Dinamika Aksi Penyampaian Pendapat di Indonesia: Bagaimana Dampaknya bagi Industri Kripto?

- Editor

Selasa, 2 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, 2 September 2025 – Dinamika aksi penyampaian pendapat yang terjadi di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir menimbulkan perhatian publik, termasuk dari pelaku industri keuangan digital. Pertanyaan utama yang muncul adalah sejauh mana kondisi ini memengaruhi pasar aset kripto di Tanah Air.

Jika menilik data perdagangan dari CoinMarketCap, pada 25 Agustus 2025 volume transaksi kripto di Indonesia tercatat lebih dari US$108,6 juta atau sekitar Rp1,78 triliun (kurs dolar AS Rp16.413). Namun, menjelang akhir pekan aktivitas melemah 6%–10%, menunjukkan kecenderungan pasar bergerak sideways dengan tekanan yang konsisten. Meski demikian, data ini tidak bisa semata-mata dikaitkan dengan situasi dalam negeri.

Tekanan Global Lebih Dominan

Di tingkat internasional, pasar kripto sedang menghadapi tekanan besar. Bitcoin sempat menembus level support penting di US$107.500 atau sekitar Rp1,76 miliar, memperkuat sentimen bearish yang melanda pasar global. 

Selain itu, melemahnya arus masuk dana ke ETF Bitcoin dan aksi jual besar-besaran oleh investor institusional menjadi katalis yang lebih kuat dalam menekan minat perdagangan. Hal ini mencerminkan karakter industri kripto yang bersifat global dan sangat terhubung dengan dinamika lintas negara.

Baca Juga :  BRI Region 6/Jakarta 1 Berpartisipasi dalam Peluncuran Program ACCES dan Seminar Edukasi Pembiayaan Inovatif bagi Usaha Menengah oleh Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia

Dampak Domestik: Lebih ke Psikologi Investor

Meski faktor global dominan, dinamika sosial-politik dalam negeri tetap memiliki pengaruh, terutama pada persepsi risiko dan psikologi investor ritel. Ketidakpastian bisa membuat sebagian pelaku pasar menunda aktivitas transaksinya sambil menunggu perkembangan lebih lanjut. Hal ini lazim terjadi pada industri yang sensitif terhadap stabilitas, di mana sentimen pasar sering kali bergerak lebih cepat daripada fundamentalnya.

CEO Tokocrypto, Calvin Kizana, menilai pentingnya stabilitas sosial dan politik sebagai fondasi pertumbuhan industri. “Kondisi yang penuh dinamika memang dapat menahan pertumbuhan jangka pendek, karena sebagian investor cenderung menunggu perkembangan lebih lanjut. Namun, kami optimis fundamental industri kripto di Indonesia tetap kuat. Minat jangka panjang terhadap aset digital masih tinggi, yang terlihat dari kontribusi trader baru,” jelasnya.

Baca Juga :  Baja Nasional, Pertahanan Nasional

Optimisme Pertumbuhan Jangka Panjang

Di luar tekanan jangka pendek, prospek industri kripto di Indonesia tetap positif. Adopsi aset digital terus meningkat, terutama dari generasi muda yang semakin terbiasa dengan instrumen investasi digital.

Selain itu, tren global menunjukkan bahwa meskipun pasar kripto mengalami siklus naik-turun, adopsi institusional dan regulasi yang semakin jelas cenderung memperkuat pondasi jangka panjang industri ini.

Dengan kombinasi minat masyarakat yang tinggi, inovasi teknologi blockchain, serta komitmen pelaku industri untuk menjaga kepercayaan publik, pasar kripto Indonesia diperkirakan akan mampu bangkit kembali setelah fase ketidakpastian ini. Optimisme bahwa kondisi sosial-politik akan mereda menjadi landasan bagi pertumbuhan berikutnya, sehingga industri aset digital dapat terus berkontribusi terhadap perkembangan ekonomi digital di Tanah Air.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita Terkait

Lebih dari 4.500 Mahasiswa UPN Veteran Jakarta Belajar Berpikir Kritis di Era AI
KAI Daop 2 Bandung Sampaikan Permohonan Maaf atas Keterlambatan Sejumlah Perjalanan Kereta Api dari Jakarta Akibat Adanya Gangguan Perjalanan di Stasiun Kedunggedeh
Kereta Api, Urat Nadi Pertahanan Bangsa yang Tak Pernah Berhenti Bergerak
KAI Daop 8 Surabaya Terapkan Ketentuan Baru Penggunaan Powerbank di Kereta Api
Trump ‘Selamatkan’ CZ, Apakah Ini Sinyal Pro-Kripto dari Gedung Putih?
BINUS University Menjadi Tuan Rumah Grand Final Startup Wars 2025: Mempersiapkan Generasi Venture Capitalists Baru di Asia Tenggara
YourBestie, Platform Sewa Motor Pertama di Indonesia, Kini Hadir di 9 Kota
Setelah Reli Panjang, Harga Emas Melemah ke $4.054 per Ons Jelang Rilis Data Inflasi AS
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 20:26 WIB

Lebih dari 4.500 Mahasiswa UPN Veteran Jakarta Belajar Berpikir Kritis di Era AI

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 20:08 WIB

KAI Daop 2 Bandung Sampaikan Permohonan Maaf atas Keterlambatan Sejumlah Perjalanan Kereta Api dari Jakarta Akibat Adanya Gangguan Perjalanan di Stasiun Kedunggedeh

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 13:53 WIB

Kereta Api, Urat Nadi Pertahanan Bangsa yang Tak Pernah Berhenti Bergerak

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 13:17 WIB

KAI Daop 8 Surabaya Terapkan Ketentuan Baru Penggunaan Powerbank di Kereta Api

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 09:00 WIB

Trump ‘Selamatkan’ CZ, Apakah Ini Sinyal Pro-Kripto dari Gedung Putih?

Jumat, 24 Oktober 2025 - 23:31 WIB

YourBestie, Platform Sewa Motor Pertama di Indonesia, Kini Hadir di 9 Kota

Jumat, 24 Oktober 2025 - 23:00 WIB

Setelah Reli Panjang, Harga Emas Melemah ke $4.054 per Ons Jelang Rilis Data Inflasi AS

Jumat, 24 Oktober 2025 - 22:24 WIB

Menteri PU Perkuat Infrastruktur Permukiman : Sasar Kawasan Kumuh, Destinasi Wisata, dan Pengentasan Kemiskinan

Berita Terbaru