Kementrian PU: Adopsi Teknologi Peredam Gempa, Jembatan Pandansimo segera beroperasi

- Editor

Senin, 11 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA, 11 Agustus 2025 – Pembangunan Jembatan Pandansimo di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang memanfaatkan teknologi modern peredam gempa sudah memasuki tahap akhir. Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menargetkan infrastruktur vital di Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) ini dapat segera beroperasi pada September 2025 sebagai bagian dari jalur jalan strategis sekaligus pendorong ekonomi baru di kawasan selatan Jawa.

Menteri PU Dody
Hanggodo mengatakan, pembangunan jembatan Pandansimo merupakan salah satu
prioritas Kementerian PU dalam meningkatkan konektivitas dan mempercepat
distribusi logistik di kawasan selatan Yogyakarta dan kawasan selatan Pulau
Jawa.

“Dengan
selesainya Jembatan Pandansimo, waktu tempuh antarwilayah akan jauh berkurang,
biaya operasional kendaraan lebih efisien, dan akses menuju pusat produksi
pertanian, perikanan, serta destinasi wisata akan semakin terbuka lebar,” kata
Menteri Dody.

Jembatan
Pandansimo memiliki panjang total penanganan 2.300 meter dengan lebar rata-rata
24 meter, terdiri dari oprit, slab on pile, dan jembatan utama. Nilai kontrak
proyek ini mencapai Rp863,7 miliar yang bersumber dari APBN, dengan masa
pelaksanaan 579 hari kalender.

Baca Juga :  4 Tahun Marclan: Koneksi Bermakna sebagai Kunci Kesuksesan Hospitality

Berdasarkan
studi kelayakan tahun 2017, pengoperasian JJLS di DIY diperkirakan akan mampu
mengurangi biaya operasional kendaraan sebesar 13,11% atau setara Rp1,4 triliun
per tahun, menghemat waktu tempuh hingga 20 menit, serta meningkatkan nilai
produksi berbagai komoditas wilayah yang dilalui sekitar sebesar 18,6% atau
sekitar Rp7,7 miliar per tahun.

Selain manfaat
transportasi, jembatan ini juga akan membuka akses ke lahan pertanian seluas
2.164,10 hektare di Kecamatan Galur dan mendukung produksi pertanian sebesar
9.143,2 kuintal sayur dan buah setiap tahunnya. Produksi perikanan di Kecamatan
Srandakan juga diharapkan meningkat sebesar 13,3 ton per tahun. Keberadaan
Jembatan Pandansimo juga diharapkan dapat menjadi fondasi bagi pertumbuhan
ekonomi, logistik, dan pariwisata di wilayah selatan DIY dan Pulau Jawa.

Menteri PU, Dody
Hanggodo, mengungkapkan, jembatan Pandansimo bukan hanya sekadar infrastruktur
penghubung, tetapi juga simbol pemerataan pembangunan, terutama bagi masyarakat
selatan DIY dan Pulau Jawa. Kementerian PU tidak hanya menghadirkannya sebagai
infrastruktur yang mampu memacu pertumbuhan ekonomi, namun sekaligus
melestarikan kearifan lokal.

Sementara itu,
dari sisi teknis, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa
Tengah – DIY, Moch. Iqbal Tamher, menuturkan bahwa Jembatan Pandansimo
dirancang untuk memperkuat ketahanan wilayah terhadap bencana dan sejalan
dengan visi Kementerian PU: membangun infrastruktur yang tangguh, adaptif, dan
berkelanjutan.

Baca Juga :  Speed Distribusi dari Indogo: Mendorong Efektivitas dalam Manajemen Distribusi UMKM

“Dari sisi
teknis, jembatan ini memanfaatkan teknologi konstruksi modern seperti
Corrugated Steel Plate (CSP) yang ringan dan kuat, Lead Rubber Bearing (LRB)
sebagai peredam gempa, serta Mechanically Stabilized Earth Wall (MSE Wall)
untuk efisiensi lahan, dan mortar busa untuk mengurangi beban struktur,” jelas
Iqbal Tamher.

Iqbal Tamher
menambahkan, saat ini Jembatan Pandansimo, yang mengadopsi elemen budaya lokal
seperti motif batik nitik dan bentuk gunungan pada gapura serta lampu jalan,
masih dalam proses Audit Keselamatan Jalan untuk memastikan seluruh elemen
jembatan dan jalan penghubungnya memenuhi standar keamanan, kenyamanan, dan
kelancaran lalu lintas. Dengan rencana pengoperasian pada September 2025,
diharapkan Jembatan Pandansimo dapat memberikan manfaat yang optimal bagi
masyarakat, terutama bagi masyarakat di kawasan selatan
Yogyakarta dan Pulau Jawa.

#SigapMembangunNegeriUntukRakyat

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita Terkait

Lebih dari 4.500 Mahasiswa UPN Veteran Jakarta Belajar Berpikir Kritis di Era AI
KAI Daop 2 Bandung Sampaikan Permohonan Maaf atas Keterlambatan Sejumlah Perjalanan Kereta Api dari Jakarta Akibat Adanya Gangguan Perjalanan di Stasiun Kedunggedeh
Kereta Api, Urat Nadi Pertahanan Bangsa yang Tak Pernah Berhenti Bergerak
KAI Daop 8 Surabaya Terapkan Ketentuan Baru Penggunaan Powerbank di Kereta Api
Trump ‘Selamatkan’ CZ, Apakah Ini Sinyal Pro-Kripto dari Gedung Putih?
BINUS University Menjadi Tuan Rumah Grand Final Startup Wars 2025: Mempersiapkan Generasi Venture Capitalists Baru di Asia Tenggara
YourBestie, Platform Sewa Motor Pertama di Indonesia, Kini Hadir di 9 Kota
Setelah Reli Panjang, Harga Emas Melemah ke $4.054 per Ons Jelang Rilis Data Inflasi AS
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 20:26 WIB

Lebih dari 4.500 Mahasiswa UPN Veteran Jakarta Belajar Berpikir Kritis di Era AI

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 20:08 WIB

KAI Daop 2 Bandung Sampaikan Permohonan Maaf atas Keterlambatan Sejumlah Perjalanan Kereta Api dari Jakarta Akibat Adanya Gangguan Perjalanan di Stasiun Kedunggedeh

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 13:53 WIB

Kereta Api, Urat Nadi Pertahanan Bangsa yang Tak Pernah Berhenti Bergerak

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 13:17 WIB

KAI Daop 8 Surabaya Terapkan Ketentuan Baru Penggunaan Powerbank di Kereta Api

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 09:00 WIB

Trump ‘Selamatkan’ CZ, Apakah Ini Sinyal Pro-Kripto dari Gedung Putih?

Jumat, 24 Oktober 2025 - 23:31 WIB

YourBestie, Platform Sewa Motor Pertama di Indonesia, Kini Hadir di 9 Kota

Jumat, 24 Oktober 2025 - 23:00 WIB

Setelah Reli Panjang, Harga Emas Melemah ke $4.054 per Ons Jelang Rilis Data Inflasi AS

Jumat, 24 Oktober 2025 - 22:24 WIB

Menteri PU Perkuat Infrastruktur Permukiman : Sasar Kawasan Kumuh, Destinasi Wisata, dan Pengentasan Kemiskinan

Berita Terbaru