Harga Minyak WTI Naik Tipis, Didukung Ketegangan Geopolitik dan Permintaan Tiongkok

- Editor

Rabu, 20 November 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) mencatatkan kenaikan tipis sebesar 14 sen, atau 0,2%, menjadi $69,53 per barel pada perdagangan hari Rabu (20/11). Peningkatan ini didorong oleh sejumlah faktor global, seperti meningkatnya ketegangan dalam perang Rusia-Ukraina dan tanda-tanda peningkatan impor minyak mentah oleh Tiongkok. Namun, kenaikan harga tetap dibatasi oleh laporan lonjakan stok minyak mentah AS yang mencapai 4,75 juta barel dalam pekan yang berakhir 15 November, menurut data dari American Petroleum Institute (API).

Andy Nugraha, analis Dupoin Indonesia, memproyeksikan secara teknikal bahwa, indikator teknikal menunjukkan potensi terbentuknya kembali tren bullish pada WTI. Berdasarkan kombinasi Moving Average, harga minyak berpeluang naik hingga $70,5 per barel sebagai target utama. Namun, jika harga gagal melanjutkan kenaikan dan mengalami pembalikan arah (reversal), level $66,5 menjadi target penurunan terdekat.

Baca Juga :  Keikutsertaan Asuransi ASEI dan PWP Laws Dalam Kegiatan Kelas Belajar Ekspor Yang Diselenggarakan oleh Kadin Indonesia Trading House dan Sekolah Ekspor Batch 2

Situasi geopolitik terus memengaruhi pasar minyak global. Perang Rusia-Ukraina kembali memanas setelah Ukraina menggunakan rudal ATACMS buatan AS untuk menyerang wilayah Rusia, yang disebut Moskow sebagai serangan besar pertama. Presiden Rusia Vladimir Putin bahkan memperingatkan kemungkinan eskalasi lebih lanjut, termasuk serangan nuklir. Ketegangan ini meningkatkan risiko gangguan pasokan minyak, mendukung sentimen bullish di pasar.

Selain itu, data terbaru dari pelacak kapal Kpler menunjukkan bahwa impor minyak mentah Tiongkok berada di jalur untuk mencapai atau mendekati rekor tertinggi pada November ini. Setelah periode impor yang lemah sepanjang tahun, peningkatan permintaan dari importir terbesar dunia ini menjadi katalis penting yang menopang harga minyak. Brent, patokan harga minyak global, sebelumnya sempat merosot 20% dari level puncaknya di bulan April sebesar $92 per barel akibat melemahnya impor Tiongkok.

Baca Juga :  VRITIMES dan Beritando.com Jalin Kerja Sama untuk Hadirkan Berita Digital Berkualitas

Namun, kenaikan harga minyak WTI juga dibatasi oleh kondisi di AS. Meskipun stok minyak mentah naik, persediaan bensin dan minyak sulingan justru menurun, masing-masing sebesar 2,48 juta barel dan 688.000 barel, menurut laporan API.  Data resmi stok minyak AS yang akan dirilis pemerintah pada hari ini juga menjadi perhatian utama untuk menentukan arah harga selanjutnya.

Secara keseluruhan, pasar minyak tengah menghadapi tekanan dari sisi fundamental dan geopolitik. Lonjakan stok minyak AS dan penurunan permintaan sebelumnya menjadi tantangan, namun ketegangan geopolitik dan lonjakan impor Tiongkok memberikan harapan akan stabilnya harga minyak di level yang lebih tinggi. Dengan tren bullish yang mulai terlihat pada grafik teknikal, WTI diharapkan mampu mempertahankan momentum positifnya dalam beberapa waktu mendatang.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita Terkait

Kolaborasi Nusantara Global Network dan FBS Hadirkan Sistem Self-Rebate Inovatif untuk Maksimalkan Peluang Trading
Solana Pimpin Tren Bullish 2025! Apakah Ini Saat yang Tepat untuk Investasi?
VRITIMES dan Wartaviral.com Resmi Jalin Kerja Sama Strategis untuk Perkuat Ekosistem Media Digital
Prediksi Harga HBAR: Akankah Tren Bullish Berlanjut?
Clav Digital Ekspansi Jogjakarta: Kembangkan Relasi dengan Warga Kota Gudeg di Jogjakini.com
Perbandingan ETF Bitcoin dan ETF Ethereum, Mana yang Lebih Unggul?
Nomor Induk Berusaha (NIB) sebagai Izin Dasar Berusaha di Indonesia
Nusantara Global Network Jalin Kemitraan Strategis dengan FXGT untuk Meningkatkan Kesempatan Trading di Asia Tenggara
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 19 Januari 2025 - 13:29 WIB

Kolaborasi Nusantara Global Network dan FBS Hadirkan Sistem Self-Rebate Inovatif untuk Maksimalkan Peluang Trading

Minggu, 19 Januari 2025 - 10:00 WIB

Solana Pimpin Tren Bullish 2025! Apakah Ini Saat yang Tepat untuk Investasi?

Minggu, 19 Januari 2025 - 08:18 WIB

VRITIMES dan Wartaviral.com Resmi Jalin Kerja Sama Strategis untuk Perkuat Ekosistem Media Digital

Minggu, 19 Januari 2025 - 07:25 WIB

Prediksi Harga HBAR: Akankah Tren Bullish Berlanjut?

Minggu, 19 Januari 2025 - 07:05 WIB

Clav Digital Ekspansi Jogjakarta: Kembangkan Relasi dengan Warga Kota Gudeg di Jogjakini.com

Minggu, 19 Januari 2025 - 01:40 WIB

Nomor Induk Berusaha (NIB) sebagai Izin Dasar Berusaha di Indonesia

Sabtu, 18 Januari 2025 - 14:25 WIB

Nusantara Global Network Jalin Kemitraan Strategis dengan FXGT untuk Meningkatkan Kesempatan Trading di Asia Tenggara

Sabtu, 18 Januari 2025 - 12:47 WIB

Nextgen Gandeng AmakoMedia untuk Meluncurkan Website Berita Nasional yang Akurat dan Terpercaya

Berita Terbaru

Bisnis

Prediksi Harga HBAR: Akankah Tren Bullish Berlanjut?

Minggu, 19 Jan 2025 - 07:25 WIB