BINUS UNIVERSITY dan Universitas Padjadjaran Buka Dua Program Studi S1 Gelar Ganda Bidang Perikanan dan Ilmu Kelautan Pertama di Indonesia

- Editor

Kamis, 3 Oktober 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, 3 Oktober 2024 – BINUS University dan Universitas Padjadjaran melakukan kolaborasi membuka dua program studi baru jenjang Sarjana (S1) Gelar Ganda (Double Degree) yaitu Digital Technology in Fishery dan Digital Technology in Marine Science. Ini merupakan pertama kalinya sebuah perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta bekerja sama meluncurkan program studi dengan gelar ganda untuk tingkat Sarjana. 

Image

Peresmian dirilisnya 2 program double degree tersebut dilakukan di Kantor perwakilan Universitas Padjadjaran di Jakarta, di Menara Danareksa, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis 3 Oktober 2024. Sebelumnya pada Juli 2023, BINUS University dan Universitas Padjadjaran sudah merilis sejumlah program double degree bagi jenjang Magister (S2), yaitu Master of Digital Economy, Master of Digital Business Fisheries, dan Master of Marine Digital Technology. 

Image

“Kami menyadari bahwa untuk mencetak lulusan yang mahir di bidang kelautan dan teknologi, fundamentalnya sudah harus ada sedini mungkin. Maka dari itu, kami menyediakan versi S1 dari program double degree yang sudah ada sebelumnya agar para lulusan sekolah menengah di Indonesia juga bisa berkontribusi bagi kemajuan ekonomi maritim sejak awal,” tutur Rektor BINUS University, Dr. Nelly, S.Kom., M.M., CSCA .

Sementara Rektor Universitas Padjadjaran, Prof. Rina Indiastuti, SE., MSIE., mengatakan laut Indonesia memiliki potensi yang sangat besar. Data World Bank menunjukkan, nilai ekonomi perikanan di kawasan perairan Indonesia mampu membuka peluang penciptaan lapangan pekerjaan untuk 7 juta orang. Penerapan Ekonomi Biru akan sangat membutuhkan sumber daya manusia yang ahli di bidang perikanan dan kelautan, serta teknologi.

Baca Juga :  EVOMAB Luncurkan CCTV Panel Surya, Tak Perlu Kabel dan Hemat Listrik!

Image

“Potensi tersebut perlu didukung dengan kecermatan dalam mengolah berbagai sumber ekonomi di laut. Optimalisasi riset dan inovasi menjadi kunci yang tidak dapat dipisahkan. Jika pengolahan Ekonomi Biru hanya mengandalkan kegiatan konvensional, proses akselerasi akan sulit dilakukan lakukan. Untuk itu, pemanfaatan riset dan inovasi bersama dengan sektor digital, perlu dioptimalkan,” ujar Rektor Unpad.

Indonesia telah meneguhkan posisinya sebagai salah satu negara maritim terkuat di dunia melalui sektor perikanan dan kelautan. Menurut data terbaru dari Kamar Dagang Indonesia, total kontribusi kedua sektor tersebut telah mencapai 29,6 miliar USD dan menyumbang 2,6% dari PDB negara. 

Karena itu juga, Indonesia memegang 10% ekspor perikanan di seluruh dunia. Wawasan tersebut menunjukkan bahwa potensi kelautan Indonesia sangatlah besar, sehingga pemerintah mulai menerapkan sejumlah strategi untuk mendukung kemajuan Ekonomi Biru demi mencapai visi misi Indonesia Emas 2045. 

Dua Program Studi

Image

Sesuai namanya, program studi Digital Technology in Fishery adalah program yang memberi mahasiswa kesempatan untuk mempelajari dasar-dasar ilmu perikanan sekaligus sistem informasi. Melalui pengetahuan tersebut, peserta dapat mengembangkan, menerapkan, dan mengelola solusi berbasis teknologi yang inovatif untuk pengambilan keputusan serta manajemen efisiensi operasional budidaya ikan. Contohnya, melalui penggunaan sistem database, analisis data, software development, dan masih banyak lagi. Di sisi lain, peserta juga akan mendapatkan ilmu tentang biologi ikan, akuakultur, oseanografi, dan ekonomi produksi perikanan.

