Asyiknya Wisata Fermentasi Ke Purwokerto

- Editor

Kamis, 19 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pada tanggal 31 Mei sampai 1 Juni 2025, Gerakan Fermentasi Nusantara mengadakan Tur Fermentasi dengan tujuan Kota Purwokerto dan Kabupaten Banyumas.

Pada tanggal 31 Mei sampai 1 Juni 2025, Gerakan Fermentasi Nusantara mengadakan Tur Fermentasi dengan tujuan Kota Purwokerto dan Kabupaten Banyumas.

Budaya
fermentasi yang paling terkenal dari Kota Purwokerto adalah tempe mendoan,
dengan pusat produksi di Sawangan. Tempe mendoan merupakan tempe yang
difermentasi secara khusus, di mana lapisan kacang kedelai difermentasikan
lembar demi lembar dengan dibungkus daun pisang, baru kemudian digoreng dengan
campuran tepung beras dan tepung sagu serta ditaburi irisan daun bawang.

Sawangan
masih hiruk-pikuk, penuh pengunjung ketika rombongan tiba di sana. Tampak
rak-rak dengan jajaran bungkusan daun pisang yang berisi tempe mendoan memenuhi
satu sisi dinding Eco 21, lokasi yang dikunjungi oleh Tur Fermentasi. Beberapa
pelanggan sudah memesan tempe mentahnya, sehingga terlihat nomor-nomor pesanan
pada bungkusnya. Wajan-wajan besar siap menggoreng mendoan, dengan pelayan yang
sigap menggoreng dan membungkus mendoan matang dalam besek bambu, sebuah
kearifan lokal ramah lingkungan. Pelanggan tampak mengantre membeli tempe
mendoan, baik mentah maupun matang. Rupanya, tempe di Sawangan masih menjadi
primadona

Baca Juga :  BINUS UNIVERSITY Luncurkan “Beasiswa BINUS untuk Nusantara hingga 100%”: Membuka Peluang Karier untuk Generasi Muda Indonesia

Kemudian,
rombongan juga mengunjungi Kabupaten Banyumas. Terletak kira-kira satu jam
perjalanan dari Kota Purwokerto, Desa Wlahar menjadi sentra salah satu produk
minuman fermentasi tradisional yang bernama ciu. Minuman ini diproduksi
turun-temurun selama ratusan tahun dengan proses yang masih otentik. Bahan
bakunya adalah ramuan tape singkong, tape ketan, dan air gula aren – semuanya
hasil fermentasi tradisional yang kemudian didestilasi dengan peralatan
tradisional berupa guci dan pipa bambu sehingga menjadi produk akhir minuman
ciu. Penggunaan bahan fermentasi beraroma sedap sebagai bahan dasar menjadikan
ciu memiliki rasa dan aroma yang khas, mengingatkan pada minuman kuno seperti
tampo yang sudah tercatat ada di Jawa dalam Serat Centhini, sebuah karya sastra
dari awal abad ke-19.

Dalam
acara santap malam bersama warga di Desa Wlahar, Gerakan Fermentasi Nusantara
bersama Punggawa Budaya Nusantara menyampaikan apresiasi kepada Desa Wlahar
dan  Deskart Sotyo Jatmiko, S.H., M.I.P.,
sebagai salah satu pembina budaya di sana. Acara dihadiri juga oleh Narsim/Oho
sebagai Kepala Desa Wlahar dan Sugiarto dari Pajatra. Dalam sambutannya, Narsim
menjelaskan bahwa peranan budaya sangat penting dalam kehidupan ekonomi desa
seraya memberikan harapan agar mendapat dukungan pemerintah untuk regulasi yang
lebih akomodatif terhadap produk UMKM. Deskart Jatmiko, dalam kata sambutannya,
banyak bercerita mengenai pengalamannya yang mendalam tentang berbagai jalinan
budaya di Kabupaten Banyumas sambil terus memberi semangat untuk memajukan
budaya.

Baca Juga :  Sabun Natural Flos Aurum, Merawat Kulit Sekaligus Menjaga Alam

Setelah
acara seremonial selesai, Desa Wlahar menghadirkan sajian khas untuk santap
malam: nasi bungkus daun jati dengan kecambah goreng dan tempe yang sedap.
Sebagai lauk disajikan juga ayam gecok – hidangan khas yang mirip mangut, tapi
menggunakan santan dingin, sehingga menghadirkan sensasi adem yang khas. Gorys
Warung dari Jakarta meramaikan suasana dengan membuat cocktail menggunakan ciu,
dari aroma jeruk nipis sampai rasa manisan mangga. Suasana guyub dan akrab
terus berlanjut sampai larut malam, seiring dengan rasa syukur atas lestarinya
kearifan budaya fermentasi di Kabupaten Banyumas dan Kota Purwokerto.
Harapannya tentu saja agar kegiatan pelestarian budaya ini bisa terus berlanjut
di masa depan dan semakin berkembang menjadi produk unggulan Indonesia.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita Terkait

Perkuat Ketahanan Pangan dan Produktivitas Petani, Kementerian PU Lakukan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Delta Brantas di Sidoarjo
Kementerian PU Kerahkan Alat Berat Bantu Evakuasi di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo
Menteri Pertanian Dukung Percepatan Bongkar Ratoon Holding Perkebunan Nusantara
Bittime Hadirkan $XPL dan $ATH, Inovasi Baru Aset Diversifikasi
KAI Daop 1 Jakarta Siapkan 35 Rangkaian New Generation, Nyaman dan Ramah Lingkungan Warnai Perjalanan dari dan menuju Jakarta
*KAI Daop 1 Jakarta Tambah Kereta Bagasi pada KA Pandalungan untuk Penuhi Kebutuhan Pelanggan*
Boarding Pass KAI Bernilai Lebih: Nikmati Keuntungan Eksklusif Hingga 50% Setelah Tiba di Tujuan
MIND ID Kokohkan Fondasi ESG untuk Hilirisasi dan Masa Depan Berkelanjutan Indonesia
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 7 Oktober 2025 - 22:38 WIB

Perkuat Ketahanan Pangan dan Produktivitas Petani, Kementerian PU Lakukan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Delta Brantas di Sidoarjo

Selasa, 7 Oktober 2025 - 22:29 WIB

Kementerian PU Kerahkan Alat Berat Bantu Evakuasi di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

Selasa, 7 Oktober 2025 - 22:29 WIB

Menteri Pertanian Dukung Percepatan Bongkar Ratoon Holding Perkebunan Nusantara

Selasa, 7 Oktober 2025 - 22:18 WIB

Bittime Hadirkan $XPL dan $ATH, Inovasi Baru Aset Diversifikasi

Selasa, 7 Oktober 2025 - 21:20 WIB

KAI Daop 1 Jakarta Siapkan 35 Rangkaian New Generation, Nyaman dan Ramah Lingkungan Warnai Perjalanan dari dan menuju Jakarta

Selasa, 7 Oktober 2025 - 18:16 WIB

Boarding Pass KAI Bernilai Lebih: Nikmati Keuntungan Eksklusif Hingga 50% Setelah Tiba di Tujuan

Selasa, 7 Oktober 2025 - 17:16 WIB

MIND ID Kokohkan Fondasi ESG untuk Hilirisasi dan Masa Depan Berkelanjutan Indonesia

Selasa, 7 Oktober 2025 - 15:58 WIB

Hisense Lansir Visi “Boundless” di Acara Laser Display Conference 2025

Berita Terbaru