Emas Sentuh Rekor Baru di Atas $4.000, Tren Bullish Masih Menguat

- Editor

Rabu, 8 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Harga emas (XAU/USD) terus memperpanjang reli impresifnya pada perdagangan Selasa (7/10), setelah berhasil menembus rekor tertinggi sepanjang masa di level $3.991 per troy ounce dalam sesi perdagangan Amerika Utara. Logam mulia ini kemudian ditutup di sekitar $3.982, naik sekitar 0,60% dibandingkan hari sebelumnya. Menurut analisis Andy Nugraha, Analis dari Dupoin Futures Indonesia, penguatan ini didorong oleh kekhawatiran pasar terhadap potensi penutupan pemerintah Amerika Serikat (AS) yang berkepanjangan dan meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed).

“Ketidakpastian fiskal serta prospek pelonggaran kebijakan moneter mendorong investor beralih ke aset safe haven seperti emas. Kombinasi dua faktor ini menjaga dominasi tren bullish di pasar XAU/USD,” jelas Andy Nugraha dalam ulasannya.

Dari sisi teknikal, Andy menambahkan bahwa formasi candlestick dan indikator Moving Average (MA) menunjukkan sinyal penguatan tren naik yang masih kuat. Harga emas tetap bergerak di atas garis rata-rata pergerakan, menandakan momentum bullish masih terjaga. “Selama harga mampu bertahan di atas area support terdekat, peluang kenaikan menuju level psikologis $4.050 masih terbuka lebar,” ujarnya.

Meski demikian, Andy juga mengingatkan bahwa pasar berpotensi mengalami koreksi sehat di tengah reli besar ini. Jika tekanan beli mulai melemah dan harga gagal menjaga momentumnya, koreksi teknikal bisa membawa harga turun ke kisaran $3.962. Area ini akan menjadi acuan penting untuk menilai kekuatan pembeli di pasar emas.

Baca Juga :  Hendy Tan: Dari Teknik ke Edukasi Trading, Sebuah Perjalanan Mewujudkan Impian yang Lama Tertunda

Pada perdagangan hari ini, Rabu (8/10), emas kembali menunjukkan minat beli yang tinggi di sesi Asia dan untuk pertama kalinya menembus level $4.000 per troy ounce, memperbarui rekor sejarahnya. Kenaikan ini turut diperkuat oleh meningkatnya ekspektasi terhadap kemungkinan dua kali pemangkasan suku bunga The Fed tahun ini, disertai eskalasi risiko geopolitik dan ketidakpastian akibat penutupan pemerintahan AS yang kini memasuki minggu kedua.

Menurut alat CME FedWatch, peluang pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) pada pertemuan The Fed bulan Oktober mencapai sekitar 83%, yang berpotensi menurunkan kisaran suku bunga menjadi 3,75%–4,00%. Penurunan suku bunga akan mengurangi biaya peluang memegang aset tanpa imbal hasil seperti emas, sehingga meningkatkan daya tarik logam mulia ini di mata investor global.

Selain faktor kebijakan moneter, ketegangan politik di Jepang dan Prancis turut memperkuat permintaan terhadap aset aman. Di Jepang, kemenangan mengejutkan Sanae Takaichi dalam pemilihan kepemimpinan Partai Demokrat Liberal (LDP) menimbulkan ketidakpastian terhadap arah kebijakan Bank of Japan (BoJ). Sementara di Prancis, pengunduran diri Perdana Menteri Sebastien Lecornu beserta kabinetnya beberapa jam setelah dilantik memperdalam krisis politik di negara tersebut.

Baca Juga :  Pelindo Multi Terminal Bawa Harapan Lewat Akses Air Bersih

Pelaku pasar kini menantikan risalah rapat FOMC yang akan dirilis Kamis dini hari untuk mencari petunjuk lebih lanjut mengenai arah kebijakan The Fed. Dengan latar belakang ketegangan geopolitik, prospek pemangkasan suku bunga, serta meningkatnya minat terhadap aset aman, prospek emas dalam jangka pendek diperkirakan tetap positif.

“Selama tekanan beli masih mendominasi dan dolar AS tidak mengalami pembalikan yang signifikan, emas berpotensi memperpanjang reli menuju rekor baru di atas $4.000,” pungkas Andy Nugraha.

Dengan demikian, tren bullish XAU/USD masih menjadi skenario utama dalam perdagangan saat ini. Investor disarankan untuk tetap berhati-hati menghadapi potensi volatilitas, terutama menjelang rilis risalah FOMC yang dapat menjadi pemicu pergerakan harga berikutnya.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita Terkait

PT KAI Daop 1 Jakarta Jelaskan Insiden Lepasnya Coupler KA 246 Majapahit di Stasiun Pasar Senen
Bitcoin Turun di Bawah US$98.000 untuk Ketiga Kalinya! Sinyal Bahaya?
Rate Cut Desember Bisa Batal! Pasar Global Mulai Guncang—Investor Wajib Siaga!
KA Cut Meutia Layani 33.637 Pelanggan Januari–Oktober 2025
EVP PT KAI Daop 8 Surabaya Tinjau 3 Stasiun Area Surabaya, Pastikan Peningkatan Pelayanan Berkelanjutan dan Antisipasi Curah Hujan Tinggi
Lebih Dari Sekadar Workout, Fitness Fest Xperience 2025, Hadirkan Program Kebugaran Internasional Dan Presenter Kelas Dunia
Ini 6 Alasan Voice Analytics Penting untuk Call Center Bisnis Anda
Dupoin Kembali Raih Peringkat Pertama Pialang Berjangka dengan Volume Transaksi Tertinggi Oktober 2025 versi JFX
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 15 November 2025 - 22:04 WIB

PT KAI Daop 1 Jakarta Jelaskan Insiden Lepasnya Coupler KA 246 Majapahit di Stasiun Pasar Senen

Sabtu, 15 November 2025 - 18:31 WIB

Bitcoin Turun di Bawah US$98.000 untuk Ketiga Kalinya! Sinyal Bahaya?

Sabtu, 15 November 2025 - 18:25 WIB

Rate Cut Desember Bisa Batal! Pasar Global Mulai Guncang—Investor Wajib Siaga!

Sabtu, 15 November 2025 - 14:04 WIB

KA Cut Meutia Layani 33.637 Pelanggan Januari–Oktober 2025

Sabtu, 15 November 2025 - 13:45 WIB

EVP PT KAI Daop 8 Surabaya Tinjau 3 Stasiun Area Surabaya, Pastikan Peningkatan Pelayanan Berkelanjutan dan Antisipasi Curah Hujan Tinggi

Sabtu, 15 November 2025 - 13:00 WIB

Ini 6 Alasan Voice Analytics Penting untuk Call Center Bisnis Anda

Sabtu, 15 November 2025 - 10:36 WIB

Dupoin Kembali Raih Peringkat Pertama Pialang Berjangka dengan Volume Transaksi Tertinggi Oktober 2025 versi JFX

Sabtu, 15 November 2025 - 08:00 WIB

Punya Mimpi Kuliah di Luar Negeri, Mahasiswi BINUS Ini Buktikan Jalannya Lewat Study Abroad ke Taiwan

Berita Terbaru