Analis Prediksi Dominasi Bitcoin Akan Turun, Altcoin Siap Meroket?

- Editor

Senin, 7 Juli 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, 7 Juli 2025 – Beberapa tahun terakhir, dominasi harga aset Bitcoin bergerak mengikuti garis tren yang menunjukkan titik-titik resistensi. Di mana, Garis tren ini mulai meningkat sejak tahun 2017, dan dalam perjalanannya Bitcoin berhasil menunjukkan ketahanannya dalam menghadapi gejolak ekonomi global.

Terbukti, setelah berhasil melewati tahun-tahun penuh gejolak, saat ini Bitcoin berhasil menyentuh angka $108.000 USD, dan berada di posisi ke-7 dari deretan 10 aset teratas berdasarkan kapitalisasi pasar.

Namun, naiknya nilai aset Bitcoin secara signifikan, cenderung diikuti dengan tekanan harga yang cukup drastis. Menurut analis aset kripto CoreCrypto, momen ini sangat penting, terutama jika dilihat dari grafik mingguan. Di mana, tingginya dominasi pasar Bitcoin dapat berarti awal dari penurunan tajam, yang akan membuka jalan bagi altcoin untuk naik.

CoreCrypto menjelaskan bahwa dua hal utama yang perlu diperhatikan saat ini adalah potensi penolakan dominasi dari garis resistensi, dan juga kemungkinan menembus garis support yang ditandai dengan garis kuning dalam grafik. Jika dominasi Bitcoin tidak mampu bertahan di atas garis support ini, maka kemungkinan besar akan terjadi penurunan tajam yang menguntungkan altcoin.

Baca Juga :  Jejak Atreyu Moniaga di Art Jakarta 2025: Sebuah Perayaan Refleksi dan Regenerasi Seni

Jika dominasi Bitcoin benar-benar ditolak dari garis resistensinya, CoreCrypto memprediksi akan terjadi penurunan hingga 36,91%, yang dapat membawa dominasi Bitcoin ke kisaran 42%-45%.

Bagi sebagian investor dan trader aset kripto dengan risiko investasi lebih tinggi, momen ini merupakan kesempatan besar guna meningkatkan potensi keuntungan. Sebab, potensi pertumbuhan yang dimiliki oleh aset-aset alternatif cenderung lebih menjanjikan dibandingkan dengan aset-aset stabil seperti aset Bitcoin, Ethereum, dan USDT.

Seiring dengan hal tersebut, Bittime, platform crypto exchange resmi dan berizin PAKD oleh OJK di Indonesia, terus memantapkan langkahnya menghadirkan aset-aset diversifikasi terdaftar. Hal ini ditujukan agar investor Indonesia memiliki akses yang tidak kalah besar dengan investor global, dalam mengadopsi aset-aset dengan potensi pertumbuhan yang menjanjikan.

Melihat pergerakan industri aset kripto yang fluktuatif dan sangat dipengaruhi oleh kondisi psikologis pasar, kemudahan akses terhadap aset-aset diversifikasi menjadi salah satu faktor krusial bagi para investor aset kripto, termasuk investor Indonesia.

Baca Juga :  4 Tahun Marclan: Koneksi Bermakna sebagai Kunci Kesuksesan Hospitality

Sebagai platform jual-beli aset kripto berlisensi dan aman, Bittime dapat menjadi pilihan dalam mengakses ketersediaan aset-aset kripto terdaftar. Menargetkan pasar investor muda di Indonesia, Bittime berkomitmen menjadi platform aman yang menyediakan aset-aset potensial yang diinginkan oleh para investor aset digital.

Pertanda alt season yang ditandai dengan kenaikan harga aset Bitcoin secara signifikan, dan seringkali disusul oleh koreksi harga tajam menjadi fenomena yang dinantikan oleh sebagian besar investor dan trader berisiko tinggi. Berbeda dengan investor jangka panjang, yang cenderung harus lebih berhati-hati dalam mempertahankan nilai dan potensi pertumbuhan asetnya.

Lebih lanjut, tentu sangat penting untuk memahami cara kerja industri aset kripto, latar belakang aset, toleransi risiko, hingga strategi investasi yang sesuai sebelum bertransaksi. Memilih aset-aset yang akan diinvestasikan, sebaiknya berdasarkan literasi dan pemahaman yang memadai, bukan euforia pasar. 

Seperti diketahui, investasi aset kripto mengandung risiko tinggi. Hal tersebut termasuk fluktuasi harga, kehilangan modal, risiko likuiditas, teknologi, dan regulasi yang menjadi tanggung jawab pribadi pengguna.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita Terkait

Emas Bergerak Hati-Hati di Tengah Ketidakpastian Suku Bunga The Fed
Program Padat Karya Kementerian PU Tahun 2025 Telah Serap 138.314 Tenaga Kerja, Progres Fisiknya Mencapai 67,79%
Hadapi Cuaca Ekstrem Akhir 2025, Kementerian PU Kerahkan 5.755 Alat Berat dan Ribuan Personel
Pulau Pramuka Jadi Lokasi Strategis untuk Penanaman Mangrove & Restorasi Terumbu Karang
Labamu dan HIMKI Dorong Digitalisasi Industri Furnitur dan Kerajinan Melalui Roadshow Nasional
BRI Finance Perluas Akses Aset Produktif Lewat Lelang Online dan Program Pembiayaan Inklusif
KAI Lakukan Uji Coba Perjalanan dengan Penambahan Pengoperasian 2 Trainset LRT Jabodebek untuk Tingkatkan Layanan
Kementerian PU Siapkan Anggaran Tanggap Darurat Bencana Tahun 2025 Sebesar Rp351,83 Miliar, Tiga Pilar Utama Jadi Fokus
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 7 November 2025 - 14:02 WIB

Emas Bergerak Hati-Hati di Tengah Ketidakpastian Suku Bunga The Fed

Jumat, 7 November 2025 - 13:54 WIB

Program Padat Karya Kementerian PU Tahun 2025 Telah Serap 138.314 Tenaga Kerja, Progres Fisiknya Mencapai 67,79%

Jumat, 7 November 2025 - 13:15 WIB

Hadapi Cuaca Ekstrem Akhir 2025, Kementerian PU Kerahkan 5.755 Alat Berat dan Ribuan Personel

Jumat, 7 November 2025 - 12:40 WIB

Pulau Pramuka Jadi Lokasi Strategis untuk Penanaman Mangrove & Restorasi Terumbu Karang

Jumat, 7 November 2025 - 12:38 WIB

Labamu dan HIMKI Dorong Digitalisasi Industri Furnitur dan Kerajinan Melalui Roadshow Nasional

Jumat, 7 November 2025 - 10:46 WIB

KAI Lakukan Uji Coba Perjalanan dengan Penambahan Pengoperasian 2 Trainset LRT Jabodebek untuk Tingkatkan Layanan

Jumat, 7 November 2025 - 10:12 WIB

Kementerian PU Siapkan Anggaran Tanggap Darurat Bencana Tahun 2025 Sebesar Rp351,83 Miliar, Tiga Pilar Utama Jadi Fokus

Jumat, 7 November 2025 - 09:48 WIB

KAI Daop 1 Jakarta Buka Pemesanan Tiket Perjalanan Mulai 1 Desember 2025 Secara Bertahap

Berita Terbaru