Mengapa Indonesia Tertarik Membeli Pesawat Tempur F-15EX dari Amerika Serikat

- Editor

Kamis, 5 Desember 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Algarinews.com – Patani – Karena F-15 EX memiliki keunggulan tersendiri yang bisa memenuhi kebutuhan pertahanan udara Indonesia. Indonesia meiliki wilayah udara yang sangat luas dan hal ini menuntut Indonesia harus mempertahankan udaranya dengan alutsista yang memiliki kualitas dan kuantitas yang baik dan dapat memenuhi kebutuhan pertahanan udara Indonesia. Untuk mengurangi kekurangan pertahanan udara Indonesia saat ini, Indonesia sedang berencana membeli pesawat tempur canggih dan berteknologi terbaru. Kamis (5/12/2024)

F-15 EX adalah varian pesawat tempur F-15 terbaru buatan AS yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pertahanan abad ke-21 yang semakin menantang. Saat ini F-15 EX sedang masuk di dalam daftar pesawat tempur yang dipertimbangkan oleh Indonesia untuk dibeli. Tentu pastinya ketertarikan Indonesia dengan F-15 EX bukan tanpa alasan. Berdasarkan analisis Saya ada beberapa alasan mengapan Indonesia memiliki ketertarikan dengan F-15 EX.

Ilustrasi F-15 EX.

F-15 EX adalah pesawat tempur berukuran besar yang memiliki daya muat senjata dan jarak jelajah yang sangat jauh. Pesawat ini memiliki kemampuan terbang dengan kecepatan maksimal sebanyak 3.017 km/jam dan jarak tempur sejauh 1.271 km[1]. Tentu dengan kemampuan tersebut dipercaya dapat menarungi sebagian besar wilayah udara Indonesia yang luas.

Ilustrasi jarak tempur F-15 EX bila lepas landas dari beberapa lanud. Lingkaran merah bila dari Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, lingkaran kuning bila dari Lanud Iswayudi Madiun, lingkaran ungu dari Lanud Hassanudin Makassar, dan lingkaran hijau terang dari Lanud Manuhua Biak.

F-15 EX adalah varian F-15 tercanggih saat ini. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya beragam komponen teknologi canggih terkini. Radar yang digunakan yaitu radar AN/APG-82, radar ini menggunakan teknologi AESA yang mampu mencari sasaran lebih aktif dan tangguh terhadap serangan dan perusakan elektronik dari musuh[2].

Baca Juga :  Pria 22 Tahun Pelaku Pencabulan Anak Bawah Umur di Ringkus Satreskrim Polres Sekadau

F-15 EX menggunakan komponen avionik digital yang lebih sederhana namun dapat memiliki kualitas operasional yang sangat mantab untuk berbagai misi pertahanan udara saat ini hingga masa mendatang. Selain itu, F-15 EX menerapkan sistem Open Mission Systems (OMS) agar dapat memudahkan dan mengoptimalkan modifikasi komponen pesawat di masa mendatang[3].

Perbandingan kokpit F-15 EX baru (kiri) dan F-15C (kanan) yang lama.

Persenjataan yang dibawa F-15 EX yaitu meriam glating M61 Vulcan kaliber 20mm dan mampu menggotong beragam bom dan rudal, untuk misi pertahanan udara, F-15 EX mampu membawa 22 rudal anti pesawat karena dipasang modul AMBER yang meningkatkan kapasitas rudal anti pesawat.

Bom yang dapat dibawa yaitu serial Mark 82, bom berpandu JDAM, dan lain sebagainya. Rudal yang dibawa yaitu AIM-9 Sidewinder dan AIM-120 AMRAAM. Persenjataan ini sudah dimiliki oleh TNI-AU dan Indonesia hanya membeli tambahan persenjataan tersebut.

Ilustrasi daya muat persenjataan F-15 EX.

F-15 EX sebenarnya memiliki sistem pertahanan elektronik yang dikenal sebagai EPAWSS. Berbeda dengan sistem pertahanan elektronik di kelasnya, EPAWSS sudah dipasang di dalam pesawat dan telah menjadi komponen integral daripada F-15 EX. Sistem pertahanan udara ini dapat merusak dan mengecoh sistem pencarian sasaran milik musuh. Namun sayangnya sistem ini tidak ditawarkan untuk diekspor termaksud rekan dan sekutu AS terdekatnya[4].

Menurut Saya sebaiknya bila Indonesia ingin F-15 EX-nya tetap memiliki sistem pertahanan elektronik maka bisa dipasang sistem pertahanan elektronik eksternal seperti AN/ALQ-131 yang dapat dipasang F-15. Selain itu bila Indonesia kekeuh untuk memiliki pesawat dengan kemampuan pertahanan elektronik internal maka bisa mencari pesawat jenis lainnya.

