JOSSHUA ABRAHAM SUTANTO: MENEMUKAN “HACK” BAGAIMANA UANG BEKERJA UNTUKMU

- Editor

Senin, 19 Mei 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sulit untuk tidak terhanyut dalam energi positif Josshua Abraham Sutanto. Pembawaannya hangat, celotehnya ringan, dan humornya selalu datang di saat yang tepat. Ia tipe orang yang bisa membuat ruangan tegang jadi cair hanya dengan satu kalimat.

Tapi di balik keceriaan itu, tersimpan cerita yang tak kalah dalam dan berliku. Tentang perjalanan hidup yang penuh kegagalan, pencarian spiritual, dan pergeseran makna soal uang; dari yang harus dikejar, menjadi sesuatu yang bisa bekerja untuk kita.

Dari IT ke Properti: Uang Besar yang Tak Terlihat

Dengan latar belakang IT dan akuntansi, Josshua memulai kariernya di dunia analisis keuangan. Tapi pada 2010, ia memutuskan resign dan terjun ke dunia bisnis teknologi serta properti.

Kedua bidang ini berkembang pesat bersamaan, bahkan dalam satu waktu SPT pajaknya bisa menyentuh miliaran rupiah. Tapi ada satu masalah: uang datang dalam jumlah besar, namun hanya sesekali. Tidak cukup untuk menciptakan aliran kas yang sehat.

Ketika permohonan kreditnya ditolak karena tidak ada cash flow harian, Josshua mulai berpikir ulang. Ia belajar bahwa “uang kecil yang masuk setiap hari lebih sehat daripada uang besar yang datang sesekali.”

Baca Juga :  Perkuat Literasi AI, MAXY Academy Hadirkan Workshop Prompt Engineering dan Logic Flow

Sejak itu, ia mulai mengejar bukan sekadar passive income, tapi passive cash profit yang konsisten dan terukur.

Uang, Doa, dan Definisi Ulang Tentang ‘Cukup’

Dalam prosesnya, Josshua juga belajar mendefinisikan ulang doanya. Dari “minta income besar,” menjadi “minta passive income,” lalu berkembang lagi jadi “passive profit,” hingga akhirnya: “My own passive cash profit.”

Proses ini membuatnya sadar bahwa seringkali Tuhan mengabulkan doa kita, tapi tidak dalam bentuk yang kita kira. Ternyata income besar belum tentu berarti bebas waktu. Passive income belum tentu berarti passive profit. Dan bahkan passive profit pun belum tentu menjadi hak kita sepenuhnya jika sistemnya tidak rapi.

Belajar dari Gagal, Bertumbuh Lewat Sistem

Dalam mencari definisi ini, Josshua tidak lepas dari kegagalan yang ia temui berkali-kali. Beberapa kali ia mengalami fraud, baik dari manajer kos maupun operator harian.

Dari situ ia belajar pentingnya sistem, sehingga lahirlah prinsip cashless serta otomatisasi yang kini ia ajarkan dalam berbagai pelatihan.

Baca Juga :  BTC Berpeluang 50% Tembus US$140K Bulan Ini, Model Historis Beri Clue

Baginya, kegagalan adalah guru yang paling jujur. Justru dari sana, sistem yang tahan banting bisa lahir. “Saya lebih senang cerita gagal karena di situlah pelajaran terbaiknya,” ujarnya.

Ia menyusun framework 5D: Dream, Delete, Digitize, Delegate, Distinctive. Prinsip ini menjadi pondasi automation yang ia sebut sebagai jalan menuju ‘uang bekerja untuk kita’.

Growth Is The Point

Kalimat yang terus ia ulang adalah: “Growth adalah kata penting buat saya,” ungkapnya. “Tiap masalah, saya nggak pernah tanya ‘kenapa ini terjadi pada saya’, tapi ‘dari sini, Tuhan mau saya belajar apa?’ saya fokusnya bagaimana saya bisa selesaikan masalah dan bertumbuh dari situ,” lanjutnya.

Apapun yang terjadi—gagal, kehilangan, ditipu, ditolak bank—selama bisa terus tumbuh (growth), itulah yang menjadi tolakan Josshua dalam mendefinisikan kesuksesannya.

Dan karena itulah, Josshua kini hadir sebagai praktisi sekaligus pengajar. Bukan hanya karena ia tahu ilmunya, tapi karena ia ingin orang-orang yang belajar, tidak perlu mengulangi kesalahan yang sama.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita Terkait

YourBestie, Platform Sewa Motor Pertama di Indonesia, Kini Hadir di 9 Kota
Setelah Reli Panjang, Harga Emas Melemah ke $4.054 per Ons Jelang Rilis Data Inflasi AS
Menteri PU Perkuat Infrastruktur Permukiman : Sasar Kawasan Kumuh, Destinasi Wisata, dan Pengentasan Kemiskinan
Menteri PU Pimpin Peletakan Batu Pertama SILN Riyadh dan Jeddah, Wujudkan Pendidikan Berkualitas bagi WNI di Arab Saudi
KAI Daop 1 Jakarta Sosialisasikan Rencana Penutupan JPL 148 Tenjo, Pengguna Jalan Diimbau Gunakan Flyover Subiantoro
Intel Siap Genjot Pasar PC Berbasis AI, Targetkan 290 Juta Unit Tahun Depan
DKV Creative Advertising BINUS UNIVERSITY Hadirkan Pameran Creative Icon di Mall Taman Anggrek
KAI Daop 2 Bandung dan KAI Services Bagikan Aneka Makanan Pokok Lokal Kepada Pelanggan di Stasiun Bandung Dalam Rangka Peringatan Hari Pangan Sedunia
Berita ini 6 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 24 Oktober 2025 - 23:31 WIB

YourBestie, Platform Sewa Motor Pertama di Indonesia, Kini Hadir di 9 Kota

Jumat, 24 Oktober 2025 - 23:00 WIB

Setelah Reli Panjang, Harga Emas Melemah ke $4.054 per Ons Jelang Rilis Data Inflasi AS

Jumat, 24 Oktober 2025 - 22:24 WIB

Menteri PU Perkuat Infrastruktur Permukiman : Sasar Kawasan Kumuh, Destinasi Wisata, dan Pengentasan Kemiskinan

Jumat, 24 Oktober 2025 - 22:11 WIB

Menteri PU Pimpin Peletakan Batu Pertama SILN Riyadh dan Jeddah, Wujudkan Pendidikan Berkualitas bagi WNI di Arab Saudi

Jumat, 24 Oktober 2025 - 22:09 WIB

KAI Daop 1 Jakarta Sosialisasikan Rencana Penutupan JPL 148 Tenjo, Pengguna Jalan Diimbau Gunakan Flyover Subiantoro

Jumat, 24 Oktober 2025 - 21:15 WIB

DKV Creative Advertising BINUS UNIVERSITY Hadirkan Pameran Creative Icon di Mall Taman Anggrek

Jumat, 24 Oktober 2025 - 21:07 WIB

KAI Daop 2 Bandung dan KAI Services Bagikan Aneka Makanan Pokok Lokal Kepada Pelanggan di Stasiun Bandung Dalam Rangka Peringatan Hari Pangan Sedunia

Jumat, 24 Oktober 2025 - 20:42 WIB

Kedutaan Besar India, IndCham, dan India Club Jakarta Hadirkan Diskusi Buku “Majapahit” & “The Golden Road”

Berita Terbaru