Harga Emas Stabil, Tren Bullish Terjaga di Tengah Tekanan Dolar

- Editor

Selasa, 26 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Harga emas (XAUUSD) memulai pekan ini dengan langkah hati-hati, namun tetap menunjukkan napas bullish yang belum padam. Di awal perdagangan Senin lalu (25/8), XAU/USD bertahan di kisaran $3.370 per troy ons, seiring Dolar AS mencoba bangkit setelah sempat melemah pasca pidato dovish Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, pada Jumat lalu (22/8) di Simposium Jackson Hole.

Minimnya jadwal rilis data ekonomi pada awal pekan membuat perhatian investor kini tertuju pada data besar yang akan hadir dalam beberapa hari ke depan: laporan pasar tenaga kerja AS dan Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi (PCE) Inti, indikator inflasi favorit The Fed. Dua data ini diperkirakan menjadi penentu arah kebijakan suku bunga bank sentral.

Menurut

analis Dupoin Futures Indonesia, Andy Nugraha, pergerakan emas hari ini masih terbilang positif. “Secara teknikal, gabungan pola candlestick dan indikator Moving Average masih menunjukkan kecenderungan bullish. Jika tekanan beli berlanjut, emas berpeluang menuju $3.383. Namun, bila momentum melemah, area $3.350 akan menjadi titik support penting,” jelasnya.

Baca Juga :  BRI Manajemen Investasi Luncurkan “Brilian Way”, Perkuat Budaya Kinerja Menuju Pertumbuhan Berkelanjutan

Artinya, meski tren naik masih kuat, pasar juga perlu waspada pada potensi koreksi teknikal yang bisa muncul sewaktu-waktu, apalagi dengan sentimen makro yang saat ini cukup rapuh.

Dari sisi fundamental, ekspektasi pasar jelas memihak emas. Alat FedWatch milik CME Group mencatat peluang 90% The Fed memangkas suku bunga pada September. Bahkan, sebagian pelaku pasar sudah memproyeksikan dua kali pemangkasan suku bunga masing-masing 25 basis poin hingga akhir tahun ini.

Namun, Powell masih menekankan perlunya kehati-hatian. Ia menyebut kondisi pasar tenaga kerja yang stabil memberi ruang bagi bank sentral untuk mengambil langkah bertahap. Nada ini sempat memicu aksi ambil untung di pasar emas, tetapi tidak cukup kuat untuk menghapus prospek bullish yang sudah terbentuk.

Selain The Fed, faktor geopolitik juga berpotensi mengguncang pasar emas. Pertemuan Presiden AS, Donald Trump, dan Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengenai isu denuklirisasi menjadi sorotan. Trump bahkan menyebut Putin enggan bertemu Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, yang memunculkan harapan akan adanya penurunan tensi konflik Rusia–Ukraina. Jika ketegangan mereda, emas bisa kehilangan sebagian daya tariknya sebagai aset safe haven.

Baca Juga :  Ingin Bepergian Ramai-Ramai? Gunakan Layanan Tiket Rombongan KAI! KAI Daop 1 Jakarta Berangkatkan Rombongan Sekolah NOAH Jakarta dengan KA Taksaka

Di sisi lain, isu perdagangan juga ikut mewarnai. CNBC melaporkan adanya kemungkinan tarif impor furnitur baru yang tengah dipertimbangkan oleh Gedung Putih. Kebijakan semacam ini bisa memperkuat Dolar AS, sekaligus menekan emas.

Minggu ini akan penuh agenda ekonomi: mulai dari Pesanan Barang Tahan Lama, Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal II, klaim tunjangan pengangguran awal, hingga PCE Inti. Semua data tersebut berpotensi menggiring ekspektasi pasar terhadap arah kebijakan The Fed.

Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun naik tipis ke 4,269%, dengan yield riil juga menguat ke 1,86%. Indeks Dolar AS (DXY) ikut terkerek 0,52% ke 98,24, sedikit membatasi pergerakan emas.

Meski demikian, secara keseluruhan tren emas masih berpihak pada pembeli. Selama support $3.350 mampu bertahan, peluang emas menapaki jalur ke $3.383 bahkan $3.400 tetap terbuka.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita Terkait

BRI Finance Perluas Akses Aset Produktif Lewat Lelang Online dan Program Pembiayaan Inklusif
KAI Lakukan Uji Coba Perjalanan dengan Penambahan Pengoperasian 2 Trainset LRT Jabodebek untuk Tingkatkan Layanan
Kementerian PU Siapkan Anggaran Tanggap Darurat Bencana Tahun 2025 Sebesar Rp351,83 Miliar, Tiga Pilar Utama Jadi Fokus
KAI Daop 1 Jakarta Buka Pemesanan Tiket Perjalanan Mulai 1 Desember 2025 Secara Bertahap
Sales Otomatis Jalan Sendiri dengan AI Agent Barantum
MLV Teknologi adalah Value Add Partner untuk LED Display Indoor Absen
Live from Milan │ SWM Officially Launches Its Global Expansion
SWM Powersports Shines at EICMA 2025: Smart Engineering Driving the Future of Global Off-Road Mobility
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 7 November 2025 - 11:32 WIB

BRI Finance Perluas Akses Aset Produktif Lewat Lelang Online dan Program Pembiayaan Inklusif

Jumat, 7 November 2025 - 10:46 WIB

KAI Lakukan Uji Coba Perjalanan dengan Penambahan Pengoperasian 2 Trainset LRT Jabodebek untuk Tingkatkan Layanan

Jumat, 7 November 2025 - 10:12 WIB

Kementerian PU Siapkan Anggaran Tanggap Darurat Bencana Tahun 2025 Sebesar Rp351,83 Miliar, Tiga Pilar Utama Jadi Fokus

Jumat, 7 November 2025 - 09:48 WIB

KAI Daop 1 Jakarta Buka Pemesanan Tiket Perjalanan Mulai 1 Desember 2025 Secara Bertahap

Jumat, 7 November 2025 - 09:00 WIB

Sales Otomatis Jalan Sendiri dengan AI Agent Barantum

Kamis, 6 November 2025 - 23:21 WIB

Live from Milan │ SWM Officially Launches Its Global Expansion

Kamis, 6 November 2025 - 22:55 WIB

SWM Powersports Shines at EICMA 2025: Smart Engineering Driving the Future of Global Off-Road Mobility

Kamis, 6 November 2025 - 22:28 WIB

Kenapa Kita Lebih Gampang Belanja daripada Nabung? Ini Penjelasannya

Berita Terbaru

Bisnis

Sales Otomatis Jalan Sendiri dengan AI Agent Barantum

Jumat, 7 Nov 2025 - 09:00 WIB