Bitcoin di Jalur Menuju Harga Rp1,73 Miliar, Pengaruh Sentimen Positif dari AS

- Editor

Sabtu, 10 Mei 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, 10 Mei 2025 – Harga Bitcoin (BTC) akhirnya kembali menembus level psikologis $103.000 untuk pertama kalinya sejak Februari 2025, sebelum terkoreksi tipis akibat aksi ambil untung oleh investor. Kenaikan ini dipicu oleh kombinasi sentimen positif, termasuk keputusan Federal Reserve (The Fed) untuk mempertahankan suku bunga acuan dan pengumuman Presiden AS, Donald Trump mengenai kesepakatan perdagangan dengan Inggris.

Trump menyatakan bahwa pemerintahannya telah menandatangani kesepakatan dagang dengan Inggris, menandai langkah pertama sejak peluncuran program tarif besar-besaran bulan lalu. Dilaporkan bahwa kesepakatan ini mencakup pengurangan tarif impor untuk baja dan mobil, yang turut meredakan kekhawatiran inflasi rantai pasokan.

Sentimen positif turut berdampak pada pasar kripto secara luas. Data dari CoinGlass mencatat lebih dari $492 juta posisi short dilikuidasi dalam 24 jam terakhir, mencerminkan tekanan beli yang signifikan di tengah optimisme investor.

“Lonjakan harga Bitcoin ini tidak hanya dipicu oleh faktor teknikal, tetapi juga oleh stabilitas kebijakan moneter dan perkembangan geopolitik yang kondusif,” ujar Fyqieh Fachrur, Analis Tokocrypto. “Jika ketegangan perdagangan tetap mereda dan arus masuk ETF terus positif, BTC berpotensi menuju level resistensi berikutnya di $105.000 hingga $108.000 dalam jangka pendek.”

Baca Juga :  Trading Jadi Menyenangkan Dengan GIC Fun Points

Sejumlah analis melihat bahwa arus masuk bersih ke ETF Bitcoin spot dan penurunan saldo BTC di bursa menunjukkan keyakinan investor jangka panjang. Namun, indikator teknikal seperti Relative Strength Index (RSI) yang telah menembus angka 70 mengindikasikan kemungkinan adanya koreksi dalam waktu dekat.

Indikator Pasar Positif

Meskipun demikian, berbagai indikator pasar tetap menunjukkan sentimen bullish. Indeks Fear & Greed berada di level 70, menandakan dominasi rasa percaya diri pelaku pasar terhadap tren naik. Namun, dominasi Bitcoin atas altcoin masih kuat, tercermin dari Indeks Musim Altcoin yang hanya berada di angka 36 dari 100.

“Skenario bullish Bitcoin kini mengarah pada level resistensi berikutnya di $105.000. Jika kesepakatan dagang yang diisyaratkan oleh Presiden Trump benar-benar terwujud—kemungkinan besar dengan Inggris—para investor optimistis bahwa jalur menuju $120.000 akan terbuka dalam waktu dekat,” ujar Fyqieh.

Sejumlah data ekonomi utama Amerika Serikat juga akan menjadi penentu arah pergerakan harga Bitcoin dalam waktu dekat. Fyqieh mengatakan bahwa meskipun momentum saat ini cukup kuat, rilis data anggaran AS pada 12 Mei dan Indeks Harga Konsumen (CPI) pada 13 Mei akan menjadi kunci untuk menilai apakah BTC dapat menembus dan bertahan di atas level psikologis tersebut. “Agar reli ini bisa berkelanjutan, narasi kesepakatan perdagangan perlu berkembang menjadi kemajuan yang nyata,” ujarnya.

Baca Juga :  Solusi CRM Barantum untuk Memaksimalkan Tugas Customer Service

Sementara itu, Fyqieh juga menyoroti dampak potensial dari usulan legislasi baru di AS. “Jika Undang-Undang Bitcoin yang diperkenalkan oleh Senator Cynthia Lummis disahkan, dan pemerintah AS benar-benar mengakumulasi satu juta BTC dalam lima tahun ke depan, hal ini akan memperketat pasokan Bitcoin di pasar dan bisa mempercepat kenaikan harga,” jelas nya.

Dalam jangka pendek, skenario pergerakan harga Bitcoin akan dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari ketegangan geopolitik AS-China dan arah kebijakan The Fed, hingga dukungan regulasi pro-kripto serta arus masuk dana institusional. Para investor saat ini memantau dengan ketat perkembangan perdagangan global dan pernyataan bank sentral yang dapat menjadi penentu utama arah pasar dalam beberapa pekan mendatang.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita Terkait

Kereta Api, Urat Nadi Pertahanan Bangsa yang Tak Pernah Berhenti Bergerak
KAI Daop 8 Surabaya Terapkan Ketentuan Baru Penggunaan Powerbank di Kereta Api
Trump ‘Selamatkan’ CZ, Apakah Ini Sinyal Pro-Kripto dari Gedung Putih?
BINUS University Menjadi Tuan Rumah Grand Final Startup Wars 2025: Mempersiapkan Generasi Venture Capitalists Baru di Asia Tenggara
YourBestie, Platform Sewa Motor Pertama di Indonesia, Kini Hadir di 9 Kota
Setelah Reli Panjang, Harga Emas Melemah ke $4.054 per Ons Jelang Rilis Data Inflasi AS
Menteri PU Perkuat Infrastruktur Permukiman : Sasar Kawasan Kumuh, Destinasi Wisata, dan Pengentasan Kemiskinan
Menteri PU Pimpin Peletakan Batu Pertama SILN Riyadh dan Jeddah, Wujudkan Pendidikan Berkualitas bagi WNI di Arab Saudi
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 13:53 WIB

Kereta Api, Urat Nadi Pertahanan Bangsa yang Tak Pernah Berhenti Bergerak

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 13:17 WIB

KAI Daop 8 Surabaya Terapkan Ketentuan Baru Penggunaan Powerbank di Kereta Api

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 09:00 WIB

Trump ‘Selamatkan’ CZ, Apakah Ini Sinyal Pro-Kripto dari Gedung Putih?

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 06:00 WIB

BINUS University Menjadi Tuan Rumah Grand Final Startup Wars 2025: Mempersiapkan Generasi Venture Capitalists Baru di Asia Tenggara

Jumat, 24 Oktober 2025 - 23:31 WIB

YourBestie, Platform Sewa Motor Pertama di Indonesia, Kini Hadir di 9 Kota

Jumat, 24 Oktober 2025 - 22:24 WIB

Menteri PU Perkuat Infrastruktur Permukiman : Sasar Kawasan Kumuh, Destinasi Wisata, dan Pengentasan Kemiskinan

Jumat, 24 Oktober 2025 - 22:11 WIB

Menteri PU Pimpin Peletakan Batu Pertama SILN Riyadh dan Jeddah, Wujudkan Pendidikan Berkualitas bagi WNI di Arab Saudi

Jumat, 24 Oktober 2025 - 22:09 WIB

KAI Daop 1 Jakarta Sosialisasikan Rencana Penutupan JPL 148 Tenjo, Pengguna Jalan Diimbau Gunakan Flyover Subiantoro

Berita Terbaru