Literasi Keuangan dan Kripto: Rahasia Gen Z Mengelola Masa Depan

- Editor

Selasa, 15 Oktober 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, 15 Oktober 2024 – Di era digital yang serba cepat ini, literasi keuangan menjadi semakin penting, terutama bagi generasi muda. Munculnya teknologi keuangan, pembayaran digital, dan platform investasi online memberikan peluang besar, namun juga meningkatkan risiko, termasuk penipuan dan perilaku konsumtif impulsif. Literasi keuangan memungkinkan Gen Z dan Milenial untuk membuat keputusan keuangan yang tepat, mengelola keuangan dengan bijak, dan berinvestasi untuk masa depan. 

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, menekankan bahwa literasi keuangan adalah kunci untuk melindungi generasi muda dari kejahatan finansial. Ia mengajak Gen Z untuk memanfaatkan produk dan layanan keuangan secara bijak sebagai bagian dari perencanaan keuangan jangka panjang.

“Literasi keuangan yang baik serta inklusi keuangan yang bijaksana akan menjadikan generasi muda lebih cerdas dalam mengelola keuangan, terhindar dari kejahatan finansial, dan mampu menjadi agen literasi di tengah masyarakat,” ujar Friderica dalam acara Literasi Keuangan “Make Money Skills for New Generation” di Jakarta pada 15 Oktober 2024.

Dengan Gen Z yang mencakup 27,94% dari populasi Indonesia, kelompok ini memiliki pengaruh besar terhadap perekonomian. Friderica menyoroti bahwa banyak generasi muda menghadapi tekanan sosial seperti YOLO (you only live once), FOMO (fear of missing out), dan FOPO (fear of other people’s opinions), yang sering kali memicu gaya hidup konsumtif yang merugikan keuangan mereka.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi di acara Seminar Literasi Keuangan “Make Money Skills for New Generation” di Jakarta pada 15 Oktober 2024. Sumber: Tokocrypto.

Selain itu, tren “doom spending,” yakni belanja impulsif tanpa mempertimbangkan penting atau tidaknya barang yang dibeli, juga marak terjadi di kalangan Milenial dan Gen Z. Untuk mengatasi kecenderungan ini, Friderica mengusulkan perilaku “delayed gratification,” yakni menunda kepuasan saat ini demi masa depan yang lebih baik.

Baca Juga :  Sribu dan Komunitas Desain Grafis Indonesia Gelar ‘Ramadan Tanpa Drama’ untuk Freelancer dan Bisnis

“Generasi muda diimbau untuk lebih bijak dalam menggunakan produk dan layanan jasa keuangan. Kemampuan untuk membedakan antara kebutuhan dan keinginan harus dimiliki agar terhindar dari gaya hidup konsumtif,” tambahnya.

Inovasi Keuangan dan Kripto

Meskipun penetrasi pengguna internet di Indonesia telah mencapai 196,71 juta orang, masih terdapat kesenjangan antara inklusi dan literasi keuangan. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), indeks literasi keuangan pada tahun 2023 berada di angka 65,43%, menunjukkan masih adanya ruang untuk perbaikan. Menariknya, meskipun inklusi keuangan lebih tinggi di kalangan Gen Z, tingkat literasi mereka masih tertinggal, menekankan perlunya edukasi yang lebih mendalam tentang manajemen keuangan.

Revolusi digital juga memperkenalkan jenis kejahatan finansial baru, yang sering kali diperparah oleh sifat lintas batas platform digital dan sulitnya penegakan hukum. Dengan kejahatan siber yang menjadi ancaman besar, khususnya bagi generasi muda yang melek teknologi, penting bagi mereka untuk tidak hanya memanfaatkan layanan keuangan digital, tetapi juga tetap waspada terhadap potensi penipuan.

Senada dengan Friderica, CMO Tokocrypto, Wan Iqbal, menyoroti pentingnya literasi keuangan di tengah kemunculan aset digital seperti kripto. Dengan kripto kini berada di peringkat ketiga sebagai pilihan investasi terpopuler, setelah saham dan reksadana, potensi investasi di bidang ini sangat besar. Namun, industri yang kompleks ini memerlukan pemahaman keuangan yang kuat.

Baca Juga :  Cloud ERP vs. On-Premise ERP: Mana yang Tepat untuk Bisnis yang Berkembang?

“Kripto sebagai instrumen investasi menawarkan peluang baru bagi para investor muda. Namun, sangat penting bagi mereka untuk memahami risiko, volatilitas pasar, dan potensi jangka panjang dari industri ini. Tanpa literasi keuangan yang memadai, inovasi yang menjanjikan ini bisa berbalik menjadi risiko,” kata Iqbal di kesempatan yang sama.