Baca Juga :  Trio AI Optimis Bitcoin Menuju USD $140.000, Dana Kelolaan Mencapai USD $30M

Kemudian, untuk program studi Digital Technology in Marine Science, peserta akan mendalami dasar-dasar biologi kelautan, ekofisiologi fauna di laut, pembuatan model ekosistem kelautan yang dipadukan dengan ilmu komputer. Misalnya, Internet of Things (IoT), transformasi digital, penulisan kode software, pengelolaan database, dan lain-lain. Dengan demikian, mahasiswa bisa mengembangkan teknologi yang berguna untuk memantau keamanan serta melestarikan keanekaragaman hayati laut.

Setelah mendapatkan gelar S.Kom dan S.IK, lulusan dapat mengeksplor berbagai prospek karier yang luas. Misalnya, sebagai data analyst untuk pengelolaan perikanan, manajer sistem akuakultur, konsultan digital untuk bisnis perikanan, pengembang sistem informasi untuk manajemen perikanan, manajer supply chain berkelanjutan, manajer operasi perikanan, dan bahkan entrepreneur untuk bisnis perikanan berbasis teknologi.

“Mahasiswa diharapkan mampu merancang, mengimplementasikan, hingga mengevaluasi solusi berbasis komputasi untuk memenuhi serangkaian persyaratan komputasi dalam konteks keilmuan program studi.” ujar Dean of School of Information Systems, Dr. Rudy, S.Kom., M.M..

Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran, Dr. Sci.agr. Ir. Yudi Nurul Ihsan, S.Pi., M.Si., mengatakan, Indonesia juga memerlukan ahli dalam menganalisis permasalahan umum di bidang perikanan, budidaya, pengelolaan sumber daya perairan, dan sosial ekonomi perikanan.

BINUS University dan Universitas Padjadjaran berharap bahwa ajang kolaborasi dalam bentuk program studi S1 double degree Digital Technology in Fishery serta Digital Technology in Marine Science dapat semakin menumbuhkan minat generasi muda Indonesia untuk berkontribusi bagi kemajuan Ekonomi Biru.*

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita Terkait

Waspada Jual Beli Review Online Abal-Abal: CLAV Digital Himbau Masyarakat untuk Lebih Berhati-hati Lagi
Kolaborasi Strategis VRITIMES dan Kabarpas.com: Perluas Jangkauan Berita Digital
Strategi Jitu Memulai Bisnis Tas Brand Sendiri Agar Sukses
Tokocrypto Sambut Positif Peran OJK dalam Pengaturan dan Pengawasan Aset Kripto
ASIA SKINLAB Masuk 5 Pabrik Maklon Skincare Terbaik Penerima Kontrak Produksi Kosmetik di Jawa Timur
Emas Terkoreksi Tipis Efek Data NFP AS yang Positif
Kerja Sama Strategis VRITIMES dan BandungKini.com untuk Meningkatkan Distribusi Informasi Lokal
Persentase Pengguna Internet 67,5% dari Total Populasi Global, MAXY Academy Gelar Kelas Gratis untuk Kenalkan Solusi Masa Depan Proses Marketing
Berita ini 6 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 13 Januari 2025 - 04:35 WIB

Waspada Jual Beli Review Online Abal-Abal: CLAV Digital Himbau Masyarakat untuk Lebih Berhati-hati Lagi

Senin, 13 Januari 2025 - 03:25 WIB

Kolaborasi Strategis VRITIMES dan Kabarpas.com: Perluas Jangkauan Berita Digital

Senin, 13 Januari 2025 - 02:55 WIB

Strategi Jitu Memulai Bisnis Tas Brand Sendiri Agar Sukses

Senin, 13 Januari 2025 - 02:45 WIB

Tokocrypto Sambut Positif Peran OJK dalam Pengaturan dan Pengawasan Aset Kripto

Senin, 13 Januari 2025 - 02:36 WIB

ASIA SKINLAB Masuk 5 Pabrik Maklon Skincare Terbaik Penerima Kontrak Produksi Kosmetik di Jawa Timur

Senin, 13 Januari 2025 - 01:25 WIB

Kerja Sama Strategis VRITIMES dan BandungKini.com untuk Meningkatkan Distribusi Informasi Lokal

Senin, 13 Januari 2025 - 00:33 WIB

Persentase Pengguna Internet 67,5% dari Total Populasi Global, MAXY Academy Gelar Kelas Gratis untuk Kenalkan Solusi Masa Depan Proses Marketing

Minggu, 12 Januari 2025 - 21:59 WIB

Evista, Pilihan Tepat Taksi Listrik di Bandara

Berita Terbaru

Bisnis

Strategi Jitu Memulai Bisnis Tas Brand Sendiri Agar Sukses

Senin, 13 Jan 2025 - 02:55 WIB