TNI AL, Bandung – Komandan Lanal Bandung Kolonel Laut (KH/W) Dr. Renny Setiowati, S.T., M.Sc., M.Tr.Hanla., mendampingi Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Erwin S. Aldedharma menghadiri Upacara Pembukaan Pendidikan Sekolah Staf Pimpinan Tinggi (Sespimti) Polri Pendidikan Reguler (Dikreg) Angkatan 33 Tahun Anggaran 2024 dan Sekolah Staf Pimpinan Menengah (Sespimmen) Polri Pendidikan Reguler (Dikreg) Angkatan 64 Tahun Anggaran 2024 yang dipimpin langsung oleh Wakil Kepala Kepolisian Negara RI (Wakapolri) Komisaris Jenderal Pol Drs. Agus Andrianto, S.H., M.H., bertempat di Sespim Lemdiklat Polri, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (17/01/2024).
Inspektur Upacara membacakan sambutan Kepala Kepolisian Negara RI (Kapolri) Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo, M.Si., mengatakan bahwa pada kesempatan yang baik ini atas nama pribadi dan selaku Pimpinan Polri, saya mengucapkan selamat kepada saudara-saudara sekalian baik yang berasal dari institusi Polri maupun peserta tamu yang berasal dari TNI, Kementerian Lembaga dan Mancanegara atas keberhasilan saudara-saudara menjadi peserta didik pada Program Pendidikan Sespim Ke-33 dan Segmen Polri Dikreg Ke-64 Tahun Anggaran 2024.
Peserta didik Sespimti Polri Dikreg Ke-33 berjumlah 97 orang terdiri dari 75 Anggota Polri (73 Reguler dan 2 Matrikulasi) dan 19 Prajurit TNI (7 TNI AD, 6 TNI AL, dan 6 dan TNI AU), 2 orang dari Kejaksaan Agung RI dan 1 orang dari Kementerian Hukum dan HAM. Sedangkan peserta didik Sespimen Polri Dikreg Ke-64 berjumlah 295 orang terdiri dari 268 Anggota Polri (237 Reguler dan 31 Matrikulasi), 24 TNI (14 TNI AD, 8 TNI AL, dan 2 TNI AU), dan 3 orang Tamu Mancanegara (Timor Leste Singapura dan Malaysia).
Bagi para peserta didik dari internal Polri, saya percaya bahwa keberadaan saudara ditempat ini telah melewati tahap seleksi yang sangat ketat dan kompetitif. Saudara adalah perwira-perwira terpilih yang berkesempatan mengikuti Program Pendidikan Sespimti Polri dan Sespimen Polri. Oleh karena itu, saya berharap bahwa anugerah dan karunia Tuhan Yang Maha Kuasa ini harus dapat dimaknai dengan rasa syukur yang diimplementasikan dalam proses pembelajaran secara penuh kesungguhan, semangat dan dedikasi, sehingga keberadaan saudara di lembaga pendidikan ini tidak sia-sia dan bermanfaat.
Selain itu, perkembangan tensi geopolitik juga masih tinggi di Kawasan Asia Timur yaitu sengketa Laut Cina Selatan oleh 6 negara yaitu Cina, Taiwan, Vietnam, Filipina, Malaysia dan Brunei Darussalam.
Selanjutnya, terkait tantangan perkembangan teknologi informasi, saat ini kita sedang berada dalam era digital hyperconectivity dimana arus informasi bergerak sangat cepat, dinamis dan bergulir tanpa batas (Borderles). Disisi lain, kita juga berada pada era post truth, dimana banyak terjadi informasi yang salah, sengaja dibuat salah satu dipabrikasi (Fabricated News) beredar di ruang siber yang diviralkan oleh berbagai kepentingan sehingga dianggap sebagai satu kebenaran baru (New Truth). Hal ini didukung oleh indeks keberadaban digital (Digital Civility Index) bangsa Indonesia yang masih rendah, sehingga menimbulkan potensi terjadinya disintegrasi.
M.Irsyad Salim
(Pen Lanal Bandung)