Peretasan di Industri Kripto Soroti Keamanan, Perkuat Perlindungan Konsumen

- Editor

Kamis, 27 Februari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, 27 Februari 2025 – Insiden peretasan yang baru-baru ini menimpa salah satu platform perdagangan kripto kembali menyoroti pentingnya keamanan dalam industri aset digital. Dengan total kerugian yang diperkirakan mencapai $1,46 miliar atau sekitar Rp23,8 triliun dalam bentuk Ethereum (ETH), peristiwa ini tidak hanya memicu volatilitas pasar tetapi juga menimbulkan kekhawatiran terhadap keamanan dana pengguna di platform terpusat.

Dampak dari kejadian ini terlihat pada pergerakan harga aset kripto utama. Bitcoin sempat mengalami penurunan tajam hingga $97.000, sementara Ethereum turun di bawah $2.700. 

Selain itu, terjadi peningkatan arus keluar dana dari platform kripto terpusat (CEX), menunjukkan bahwa kepercayaan investor terhadap sistem keamanan bursa masih menjadi faktor utama dalam pengambilan keputusan mereka.

CMO Tokocrypto, Wan Iqbal, menegaskan bahwa peristiwa ini harus menjadi momentum bagi industri untuk meningkatkan perlindungan aset pengguna dan mengoptimalkan keamanan sistem agar kepercayaan masyarakat terhadap aset kripto tetap terjaga dan kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

“Keamanan aset pengguna adalah prioritas utama kami. Exchange harus terus mengevaluasi sistem mereka, berkolaborasi dengan mitra kustodian, serta mengimplementasikan teknologi pemantauan yang lebih canggih untuk mencegah kejadian serupa,” ujar Iqbal.

Baca Juga :  Makin Cuan di Bulan Kasih Sayang dengan Promo Spesial GIC

CMO Tokocrypto, Wan Iqbal. Sumber: Tokocrypto.

Selain itu, insiden ini juga menjadi katalis bagi regulator global untuk mempercepat penerapan aturan yang lebih ketat guna meningkatkan keamanan ekosistem kripto. Inisiatif seperti Peraturan Pasar Aset Kripto (MiCA) di Uni Eropa dan Financial Innovation and Technology for the 21st Century Act (FIT21) di AS kini semakin mendapat perhatian sebagai langkah konkret untuk menekan risiko peretasan dan meningkatkan transparansi industri.

Industri Kripto di Indonesia

Di Indonesia, regulator dan pelaku industri terus memantau perkembangan situasi untuk memastikan stabilitas pasar tetap terjaga. Menurut Iqbal, hingga saat ini, belum ada dampak signifikan terhadap aktivitas perdagangan kripto lokal. 

“Beberapa exchange kripto di Indonesia telah menegaskan komitmennya untuk menjaga transparansi dan keamanan dana pengguna dengan memperketat sistem perlindungan serta memperkuat kerja sama dengan regulator. Langkah-langkah ini mencakup penerapan teknologi keamanan terbaru, audit keamanan rutin oleh pihak ketiga yang independen, serta peningkatan protokol verifikasi identitas pengguna (KYC/AML).” jelas Iqbal.

Transparansi menjadi hal utama di Tokocrypto. Sumber: Tokocrypto.

Selain itu, beberapa exchange juga mengumumkan pembentukan dana perlindungan investor sebagai jaminan tambahan bagi pengguna dalam menghadapi risiko yang tidak terduga. Kerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diperkuat melalui dialog rutin dan pertukaran informasi untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku dan mengantisipasi potensi risiko di pasar kripto yang terus berkembang.

Baca Juga :  Menggali Peluang Cuan dari Perdagangan Berjangka Komoditi

Selain upaya mitigasi risiko, edukasi kepada pengguna juga menjadi fokus utama. Pelaku industri kripto terus mengedukasi pengguna tentang pentingnya pengelolaan aset digital secara aman, termasuk opsi self-custody bagi mereka yang ingin menyimpan asetnya sendiri guna mengurangi risiko yang terkait dengan bursa terpusat.

Meskipun insiden ini menjadi peringatan bagi industri, komunitas kripto di Indonesia tetap optimistis terhadap prospek jangka panjang aset digital. Para analis menilai bahwa dampak peretasan ini terhadap pasar global cenderung bersifat sementara, mengingat fundamental Bitcoin dan aset kripto lainnya tetap kuat. Dengan semakin matangnya regulasi serta perkembangan adopsi teknologi blockchain, industri kripto diperkirakan akan semakin solid dan mampu menghadapi tantangan di masa depan.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita Terkait

Pasar Kripto Berdarah: BTC Anjlok Dipicu Faktor Makro & Serangan Siber
Webinar Green Skilling #14 Bahas Peran Sertifikasi dalam Bisnis Berkelanjutan
Kwitansi Pembayaran Mobil: Isi, Contoh, Hingga Cara Menulisnya
Analis Ungkap 4 Sinyal Bullish Ethereum yang Tak Boleh Dilewatkan
JOGGO, Fashion Leather Premium dari Jepang Hadir di Indonesia
FTX Melepas Jutaan Token SOL! Ini Prediksi Pasar Setelah Solana Token Unlock
Indonesia Sustainability Award 2025: Mengakselerasi Inovasi Berkelanjutan untuk Masa Depan yang Tangguh
Dampak Nyata! BINUS University Bersama Wakayama University Dukung Pendidikan di Bantar Gebang Melalui WAP (Wakayama ASEAN Project)
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 27 Februari 2025 - 06:39 WIB

Pasar Kripto Berdarah: BTC Anjlok Dipicu Faktor Makro & Serangan Siber

Kamis, 27 Februari 2025 - 06:33 WIB

Webinar Green Skilling #14 Bahas Peran Sertifikasi dalam Bisnis Berkelanjutan

Kamis, 27 Februari 2025 - 05:22 WIB

Kwitansi Pembayaran Mobil: Isi, Contoh, Hingga Cara Menulisnya

Kamis, 27 Februari 2025 - 05:00 WIB

Analis Ungkap 4 Sinyal Bullish Ethereum yang Tak Boleh Dilewatkan

Kamis, 27 Februari 2025 - 04:37 WIB

JOGGO, Fashion Leather Premium dari Jepang Hadir di Indonesia

Kamis, 27 Februari 2025 - 03:31 WIB

Indonesia Sustainability Award 2025: Mengakselerasi Inovasi Berkelanjutan untuk Masa Depan yang Tangguh

Kamis, 27 Februari 2025 - 03:30 WIB

Dampak Nyata! BINUS University Bersama Wakayama University Dukung Pendidikan di Bantar Gebang Melalui WAP (Wakayama ASEAN Project)

Kamis, 27 Februari 2025 - 02:59 WIB

KAI Raih Penghargaan Bergengsi di Indonesia Sustainability Award 2025

Berita Terbaru