Awas! Doom Spending: Belanja Tanpa Kendali Akibat Kepanikan

- Editor

Selasa, 24 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Hai Sobat #SadarRisiko. Tahukah kamu bahwa belakangan ini terdapat fenomena dimana orang-orang belanja secara kalap, lupa diri, dan habis-habisan?

Hai Sobat #SadarRisiko. Tahukah kamu bahwa belakangan ini
terdapat fenomena dimana orang-orang belanja secara kalap, lupa diri, dan
habis-habisan?

Inilah perilaku yang dikenal dengan istilah doom
spending
, yaitu suatu perilaku yang muncul dari rasa ketidakpastian akibat
kecemasan dalam hidup.

Doom spending adalah kebiasaan menghabiskan uang
secara berlebihan karena merasa tertekan atau khawatir akan masa depan yang
biasanya dilakukan sebagai bentuk pelarian atau kompensasi dari stres yang
sedang dialami.

Beberapa pemicu doom spending ini, antara
lain, tekanan ekonomi yang disertai arus berita negatif secara terus-menerus
sehingga timbul perasaan tidak pernah dapat terlepas dari kesulitan. Hal
tersebut dapat pula disertai ketidakpastian karier atau masalah hubungan sosial
dalam skala keluarga maupun umum yang ditambah lagi oleh tekanan sosial media
sehingga menyebabkan rasa ketidaknyamanan yang berlarut.

Akibatnya, muncullah suatu sikap untuk lebih baik berbelanja
secara habis-habisan dan jika perlu berutang untuk terus berkonsumsi dan
menyenangkan diri, karena pada akhirnya, lebih baik menikmati hidup untuk
sesaat daripada kehilangan kesempatan di masa yang serba tidak menentu.

Baca Juga :  Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, KAI Pastikan Perawatan Sarana Tetap Optimal

Doom spending tersebut dapat terlihat dari
perilaku belanja barang yang tidak perlu dan peningkatan pengeluaran uang di
luar rencana yang telah ditetapkan. Bukannya mengobati rasa kekosongan, doom spending justru
akan memicu perasaan tidak pernah cukup. Kemudian, perilaku tersebut dilakukan
kembali dan berulang-ulang. Tidak bisa menahan keinginan untuk terus berbelanja
inilah yang menyebabkan seseorang tidak #SadarRisiko dan menjerumuskannya ke
dalam lilitan utang dan stres.

Sebelum kita terlilit masalah lebih parah, mari kita
#SadarRisiko dan #KurangiRisiko doom spending dengan cara-cara berikut:

1. Kenali
pemicu stres dan catat hal-hal yang membuatmu cemas. Cari akar
permasalahan yang sesungguhnya sehingga dapat menemukan cara sehat untuk
mengatasinya.

2. Atur
keuangan dengan bijak dengan membuat anggaran bulanan dan mingguan,
pisahkan antara kebutuhan dan keinginan, dan biasakan untuk membatasi
penggunaan kartu kredit dan pinjaman lainnya.

3. Cari
aktivitas pengalihan stres, seperti olahraga dan meditasi, berdiskusi
dengan teman dan keluarga, atau lakukan kegiatan ekspresif lainnya seperti
menulis jurnal, melukis, atau mencoba hobi baru lainnya.

Baca Juga :  Stand KAI Daop 8 Surabaya Bikin Pengunjung Terpukau di Jatim Fest 2025, Raih Penghargaan dan Catat Penjualan 1.400 Tiket

4. Praktikkan
kesadaran finansial dengan lebih sabar dan sadar perilaku belanja. Tunda
dan hindari belanja secara impulsif dengan menunggu minimal 24 jam sebelum
membeli sesuatu di luar kebutuhan.

5. Biasakan belanja sesuai anggaran dan
selalu bertanya terlebih dahulu ‘apakah belanja hal ini benar-benar
dibutuhkan?’ sebelum melakukan pembelian.

6. Hindari
media sosial yang membuat stres dan utamakan untuk selalu bersyukur, dan
tidak fokus pada kekurangan. Jalin dan pertahankan hubungan sosial yang
sehat sehingga kita benar-benar menjadi sadar akan hal-hal yang
benar-benar berarti.

Sobat #SadarRisiko, uang adalah alat, bukan tujuan. Jadi,
mulai sekarang, kendalikan emosi dan belajar mengelola keuangan secara sehat.
Belajarlah juga untuk mengelola stres dan menjaga kesehatan mental.

Ingin informasi lainnya agar kamu #SadarRisiko dan bisa
#KurangiRisiko keuangan dan kesehatan mental? Ikuti terus media sosial MASINDO!

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita Terkait

Kementerian PU Beri Pelatihan Konstruksi di Pesantren, Ratusan Santri Lirboyo Jadi Angkatan Pertama
KAI Daop 1 Jakarta Mohon Maaf, Sejumlah Perjalanan KA Dibatalkan Imbas Anjlokan KA Purwojaya di Kedunggedeh
KAI Pastikan Seluruh Penumpang KA Purwojaya dalam Keadaan Selamat, Penanganan dan Perjalanan Lanjutan Telah Disiapkan
Lebih dari 4.500 Mahasiswa UPN Veteran Jakarta Belajar Berpikir Kritis di Era AI
KAI Daop 2 Bandung Sampaikan Permohonan Maaf atas Keterlambatan Sejumlah Perjalanan Kereta Api dari Jakarta Akibat Adanya Gangguan Perjalanan di Stasiun Kedunggedeh
Kereta Api, Urat Nadi Pertahanan Bangsa yang Tak Pernah Berhenti Bergerak
KAI Daop 8 Surabaya Terapkan Ketentuan Baru Penggunaan Powerbank di Kereta Api
Trump ‘Selamatkan’ CZ, Apakah Ini Sinyal Pro-Kripto dari Gedung Putih?
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 23:58 WIB

Kementerian PU Beri Pelatihan Konstruksi di Pesantren, Ratusan Santri Lirboyo Jadi Angkatan Pertama

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 23:58 WIB

KAI Daop 1 Jakarta Mohon Maaf, Sejumlah Perjalanan KA Dibatalkan Imbas Anjlokan KA Purwojaya di Kedunggedeh

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 23:55 WIB

KAI Pastikan Seluruh Penumpang KA Purwojaya dalam Keadaan Selamat, Penanganan dan Perjalanan Lanjutan Telah Disiapkan

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 20:26 WIB

Lebih dari 4.500 Mahasiswa UPN Veteran Jakarta Belajar Berpikir Kritis di Era AI

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 20:08 WIB

KAI Daop 2 Bandung Sampaikan Permohonan Maaf atas Keterlambatan Sejumlah Perjalanan Kereta Api dari Jakarta Akibat Adanya Gangguan Perjalanan di Stasiun Kedunggedeh

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 13:17 WIB

KAI Daop 8 Surabaya Terapkan Ketentuan Baru Penggunaan Powerbank di Kereta Api

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 09:00 WIB

Trump ‘Selamatkan’ CZ, Apakah Ini Sinyal Pro-Kripto dari Gedung Putih?

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 06:00 WIB

BINUS University Menjadi Tuan Rumah Grand Final Startup Wars 2025: Mempersiapkan Generasi Venture Capitalists Baru di Asia Tenggara

Berita Terbaru