Kisah Sukses Erik Finman: Dari Drop Out hingga Jadi Jutawan Bitcoin

- Editor

Jumat, 11 Oktober 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Erik Finman adalah bukti hidup bahwa sukses tidak selalu datang dari pendidikan formal. Di saat banyak remaja sibuk dengan sekolah, Erik memilih jalur yang tidak biasa—meninggalkan sekolah dan fokus pada investasi Bitcoin.

Keputusannya yang dianggap kontroversial ternyata membawa Erik menjadi salah satu jutawan Bitcoin termuda di dunia.

Siapa Itu Erik Finman

Erik lahir pada tahun 1999 dan sejak kecil sudah memiliki ketertarikan pada dunia teknologi. Pada usia 12 tahun, ia pertama kali mendengar tentang Bitcoin saat mengikuti sebuah aksi protes di Washington, D.C. 

Di sana, ia melihat seseorang mengenakan kaos bertuliskan “Bitcoin” dan rasa ingin tahunya pun muncul. Setelah mempelajari lebih dalam tentang Bitcoin, ia menggunakan uang sebesar $1.000 dari hadiah neneknya untuk membeli Bitcoin, yang saat itu dihargai sekitar $10 per koin.

Memutuskan Drop Out dari Sekolah

Erik merasa bahwa sekolah tradisional tidak sejalan dengan cara berpikir dan cita-citanya. Bahkan, salah satu gurunya pernah mengatakan bahwa ia tidak akan sukses dan mungkin akan berakhir bekerja di restoran cepat saji. Komentar ini justru mendorong Erik untuk membuktikan bahwa kesuksesan tidak hanya didapat melalui jalur konvensional.

Baca Juga :  Token Palapa Resmi Diperdagangkan di Bittime

Erik membuat taruhan dengan orang tuanya: jika ia bisa menjadi jutawan sebelum usia 18 tahun, ia tidak perlu kembali ke sekolah. Dengan tekad yang kuat, ia pun memilih fokus pada Bitcoin, dan pada usia 15 tahun, nilai investasinya meningkat menjadi $100.000.

Erik menggunakan keuntungan ini untuk mendirikan Botangle, sebuah platform pendidikan online yang memungkinkan siswa belajar langsung dari guru melalui video chat.

Keyakinan Erik terhadap Bitcoin dan Blockchain

Bagi Erik, Bitcoin bukan sekadar aset digital untuk berinvestasi. Ia melihat teknologi blockchain sebagai kekuatan revolusioner yang bisa mengubah sistem keuangan global.

Erik yakin bahwa blockchain memiliki potensi besar untuk menciptakan sistem ekonomi yang lebih adil dan terbuka bagi semua orang. Karena itulah, investasi pertamanya pada Bitcoin lebih dari sekadar mencari keuntungan; itu adalah langkah untuk mendukung perubahan global.

Kesuksesan Berlanjut: Investasi dan Bisnis

Setelah sukses besar dengan Bitcoin, Erik tidak berhenti. Ia terus mengembangkan portofolio investasinya dan menjual Botangle dengan 300 Bitcoin.

Ketika harga Bitcoin naik hingga $2.700 per koin, Erik resmi menjadi jutawan muda. Selain fokus pada Bitcoin, ia juga berinvestasi di berbagai perusahaan teknologi, termasuk Metal, sebuah startup di Silicon Valley yang mengembangkan dompet digital ramah pengguna.

Baca Juga :  Kisah Sukses Sarjana Fisika yang Beralih Menjadi Pengusaha Tas

Tidak hanya berbisnis, Erik juga terlibat dalam upaya legislasi. Ia berpartisipasi dalam pengenalan The Crypto-Currency Act of 2020, sebuah undang-undang yang bertujuan menyederhanakan regulasi aset kripto di Amerika Serikat, agar memudahkan orang untuk berpartisipasi dalam industri kripto tanpa harus menjadi ahli terlebih dahulu.

Kesimpulan

Kisah Erik Finman menunjukkan bahwa keberanian untuk mengambil risiko dan percaya pada potensi teknologi bisa membawa kesuksesan.

Meski sempat diremehkan karena meninggalkan sekolah, Erik berhasil membuktikan bahwa ada banyak cara untuk mencapai impian. Keputusannya untuk terjun di dunia Bitcoin dan blockchain telah mengubah hidupnya dan menginspirasi banyak orang, terutama generasi muda, untuk berani mengambil jalur yang tidak biasa demi mencapai tujuan mereka.

Erik Finman bukan hanya contoh sukses finansial, tetapi juga simbol bahwa inovasi dan tekad kuat dapat membuka pintu menuju masa depan yang lebih cerah.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita Terkait

DPW APBMI Kalimantan Timur Bersinergi dengan Port Academy Gelar Diklat Foreman Bongkar Muat
VRITIMES Jalin Kemitraan Strategis dengan Arahjatim.com dan Sonaindonesia.com
Ibu Susi Pudjiastuti sebagai ketua umum stand up paddle indonesia periode 2025 – 2028
Ethereum Berpeluang ke $3,000 Jika Level Ini Tertembus
Kenapa Bisnis Perlu Menggunakan CRM Omnichannel?
Jennifer dan Rachel: Mahasiswa BINUS UNIVERSITY Raih Penghargaan di The World Universities Debating Championships 2025, Harumkan Nama Indonesia
Perjalanan Ramah Lingkungan dan Gaya Masa Depan di ASHTA District 8
Debut Pi Network (PI) di Crypto Exchange dan Potensi Setelahnya
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 22 Februari 2025 - 05:58 WIB

DPW APBMI Kalimantan Timur Bersinergi dengan Port Academy Gelar Diklat Foreman Bongkar Muat

Sabtu, 22 Februari 2025 - 03:57 WIB

VRITIMES Jalin Kemitraan Strategis dengan Arahjatim.com dan Sonaindonesia.com

Sabtu, 22 Februari 2025 - 02:29 WIB

Ibu Susi Pudjiastuti sebagai ketua umum stand up paddle indonesia periode 2025 – 2028

Sabtu, 22 Februari 2025 - 02:00 WIB

Ethereum Berpeluang ke $3,000 Jika Level Ini Tertembus

Sabtu, 22 Februari 2025 - 01:02 WIB

Kenapa Bisnis Perlu Menggunakan CRM Omnichannel?

Jumat, 21 Februari 2025 - 17:06 WIB

Perjalanan Ramah Lingkungan dan Gaya Masa Depan di ASHTA District 8

Jumat, 21 Februari 2025 - 16:00 WIB

Debut Pi Network (PI) di Crypto Exchange dan Potensi Setelahnya

Jumat, 21 Februari 2025 - 10:00 WIB

Sinyal Likuiditas Menguat, BTC Siap Tembus $111.000?

Berita Terbaru

Bisnis

Ethereum Berpeluang ke $3,000 Jika Level Ini Tertembus

Sabtu, 22 Feb 2025 - 02:00 WIB

Bisnis

Kenapa Bisnis Perlu Menggunakan CRM Omnichannel?

Sabtu, 22 Feb 2025 - 01:02 WIB