Konflik Israel-Iran, Dampak Langsung ke Pasar Kripto?

- Editor

Senin, 16 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, 16 Juni 2025 – Memanasnya ketegangan yang terjadi antara Iran vs Israel, belakangan memicu ketidakpastian di pasar ekonomi dan politik global. Hal ini, termasuk gejolak pada pasar aset digital seperti aset kripto. Menanggapi hal tersebut, Bittime, platform crypto exchange Indonesia yang resmi dan berlisensi menekankan pentingnya manerapkan startegi investasi jangka panjang.

Konflik antar kedua negara ini, bermula dari serangan udara yang diberikan oleh israel terhadap Iran pada Jumat (14/6/2025) dini hari. Serangan ini, menewaskan sejumlah petinggi militer dan ahli nuklir Negeri Persia, termasuk penghubung komunikasi antara Iran dan Amerika Serikat (AS), Ali Shamkhani.

Akibatnya, Iran membalas dengan menerjunkan sejumlah rudal ke Israel, termasuk ke Ibu Kota Tel Aviv. Di mana, serangan tersebut disebutkan bertujuan untuk membunuh Kepala Staf Militer milisi penguasa Yaman Houthi, Muhammad Al Ghamar.

Lebih lanjut, memanasnya konflik antara Iran dan Israel kemudian memicu berbagai spekulasi, termasuk pada sentimen pasar aset digital. Peningkatan serangan udara oleh Israel dan ancaman serangan balik dari Iran, terjadi beriringan dengan peningkatan fluktuasi harga yang tajam.

Hal ini, mencerminkan reaksi pasar yang digerakkan oleh ketakutan dan spekulasi.  Tercatat, aset Bitcoin sempat mengalami koreksi cukup tajam, bahkan sempat menyentuh $103.000 USD pada 13 Juni, lalu.

Baca Juga :  Tol Semarang–Demak Seksi 1B, Proyek Strategis Inovatif Terintegrasi Tanggul Laut Garapan PTPP Tunjukkan Progres Positif

Namun, terpantau dalam 24 jam terakhir (16/06/2025) harga aset bitcoin telah kembali bangkit ke angka $107.000 USD atau naik sekitar 1.63%. Secara keseluruhan, meski sempat mengalami koreksi akibat sentimen risk-off di tengah memanasnya gejolak geopolitik, rebound yang cepat memperlihatkan ketahanan pasar aset kripto.

Menanggapi situasi ini, CEO Bittime, Ryan Lymn, menyatakan bahwa gejolak geopolitik dan ketidakpastian kondisi pasar ekonomi global menjadi momen penting bagi para investor aset digital, khususnya aset kripto untuk mengimplementasikan strategi investasi jangka panjang yang tepat.

“Ketegangan geopolitik yang terjadi saat ini tentu memberikan tekanan pada kondisi psikologis pasar, termasuk investor aset kripto Indonesia. Untuk itu, kami memandang bahwa dalam menghadapi tekanan terhadap nilai aset kripto saat ini, penting untuk mengimplementasikan strategi investasi jangka panjang, berdasarkan tolerasi risiko masing-masing investor,” ungkap Ryan.

Ia menambahkan, dalam kondisi seperti ini momentum fluktuasi pasar tidak jarang juga dimanfaatkan sebagai peluang untuk memanfaatkan aset kripto sebagai alat diversifikasi investasi. Sebab, nilai aset kripto seperti Bitcoin tidak terpengaruh secara langsung oleh kondisi perekonomian dunia karena sifatnya yang terdesentralisasi dan tidak terikat.

Baca Juga :  Semarak HUT ke-80 RI: Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju, KAI Daop 1 Jakarta Gelar Lomba Meriah di Stasiun Gambir dan Pasar Senen

Akan tetapi, banyak dari para investor pemula memilih untuk mengamankan nilai aset yang dimiliki dengan berinvestasi pada aset-aset yang nilainya cenderung stabil seperti aset USDT dan Bitcoin.

Kedua aset tersebut, dipandang sebagai alternatif investasi yang cenderung lebih aman jika dibandingkan dengan aset-aset fluktuatif lainnya. Apalagi, ketersediaan fitur staking yang tersedia di platform crypto exchange resmi dan diawasi OJK, seperti Bittime, belakangan menjadi salah satu pilihan strategi jangka panjang yang sering kali dipilih oleh para investor muda.

Selaras dengan hal tersebut, sebagai alternatif investasi yang terbilang baru, edukasi aset kripto menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku industri khususnya platform perdagangan aset kripto.

Untuk itu, peningkatan literasi dan edukasi aset kripto menjadi hal yang tidak kalah penting, mengingat investasi aset kripto mengandung risiko yang termasuk fluktuasi harga, kehilangan modal, risiko likuiditas, teknologi, dan regulasi yang menjadi tanggung jawab pribadi pengguna.

Oleh karena itu, sangat penting mengetahui tingkat toleransi risiko, serta strategi dan metode investasi yang sesuai bagi masing-masing investor.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita Terkait

Daop 6 Yogyakarta Bersama Lawasan Batik & ISI Yogyakarta Selenggarakan Pameran Fotografi “Jogja Where to Go”
KAI Daop 8 Surabaya Imbau Masyarakat Waspada Penipuan Rekrutmen, Tegaskan Proses Resmi Hanya di e-recruitment.kai.id
Percepat Produksi Pangan Nasional, Kementerian PU Rehabilitasi Jaringan Irigasi Air Tanah di Minahasa
KAI Sumut Layani 203.391 Penumpang Pada Agustus 2025, Tumbuh 6 Persen Dibanding Tahun Lalu
Fasilitas Ramah Disabilitas di LRT Jabodebek Buka Akses Mobilitas Tanpa Batas
Komunitas Kripto (KK), Perusahaan Asal Kota Jambi Ini Bantu Dorong Literasi Aset Digital di Indonesia
Mengapa Risk Management Lebih Penting daripada Profit?
Anang Hermansyah Bersama KAI Daop 1 Jakarta Bagikan Kue di Stasiun Gambir
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 13 September 2025 - 14:51 WIB

Daop 6 Yogyakarta Bersama Lawasan Batik & ISI Yogyakarta Selenggarakan Pameran Fotografi “Jogja Where to Go”

Sabtu, 13 September 2025 - 13:58 WIB

KAI Daop 8 Surabaya Imbau Masyarakat Waspada Penipuan Rekrutmen, Tegaskan Proses Resmi Hanya di e-recruitment.kai.id

Sabtu, 13 September 2025 - 13:02 WIB

Percepat Produksi Pangan Nasional, Kementerian PU Rehabilitasi Jaringan Irigasi Air Tanah di Minahasa

Sabtu, 13 September 2025 - 11:11 WIB

KAI Sumut Layani 203.391 Penumpang Pada Agustus 2025, Tumbuh 6 Persen Dibanding Tahun Lalu

Sabtu, 13 September 2025 - 08:20 WIB

Fasilitas Ramah Disabilitas di LRT Jabodebek Buka Akses Mobilitas Tanpa Batas

Sabtu, 13 September 2025 - 05:23 WIB

Mengapa Risk Management Lebih Penting daripada Profit?

Jumat, 12 September 2025 - 22:26 WIB

Anang Hermansyah Bersama KAI Daop 1 Jakarta Bagikan Kue di Stasiun Gambir

Jumat, 12 September 2025 - 22:22 WIB

KAI Daop 1 Jakarta Kurangi 5.502 Roll Kertas Tiket, Dorong Transportasi Ramah Lingkungan

Berita Terbaru