LindungiHutan Tanam Pohon di Way Kambas, Perkuat Habitat Gajah Sumatra yang Kian Menyusut

- Editor

Kamis, 23 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lampung Timur, 21 Oktober 2025 — Kawasan Taman Nasional Way Kambas (TNWK) di Lampung Timur, rumah bagi gajah Sumatra (Elephas maximus sumatranus), kini menghadapi tantangan berat. Populasi gajah yang pada 2010 diperkirakan mencapai 247 individu, kini tersisa sekitar 180–200 ekor. Penurunan ini tak lepas dari penyusutan hutan, perubahan bentang alam, serta meningkatnya interaksi antara satwa liar dan aktivitas manusia.

Sebagai respon terhadap kondisi tersebut, LindungiHutan bersama masyarakat sekitar menggagas program penanaman pohon endemik di kawasan penyangga Way Kambas. Penanaman ini bertujuan untuk memperkuat tutupan hutan, menyediakan sumber pakan alami bagi gajah, serta menjaga keseimbangan ekosistem yang menjadi penopang kehidupan berbagai spesies langka.

“Hutan di Way Kambas bukan hanya tempat hidup gajah, tapi juga benteng terakhir bagi keanekaragaman hayati dataran rendah Sumatra. Menanam pohon di sini berarti ikut menjaga keberlanjutan seluruh rantai kehidupan,” ujar Miftachur “Ben” Robani, CEO LindungiHutan, Senin (21/10).

Program ini menanam berbagai jenis pohon, seperti Laban (Vitex pinnata) dan Pule (Alstonia scholaris), dua spesies lokal yang berperan penting dalam ekosistem Way Kambas. Pohon-pohon ini menjadi sumber makanan bagi burung dan satwa herbivor, serta membantu memperbaiki struktur tanah di lahan-lahan yang sebelumnya terdegradasi.

Baca Juga :  Kejar Target Tahun Ajaran 2025/2026, Kementerian PU Kebut Pembangunan Sekolah Rakyat Tahap I.C

“Ketika pohon tumbuh, hutan pulih, dan satwa kembali punya ruang hidup,” tambah Ben.

Keunikan Way Kambas tak hanya terletak pada perannya sebagai kawasan konservasi gajah, tetapi juga pada hubungan harmonis antara manusia dan satwa liar. Warga desa di sekitar taman nasional kini bertransformasi dari konflik menjadi kolaborasi. Mereka terlibat dalam ekowisata dan hasil hutan bukan kayu seperti madu dan olahan buah hutan, menciptakan sumber pendapatan tanpa merusak alam.

“Dulu, gajah dianggap hama karena merusak kebun. Sekarang kami belajar bahwa gajah adalah tetangga. Dengan wisata desa dan konservasi, kami bisa hidup berdampingan,” kata Suhadak, anggota kelompok tani hutan di sekitar TNWK.

Baca Juga :  Taksi Listrik Evista Jadi Kebanggaan Indonesia

Selain menekan konflik, pendekatan ini memperkuat ekonomi lokal. Warga memproduksi souvenir ramah lingkungan dan madu hutan, yang diminati wisatawan. Hasil penjualan membantu pendanaan patroli masyarakat untuk mencegah perburuan liar dan menjaga wilayah konservasi.

Way Kambas sendiri mencakup lebih dari 125.000 hektare hutan dataran rendah dan lahan gambut, yang berfungsi sebagai penyerap karbon alami serta habitat bagi spesies langka lainnya seperti harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae) dan rusa sambar (Rusa unicolor). Namun, tanpa rehabilitasi yang berkelanjutan, ancaman kehilangan habitat akan terus meningkat.

Melalui program penanaman di Way Kambas, LindungiHutan mengajak publik dan perusahaan untuk berperan aktif dalam menjaga kawasan konservasi strategis ini.

“Setiap pohon yang ditanam di Way Kambas bukan hanya menyelamatkan hutan, tapi juga memberi harapan bagi gajah, masyarakat, dan generasi mendatang,” tutup Ben.

Dukung konservasi Way Kambas bersama LindungiHutan. Tanam pohon hari ini di lindungihutan.com

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita Terkait

Dukungan Krakatau Steel untuk Kawasan Ekonomi Khusus Lido
Token Palapa ($PLPA) Tegaskan Komitmen Transparansi: Bagikan Alokasi dan Rencana Pengembangan Ekosistem
KAI Divre III Palembang Imbau Pelanggan Patuhi Ketentuan Baru Membawa Power Bank di Kereta Api
Brand Kecantikan dan Kesehatan Asal Jepang seperti MINON dan TRANSINO Menarik Perhatian di Indonesia
Telkom dan USK Gelar Festival AI-Hackathon untuk Dorong Inovasi Digital Mahasiswa
Kunjungi Neo Keliling di CFD Surabaya dan Dapatkan Hadiah Spesial dari neobank
KAI Daop 8 Surabaya Hadirkan KA Mutiara Timur Tambahan untuk Weekend Ceria ke Banyuwangi
Momentum Bullish Terbentuk, Pasar Fokus pada Arah Kebijakan The Fed
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 24 Oktober 2025 - 16:25 WIB

Dukungan Krakatau Steel untuk Kawasan Ekonomi Khusus Lido

Jumat, 24 Oktober 2025 - 16:00 WIB

Token Palapa ($PLPA) Tegaskan Komitmen Transparansi: Bagikan Alokasi dan Rencana Pengembangan Ekosistem

Jumat, 24 Oktober 2025 - 15:46 WIB

KAI Divre III Palembang Imbau Pelanggan Patuhi Ketentuan Baru Membawa Power Bank di Kereta Api

Jumat, 24 Oktober 2025 - 15:42 WIB

Brand Kecantikan dan Kesehatan Asal Jepang seperti MINON dan TRANSINO Menarik Perhatian di Indonesia

Jumat, 24 Oktober 2025 - 15:29 WIB

Telkom dan USK Gelar Festival AI-Hackathon untuk Dorong Inovasi Digital Mahasiswa

Jumat, 24 Oktober 2025 - 14:59 WIB

KAI Daop 8 Surabaya Hadirkan KA Mutiara Timur Tambahan untuk Weekend Ceria ke Banyuwangi

Jumat, 24 Oktober 2025 - 14:56 WIB

Momentum Bullish Terbentuk, Pasar Fokus pada Arah Kebijakan The Fed

Jumat, 24 Oktober 2025 - 14:54 WIB

Luncurkan Logo Baru, Siloam Akan Perluas & Perkuat Layanan Kesehatan yang Lebih Modern & Inovatif

Berita Terbaru