang Lebih Hijau

- Editor

Selasa, 18 Februari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Model ekonomi linear mungkin tidak lagi relevan dengan kondisi saat ini. Dominasi industri (produksi-pakai-buang) menjadi permasalahan dalam menghadapi krisis lingkungan dan keterbatasan sumber daya alam. 

Sebagai solusi, konsep ekonomi sirkular mulai diadopsi berbagai sektor bisnis dengan pendekatan yang lebih berkelanjutan dengan tujuan mengurangi limbah, memaksimalkan penggunaan sumber daya, dan menciptakan manfaat keberlanjutan. 

Ekonomi sirkular tidak hanya tentang mengolah kembali sampah menjadi produk baru, tetapi juga mendorong desain produk yang tahan lama, efisien, dan mudah didaur ulang. 

Laporan dari Bappenas tahun 2021, menyebutkan bahwa penerapan ekonomi sirkular di Indonesia berpotensi mengurangi emisi karbon hingga 126 juta ton CO2eq pada tahun 2030. Selain itu, pendekatan ini diproyeksikan dapat meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) hingga 638 triliun dan menciptakan 4,4 juta lapangan kerja baru.

Baca Juga :  Digital Marketing 2025: Bangun Reputasi Digital Anda Bersama CLAV Digital

Di berbagai daerah, ekonomi sirkular telah membawa perubahan nyata bagi masyarakat. Salah satunya di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, perkebunan sawit yang telah memasuki masa replanting tidak dibiarkan begitu saja. 

Lahan tersebut kini dimanfaatkan untuk budidaya jagung, peternakan ayam petelur, dan produksi pupuk organik dari limbah pabrik kelapa sawit. Hasilnya, masyarakat lokal memperoleh sumber pendapatan baru dan juga berkontribusi pada pengelolaan limbah secara berkelanjutan.

Sementara itu, sektor industri tekstil yang selama ini menjadi penyumbang limbah besar juga mulai berbenah. Data dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menunjukkan bahwa dari 33 juta ton tekstil yang diproduksi setiap tahun, 1 juta ton di antaranya berakhir menjadi limbah. 

Beberapa merek fesyen di Indonesia pun mulai mengadopsi sistem daur ulang bahan baku dan memperpanjang siklus hidup produk mereka, sehingga limbah tekstil dapat dikurangi secara signifikan.

Baca Juga :  Inilah Semua yang Perlu Diketahui tentang World Liberty Financial (WLFI)

Keuntungan ekonomi sirkular bagi bisnis tidak hanya dalam hal efisiensi operasional, tetapi juga dalam meningkatkan reputasi perusahaan.

1. Mengurangi biaya produksi dengan memanfaatkan kembali bahan baku

2. Meningkatkan daya saing melalui inovasi produk yang lebih ramah lingkungan.

3. Menarik pelanggan baru yang semakin peduli terhadap keberlanjutan

4. Mengurangi limbah dan emisi karbon.

Meskipun ekonomi sirkular menawarkan banyak manfaat, namun tetap ada tantangan. Seperti kurangnya infrastruktur daur ulang, terbiasa mengkonsumsi produk sekali pakai, serta regulasi yang belum sepenuhnya mendukung transisi ke ekonomi sirkular. 

Untuk mengetahui lebih dalam tentang konsep ekonomi sirkular dan strategi implementasinya, Anda dapat mengakses e-book yang membahas seputar topik ini melalui https://tinyurl.com/ebook-ekonomisirkular

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita Terkait

Inggris dan Indonesia Luncurkan Program Hutan, Pertanian, dan Perdagangan Berkelanjutan (FAST) untuk Memperkuat Perdagangan Komoditas Berkelanjutan
Belanja, Hangout, hingga Kulineran di Grand Galaxy Park Mall Bekasi
ASHTA Menjadi Lokasi Pop-Up Experience untuk Rayakan Peluncuran Bondi 9 Persembahan HOKA
Jam Session Vol. 6: Nyanyi Bareng Sore Band di Grand Galaxy Park Bekasi
Cita Rasa Ramadan di Fraser Residence Menteng Jakarta dengan suguhan Rempah Rasa Relish
Mengenal Scalp Barrier, Garda Pertahanan Terdepan Kulit Kepala
Vortex Merilis Permainan Interaktif di IIMS 2025 Bersama Mitsubishi Indonesia
KAI Kembali Mengimbau Masyarakat Waspada Penipuan Berkedok Rekrutmen
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 20 Februari 2025 - 10:41 WIB

Inggris dan Indonesia Luncurkan Program Hutan, Pertanian, dan Perdagangan Berkelanjutan (FAST) untuk Memperkuat Perdagangan Komoditas Berkelanjutan

Kamis, 20 Februari 2025 - 10:25 WIB

Belanja, Hangout, hingga Kulineran di Grand Galaxy Park Mall Bekasi

Kamis, 20 Februari 2025 - 10:13 WIB

ASHTA Menjadi Lokasi Pop-Up Experience untuk Rayakan Peluncuran Bondi 9 Persembahan HOKA

Kamis, 20 Februari 2025 - 09:54 WIB

Jam Session Vol. 6: Nyanyi Bareng Sore Band di Grand Galaxy Park Bekasi

Kamis, 20 Februari 2025 - 09:03 WIB

Cita Rasa Ramadan di Fraser Residence Menteng Jakarta dengan suguhan Rempah Rasa Relish

Kamis, 20 Februari 2025 - 08:18 WIB

Vortex Merilis Permainan Interaktif di IIMS 2025 Bersama Mitsubishi Indonesia

Kamis, 20 Februari 2025 - 08:13 WIB

KAI Kembali Mengimbau Masyarakat Waspada Penipuan Berkedok Rekrutmen

Kamis, 20 Februari 2025 - 07:56 WIB

Hypefast Rumuskan Strategi Local Brand dalam Menangkan Ramadan 2025

Berita Terbaru