CMO Tokocrypto, Wan Iqbal di acara Seminar Literasi Keuangan “Make Money Skills for New Generation” di Jakarta pada 15 Oktober 2024. Sumber: Tokocrypto.

Ia juga menjelaskan bahwa industri kripto, yang nantinya akan diawasi oleh OJK, akan mendorong pertumbuhan yang lebih luas dan menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi para investor. Regulasi ini diharapkan akan meningkatkan kepercayaan dan mempercepat perkembangan industri.

“Ke depan, literasi keuangan akan menjadi kunci bagi investor muda dalam mengambil keputusan yang tepat di dunia kripto. Semakin tinggi pemahaman mereka, semakin baik kemampuan mereka dalam menghadapi pasar yang terus berkembang ini,” tambah Iqbal.

Menurutnya, bagi generasi baru, keahlian mengelola uang bukan hanya tentang mencari penghasilan. Ini juga melibatkan kemampuan untuk mengelola, berinvestasi, dan melindungi kekayaan mereka di dunia yang semakin digital. Dengan dominasi Gen Z dalam populasi dan pengaruhnya yang semakin besar terhadap tren pasar, literasi keuangan akan menjadi kunci untuk memastikan masa depan mereka yang lebih aman, sekaligus menjadi pendorong utama ekonomi bangsa. 

“Baik OJK maupun pelaku industri seperti Tokocrypto tengah membuka jalan agar generasi ini siap dengan pengetahuan dan alat yang mereka butuhkan untuk sukses secara finansial,” pungkas Iqbal.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita Terkait

BINUS University Menjadi Tuan Rumah Grand Final Startup Wars 2025: Mempersiapkan Generasi Venture Capitalists Baru di Asia Tenggara
YourBestie, Platform Sewa Motor Pertama di Indonesia, Kini Hadir di 9 Kota
Setelah Reli Panjang, Harga Emas Melemah ke $4.054 per Ons Jelang Rilis Data Inflasi AS
Menteri PU Perkuat Infrastruktur Permukiman : Sasar Kawasan Kumuh, Destinasi Wisata, dan Pengentasan Kemiskinan
Menteri PU Pimpin Peletakan Batu Pertama SILN Riyadh dan Jeddah, Wujudkan Pendidikan Berkualitas bagi WNI di Arab Saudi
KAI Daop 1 Jakarta Sosialisasikan Rencana Penutupan JPL 148 Tenjo, Pengguna Jalan Diimbau Gunakan Flyover Subiantoro
Intel Siap Genjot Pasar PC Berbasis AI, Targetkan 290 Juta Unit Tahun Depan
DKV Creative Advertising BINUS UNIVERSITY Hadirkan Pameran Creative Icon di Mall Taman Anggrek
Berita ini 9 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 06:00 WIB

BINUS University Menjadi Tuan Rumah Grand Final Startup Wars 2025: Mempersiapkan Generasi Venture Capitalists Baru di Asia Tenggara

Jumat, 24 Oktober 2025 - 23:31 WIB

YourBestie, Platform Sewa Motor Pertama di Indonesia, Kini Hadir di 9 Kota

Jumat, 24 Oktober 2025 - 23:00 WIB

Setelah Reli Panjang, Harga Emas Melemah ke $4.054 per Ons Jelang Rilis Data Inflasi AS

Jumat, 24 Oktober 2025 - 22:24 WIB

Menteri PU Perkuat Infrastruktur Permukiman : Sasar Kawasan Kumuh, Destinasi Wisata, dan Pengentasan Kemiskinan

Jumat, 24 Oktober 2025 - 22:11 WIB

Menteri PU Pimpin Peletakan Batu Pertama SILN Riyadh dan Jeddah, Wujudkan Pendidikan Berkualitas bagi WNI di Arab Saudi

Jumat, 24 Oktober 2025 - 21:51 WIB

Intel Siap Genjot Pasar PC Berbasis AI, Targetkan 290 Juta Unit Tahun Depan

Jumat, 24 Oktober 2025 - 21:15 WIB

DKV Creative Advertising BINUS UNIVERSITY Hadirkan Pameran Creative Icon di Mall Taman Anggrek

Jumat, 24 Oktober 2025 - 21:07 WIB

KAI Daop 2 Bandung dan KAI Services Bagikan Aneka Makanan Pokok Lokal Kepada Pelanggan di Stasiun Bandung Dalam Rangka Peringatan Hari Pangan Sedunia

Berita Terbaru