Baca Juga :  Lahan HGU Di Bawah Tiang Sutet PTPN IV Adolina Diduga Jadi Ajang ‘Cari Duit’ Oleh Oknum Tak Bertanggungjawab

Indonesia sendiri juga merencanakan pembelian Dassault Rafale yang memiliki komponen tempur dengan kemampuan yang menyerupai F-15 EX dan memiliki sistem pertahanan elektronik internal[5][6]. Penulis sendiri menyakini bahwa ketertarikan Indonesia untuk membeli Dassault Mirage sebagai upaya untuk mendapatkan pesawat tempur dengan kemampuan pertahanan elektronik internal yang tidak dapat didapatkan dari F-15 EX versi ekspor.

Bisa disimpulkan bahwa keterkatrikan Indonesia untuk membeli F-15 EX didasari dari kemampuan yang ditawarkan oleh pesawat ini. F-15 EX merupakan pesawa tempur berukuran besar yang mampu menarungi sebagian wilayah udara Indonesia dengan cakupan yang cukup besar dibanding pesawat lain di kelasnya. Selain itu pesawat ini memiliki fitur-fitur teknologi canggih untuk peperangan udara saat ini yang semakin menantang dan kompleks. Bila Indonesia jadi membeli pesawat ini, nantinya kekuatan pertahanan udara Indonesia akan meningkat cukup drastis dan semakin disegani di kawasan.

Catatan Kaki

[1] https://www.airforcemag.com/PDF/MagazineArchive/Magazine%20Documents%2F2015%2FDecember%202015%2F1215classics.pdf
[2] The Air Force’s New F-15EX Eagle Just Took To The Sky For The First Time (Updated)
[3] Medan perang masa depan makin sulit, Boeing bangun OMS pada F-15EX
[4] Indonesia Could Be First Non-USAF Customer for F-15EX – Air Force Magazine
[5] Indonesia Lirik Jet Tempur F-15 EX dan Dassault Rafale, Ini Kecanggihannya
[6] The Rafale carries a wide range of smart and discrete sensors (Red)

BY:WA.

Berita Terkait

Bersama, Serukan Sikap Damai! Tolak Provokasi di Tengah Dinamika Nasional
FORWAL: Minta Kapolda Banten Tangkap Oknum Brimob: dan Jangan Pandang Bulu
Tambang Emas Ilegal di Ketapang Diduga Dibiarkan Aparat, Publik Tagih Komitmen Presiden
Jejak Kasus Dugaan Korupsi PU Mempawah Ria Norsan di Periksa KPK Sebagai Saksi Selam 7 Jam
Perayaan HUT ke-80 RI Berlangsung Meriah dan Lancar, Menko Polkam Apresiasi Semua Pihak
Gudang Diduga Oplosan Pupuk di Kubu Raya, Ada Indikasi Pelanggaran Hukum, Suap, dan Ancaman terhadap Jurnalis
Ada apa Dengan Bupati Lebak..?? Surat Audiensi Satu Bulan Tak Dijawab, Protokol Bupati Diarahkan Agar Kesbangpol Yang Terima Audiensi Dengan LSM GMBI.
Judi Sabung Ayam Cemari HUT RI ke-80 di Sekadau, APH Dinilai Tutup Mata
Berita ini 38 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 31 Agustus 2025 - 21:07 WIB

Bersama, Serukan Sikap Damai! Tolak Provokasi di Tengah Dinamika Nasional

Jumat, 22 Agustus 2025 - 08:25 WIB

FORWAL: Minta Kapolda Banten Tangkap Oknum Brimob: dan Jangan Pandang Bulu

Jumat, 22 Agustus 2025 - 01:31 WIB

Tambang Emas Ilegal di Ketapang Diduga Dibiarkan Aparat, Publik Tagih Komitmen Presiden

Jumat, 22 Agustus 2025 - 01:26 WIB

Jejak Kasus Dugaan Korupsi PU Mempawah Ria Norsan di Periksa KPK Sebagai Saksi Selam 7 Jam

Rabu, 20 Agustus 2025 - 07:52 WIB

Perayaan HUT ke-80 RI Berlangsung Meriah dan Lancar, Menko Polkam Apresiasi Semua Pihak

Selasa, 19 Agustus 2025 - 19:21 WIB

Gudang Diduga Oplosan Pupuk di Kubu Raya, Ada Indikasi Pelanggaran Hukum, Suap, dan Ancaman terhadap Jurnalis

Selasa, 19 Agustus 2025 - 15:53 WIB

Ada apa Dengan Bupati Lebak..?? Surat Audiensi Satu Bulan Tak Dijawab, Protokol Bupati Diarahkan Agar Kesbangpol Yang Terima Audiensi Dengan LSM GMBI.

Selasa, 19 Agustus 2025 - 15:48 WIB

Judi Sabung Ayam Cemari HUT RI ke-80 di Sekadau, APH Dinilai Tutup Mata

Berita Terbaru

Bisnis

Mengapa Risk Management Lebih Penting daripada Profit?

Sabtu, 13 Sep 2025 - 05:23 WIB