AlgariNews.com, Konflik Israel-Palestina Rumah sakit di Gaza berisiko berubah menjadi kamar mayat’ Kelompok hak asasi manusia menyerukan tindakan
Badan amal internasional dan kelompok hak asasi manusia menyerukan tindakan segera terhadap blokade Israel di tengah meningkatnya korban bencana kemanusiaan.
Pemadaman listrik di Jalur Gaza yang disebabkan oleh “blokade total” Israel terhadap wilayah kantong yang terkepung telah memicu kecaman dan seruan dari kelompok hak asasi manusia internasional untuk mengambil tindakan segera karena “rumah sakit berisiko berubah menjadi kamar mayat” di tengah pemboman besar-besaran Israel.
Pada hari Rabu, satu-satunya pembangkit listrik di Gaza kehabisan bahan bakar dan ditutup setelah keputusan Israel untuk memutus pasokan menyusul serangan multi-cabang oleh Hamas, kelompok yang menjalankan daerah kantong tersebut, di wilayah Israel.
Komite Palang Merah Internasional (ICRC), sebuah badan amal medis, pada hari Kamis menyebut eskalasi tersebut “menjijikkan”, dan memohon kepada Israel dan Hamas “untuk mengurangi penderitaan warga sipil”.
“Ketika Gaza kehilangan aliran listrik, rumah sakit pun kehilangan pasokan listrik, sehingga bayi baru lahir yang berada di inkubator dan pasien lanjut usia yang membutuhkan oksigen berada dalam risiko. Dialisis ginjal berhenti, dan rontgen tidak dapat dilakukan. Tanpa listrik, rumah sakit berisiko berubah menjadi kamar mayat,” kata Fabrizio Carboni, direktur regional ICRC untuk Timur Dekat dan Tengah, dalam sebuah pernyataan.
“Keluarga di Gaza sudah kesulitan mengakses air bersih. Tidak ada orang tua yang mau dipaksa memberikan air kotor kepada anaknya yang haus,” imbuhnya.
Pemboman Israel terhadap Gaza menyusul serangan Hamas terhadap Israel selatan telah menewaskan empat staf ICRC di daerah kantong tersebut, menurut juru bicara badan amal tersebut.
Seorang perwakilan dari Rumah Sakit al-Shifa di Kota Gaza pada hari Rabu mengatakan bahwa pihak berwenang Israel telah menargetkan petugas pertolongan pertama yang membantu warga sipil, dan meminta bantuan komunitas global.
“Kami menderita… dan dunia tidak bergerak sedikit pun. Ini adalah SOS untuk seluruh dunia… Anda harus membantu kami,” katanya kepada wartawan setelah diumumkan bahwa satu-satunya pembangkit listrik di Gaza telah kehabisan bahan bakar.
Sumber: aljazeera.com
Berita ini di kirim langsung melalui WhatsApp pribadi Redaksi kami
(Aspian D)