Stasiun Alastua, Pintu Gerbang Transportasi dan Investasi di Timur Semarang

- Editor

Rabu, 22 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Stasiun Alastua kini menjadi salah satu titik penting dalam pengembangan transportasi di wilayah timur Kota Semarang. Berada di lintas utara Jawa yang historis dan strategis, stasiun ini kian menunjukkan potensinya sebagai pintu gerbang transportasi dan investasi baru di kawasan tersebut.

Stasiun Alastua kini menjadi salah satu titik penting dalam pengembangan transportasi di wilayah timur Kota Semarang. Berada di lintas utara Jawa yang historis dan strategis, stasiun ini kian menunjukkan potensinya sebagai pintu gerbang transportasi dan investasi baru di kawasan tersebut.

Meskipun berstatus sebagai stasiun kecil, Stasiun Alastua memiliki aset yang tergolong luas, yakni mencapai 90.250 meter persegi. Dengan lahan seluas itu, stasiun ini menyimpan peluang besar untuk dikembangkan, baik untuk perluasan layanan perkeretaapian maupun pemanfaatan aset secara produktif dalam mendukung investasi dan pertumbuhan ekonomi wilayah.

Berada di ketinggian +6 meter di atas permukaan laut, Stasiun Alastua melayani masyarakat di kawasan timur Semarang yang menjadi akses terdekat menuju Kabupaten Demak, Kudus, Pati, dan Jepara.

Posisi strategis ini menjadikan Stasiun Alastua berpotensi sebagai simpul transportasi yang menghubungkan aktivitas ekonomi dan logistik antara Kota Semarang dan wilayah sekitarnya. Setelah sebelumnya dilayani oleh KA Kedungsepur relasi Semarang Poncol – Ngrombo, kini masyarakat juga dapat menikmati layanan KA Banyubiru yang memungkinkan perjalanan langsung hingga ke Kota Surakarta, Jawa Tengah. Kehadiran layanan tersebut menandai semakin luasnya jangkauan dan peran Stasiun Alastua dalam melayani mobilitas masyarakat.

Baca Juga :  Peluncuran APRESI: Indonesia Kini Miliki Asosiasi Resmi untuk Industri Executive Search

Manager Humas KAI Daop 4 Semarang Franoto Wibowo mengatakan bahwa sejak September 2024, KAI Daop 4 telah menambah layanan KA Banyubiru relasi Semarang Tawang – Solo Balapan pp.

Dalam satu tahun pengoperasiannya, volume naik turun penumpang KA Banyubiru di Stasiun Alastua telah mencapai 10.534 penumpang, angka yang menunjukkan bahwa penambahan KA yang dilakukan Daop 4 tersebut berhasil meningkatkan konektivitas dan memberikan alternatif transportasi yang semakin diminati masyarakat Semarang bagian timur.

“Stasiun Alastua memiliki peran strategis bagi pengembangan jaringan transportasi perkotaan dan kawasan industri. Dengan luas aset yang signifikan dan lokasi yang dekat dengan kawasan industri Genuk serta akses ke berbagai kabupaten di pantura timur, Stasiun Alastua sangat potensial dikembangkan sebagai simpul transportasi dan kawasan investasi baru,” kata Franoto.

Baca Juga :  Program Bakti Sosial MIND ID Hadirkan Manfaat Bagi Desa Ciderum

Franoto menambahkan, selain memiliki potensi ekonomi, Stasiun Alastua juga menyimpan nilai sejarah yang penting. Stasiun ini merupakan bagian dari jalur pertama kereta api di Indonesia, yakni lintas Semarang Tawang – Tanggung yang diresmikan pada tahun 1867 oleh Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS).

“Dengan kombinasi antara nilai heritage, posisi strategis, dan luas aset yang memadai, KAI Daop 4 Semarang melihat Stasiun Alastua sebagai stasiun potensial untuk dikembangkan baik dari sisi layanan maupun pemanfaatan lahan. Peluang kerja sama dengan pihak eksternal, terutama sektor swasta dan pemerintah daerah, dapat menjadi langkah konkret dalam menjadikan kawasan ini sebagai titik pertumbuhan ekonomi baru,” imbuh Franoto.

KAI sendiri terus mendorong pemanfaatan aset secara produktif dan berkelanjutan. Melalui strategi optimalisasi aset, perusahaan berupaya menghadirkan nilai tambah tidak hanya bagi perusahaan, tetapi juga bagi masyarakat dan pemerintah daerah di sekitar wilayah operasional.

“Ke depan, kami berharap Stasiun Alastua tidak hanya menjadi tempat naik turun penumpang, tetapi juga menjadi kawasan yang hidup dan bernilai ekonomi tinggi bagi masyarakat Semarang bagian timur,” tutup Franoto.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita Terkait

Smart Port, Green Growth & Smart Solution Kunci IPCC Melesat Q3 2025
Jam Session: Dua Hari Musik, Tawa, dan Cerita di Grand Galaxy Park Bekasi
Memperkuat Hubungan Budaya India–Indonesia Melalui Kolaborasi Media: CEO India News Desk isi kuliah tamu di Universitas Airlangga
Dukung Pelaku Usaha Lokal Memiliki Bisnis Juara, Bank Raya Kembali Hadirkan Inspiraya bersama Ratusan Pelaku Usaha
Selesaikan Suplai Beton Jalan Tol Akses Patimban Paket 2, WSBP Pastikan Kualitas Tinggi Produk
KAI Logistik Kembali Menguat, Kinerja Batu Bara Melonjak di Triwulan III 2025
Kini Hadir di Indodax & Bittime, $PLPA Catatkan Pertumbuhan hingga 543.05%
Dapatkan Bonus Hingga Rp4,2 Juta dengan Buka Akun di HSB Investasi
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 15:58 WIB

Smart Port, Green Growth & Smart Solution Kunci IPCC Melesat Q3 2025

Rabu, 22 Oktober 2025 - 15:48 WIB

Jam Session: Dua Hari Musik, Tawa, dan Cerita di Grand Galaxy Park Bekasi

Rabu, 22 Oktober 2025 - 15:47 WIB

Memperkuat Hubungan Budaya India–Indonesia Melalui Kolaborasi Media: CEO India News Desk isi kuliah tamu di Universitas Airlangga

Rabu, 22 Oktober 2025 - 15:45 WIB

Dukung Pelaku Usaha Lokal Memiliki Bisnis Juara, Bank Raya Kembali Hadirkan Inspiraya bersama Ratusan Pelaku Usaha

Rabu, 22 Oktober 2025 - 15:36 WIB

Selesaikan Suplai Beton Jalan Tol Akses Patimban Paket 2, WSBP Pastikan Kualitas Tinggi Produk

Rabu, 22 Oktober 2025 - 14:30 WIB

Kini Hadir di Indodax & Bittime, $PLPA Catatkan Pertumbuhan hingga 543.05%

Rabu, 22 Oktober 2025 - 13:58 WIB

Dapatkan Bonus Hingga Rp4,2 Juta dengan Buka Akun di HSB Investasi

Rabu, 22 Oktober 2025 - 12:15 WIB

Green Skilling #27 Bahas Strategi CSR Hijau yang Melekat di Publik

Berita Terbaru