Surabaya hingga Semarang: Kota Pesisir yang Bangkit Lewat Hutan Mangrove

- Editor

Rabu, 11 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Semarang, 10 Juni 2025 — Kota-kota pesisir Indonesia kembali menunjukkan tanda pemulihan ekologis lewat rehabilitasi mangrove. Berdasarkan data dari LindungiHutan, selama 2024–2025 lebih dari 250 ribu bibit mangrove telah ditanam di Surabaya dan Semarang, bagian dari gerakan kolektif pemulihan ekosistem pesisir.

Di Surabaya, ekowisata mangrove Wonorejo, yang membentang sekitar 200 hektare, berubah menjadi salah satu kawasan konservasi pesisir utama. LindungiHutan dan mitra melibatkan komunitas lokal, petani, dan pelajar dalam berbagai kegiatan pemulihan dan edukasi. Hutan mangrove ini kini menjadi benteng alami terhadap abrasi sekaligus mendukung pemulihan lingkungan kota.

Baca Juga :  Bersama Railfans, KAI Daop 1 Jakarta Tegaskan “Berhenti, Tengok Kanan-Kiri, Aman, Jalan” di JPL 14 Manggarai

Di Semarang, inisiatif serupa terjadi di Pantai Mangunharjo dan Genuk, di mana penanaman mangrove dipusatkan untuk menghadapi tantangan penurunan muka tanah dan rob. Aksi ini diharapkan memperkuat ketahanan pesisir serta meningkatkan habitat alami di wilayah perkotaan.

Lebih dari sekadar penanaman, LindungiHutan memastikan pemantauan berbasis data, pelibatan 605 mitra perusahaan, dan partisipasi lebih dari 63 ribu Sahabat Alam, menjadikan program ini berbasis ekosistem dan berdaya guna untuk masyarakat.

Menurut Donato et al. (2011), ekosistem mangrove pesisir menyerap karbon 2–4 kali lebih tinggi dan menyimpan cadangan karbon 3–5 kali lebih besar dibanding hutan tropis daratan, menegaskan mangrove sebagai solusi kunci untuk mitigasi perubahan iklim.

Baca Juga :  Investasi di Usia 20-an, Lebih Cepat Lebih Cuan?

Miftachur “Ben” Robani, CEO LindungiHutan, menyatakan, “Upaya rehabilitasi pesisir ini bukan hanya menanam pohon. Ini tentang mengembalikan fungsi ekologis, kesejahteraan masyarakat lokal, dan ketahanan kota secara terpadu.”

LindungiHutan berkomitmen melanjutkan model kolaboratif ini ke kota pesisir lain, memperkuat pemulihan ekosistem, dan menciptakan solusi berbasis alam yang inklusif dan berkelanjutan.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita Terkait

Maksimalkan Pengamanan Aliran Sungai dengan Log Boom HDPE
Transformasi Proses Produksi dengan Drive System Pabrik Modern
Meriahkan Hari Kemerdekaan, Indodana PayLater Hadirkan Kemudahan Melalui Promo Spesial ‘Diskonesia’
Lupromax Dukung Petualangan Roadtrip Indonesia Menuju Aceh
KAI Daop 8 Surabaya Rayakan HUT ke-80 RI dengan Lomba Kemerdekaan, Perkuat Kolaborasi untuk Layanan Prima
Longetiv Perkenalkan Integrated Digital Marketing Ecosystem untuk Pertumbuhan Bisnis dan UMKM yang Berkelanjutan
Sambut Long Weekend HUT ke-80 RI, KAI Daop 6 Yogyakarta Tambah Perjalanan Kereta Api
Aset Kripto Legal di Indonesia Tembus 1.342 Token, OJK Siapkan Regulasi Baru
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 14 Agustus 2025 - 13:48 WIB

Maksimalkan Pengamanan Aliran Sungai dengan Log Boom HDPE

Kamis, 14 Agustus 2025 - 13:13 WIB

Transformasi Proses Produksi dengan Drive System Pabrik Modern

Kamis, 14 Agustus 2025 - 13:00 WIB

Meriahkan Hari Kemerdekaan, Indodana PayLater Hadirkan Kemudahan Melalui Promo Spesial ‘Diskonesia’

Kamis, 14 Agustus 2025 - 12:29 WIB

Lupromax Dukung Petualangan Roadtrip Indonesia Menuju Aceh

Kamis, 14 Agustus 2025 - 12:28 WIB

KAI Daop 8 Surabaya Rayakan HUT ke-80 RI dengan Lomba Kemerdekaan, Perkuat Kolaborasi untuk Layanan Prima

Kamis, 14 Agustus 2025 - 11:27 WIB

Sambut Long Weekend HUT ke-80 RI, KAI Daop 6 Yogyakarta Tambah Perjalanan Kereta Api

Kamis, 14 Agustus 2025 - 10:57 WIB

Aset Kripto Legal di Indonesia Tembus 1.342 Token, OJK Siapkan Regulasi Baru

Kamis, 14 Agustus 2025 - 10:52 WIB

Puncak Festival ‘Aura Farming’ Pacu Jalur 2025 yang Viral Akan Digelar Dalam Waktu Dekat! Ini yang Perlu Kamu Tahu

Berita Terbaru