Dominasi Korekasi Harga Bitcoin Sebabkan Depresiasi Altcoin?

- Editor

Kamis, 6 November 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, 5 November 2025 – Pasar aset kripto saat ini tengah melalui salah satu fase terberat dalam beberapa bulan terakhir. Setelah sempat catatkan ATH hingga $125.000, kini Bitcoin tertekan hingga $101.000 yang diikuti dengan tekanan harga pada alternatif coin atau altcoin.

Meski terguncang jauh ke bawah, Bitcoin relatif mampu mempertahankan harganya. Berbeda dengan sebagian besar Altcoin yang mengalami penurunan tajam, dan memicu pertanyaan besar di kalangan trader mengenai alasan di balik koreksi drastis tersebut. 

Analis aset kripto ternama, Michaël van de Poppe, menjelaskan bahwa salah satu pemicu utama di balik curamnya penurunan ini adalah masalah pasokan yang terbatas untuk diperdagangkan atau limited tradable supply di  pasar Altcoin. Fenomena ini berarti bahwa jika hanya sekitar 10% dari total pasokan suatu Altcoin yang tersedia di bursa untuk diperdagangkan, maka sell order dalam jumlah besar dapat mengguncang seluruh pasar. 

Faktor kunci lain di balik kelemahan Altcoin adalah Dominasi Bitcoin,  yaitu persentase total nilai pasar aset kripto yang dipegang oleh Bitcoin. Dominasi BTC baru-baru ini berhasil menembus keluar dari ascending channel, sebuah indikasi jelas bahwa dana secara agresif mengalir keluar dari Altcoin dan kembali masuk ke Bitcoin. 

Baca Juga :  PECD Uniportal: Pulihkan Saraf Kejepit di Leher dengan Satu Sayatan Kecil

Kenaikan dominasi ini menunjukkan sentimen risk-off, di mana investor memilih aset yang dianggap lebih aman di dalam ekosistem aset kripto itu sendiri, yakni BTC. 

Bersamaan dengan itu, komentar kehati-hatian dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengenai pemangkasan suku bunga telah membuat investor menjadi lebih defensif. 

Namun, meski gambaran saat ini terlihat suram, masih ada ruang untuk optimisme yang kuat. Di mana secara historis, setiap kali Altcoin mengalami periode lagging, terdapat potensi hadirnya gerak pemulihan yang kuat setelahnya. Hal ini dapat terjadi begitu likuiditas membaik dan kepercayaan pasar kembali.

Di sisi lain, di tengah tren tekanan harga pada pasar BTC dan altcoin lainnya, Palapa (PLPA), token platform Bittime justru menunjukkan adanya sentimen bullish. Jika dilihat dalam 24 jam terkahir, PLPA berhasil naik hingga 22.88% berdasarkan grafik pasar di Bittime saat artikel ini ditulis,

Baca Juga :  Maksimalkan Bisnis Kecilmu dengan Accurate Online untuk UMKM

Pencapaian ini menunjukkan ketahanan PLPA sebagai aset alternatif yang mampu bertahan di tengah gejolak kondisi ekonomi global, sekaligus menempatkan PLPA sebagai salah satu aset lokal yang dapat dipertimbangkan sebagai aset diversifikasi.

kondisi pasar saat ini merupakan momentum untuk mulai mengenal dan mempelajari aset kripto sebagai salah satu pilihan diversifikasi aset di tengah ketidakpastian ekonomi global. 

Apalagi, PLPA merupakan token platform Bittime, bursa pertukaran aset kripto yang aman, berizin dan diawasi di Indonesia. Di mana, Bittime terus menunjukkan potensi pertumbuhannya yang besar, dan menghadirkan berbagai mekanisme jangka panjang guna mendukung keberlanjutan pertumbuhan ekosistem PLPA.

Namun, tentu perlu dipahami bahwa investasi aset kripto mengandung risiko yang termasuk fluktuasi harga, kehilangan modal, risiko likuiditas, teknologi, dan regulasi yang menjadi tanggung jawab pribadi pengguna. Oleh karena itu, sangat penting mengetahui tingkat toleransi risiko, serta strategi dan metode investasi yang sesuai bagi masing-masing investor.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita Terkait

KAI Daop 1 Jakarta Buka Pemesanan Tiket Perjalanan Mulai 1 Desember 2025 Secara Bertahap
Sales Otomatis Jalan Sendiri dengan AI Agent Barantum
MLV Teknologi adalah Value Add Partner untuk LED Display Indoor Absen
Live from Milan │ SWM Officially Launches Its Global Expansion
SWM Powersports Shines at EICMA 2025: Smart Engineering Driving the Future of Global Off-Road Mobility
Kenapa Kita Lebih Gampang Belanja daripada Nabung? Ini Penjelasannya
KAI Daop 2 Bandung Sampaikan, Pemesanan Tiket Untuk Perjalanan Mulai 1 Desember 2025 Sudah Dibuka Secara Bertahap
Holding Perkebunan Nusantara Melalui PTPN I Regional 2 Kembangkan 600 Ha Kebun Kopi di Kawasan Gunung Halu dan Rongga
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 7 November 2025 - 09:48 WIB

KAI Daop 1 Jakarta Buka Pemesanan Tiket Perjalanan Mulai 1 Desember 2025 Secara Bertahap

Jumat, 7 November 2025 - 09:00 WIB

Sales Otomatis Jalan Sendiri dengan AI Agent Barantum

Jumat, 7 November 2025 - 04:41 WIB

MLV Teknologi adalah Value Add Partner untuk LED Display Indoor Absen

Kamis, 6 November 2025 - 23:21 WIB

Live from Milan │ SWM Officially Launches Its Global Expansion

Kamis, 6 November 2025 - 22:55 WIB

SWM Powersports Shines at EICMA 2025: Smart Engineering Driving the Future of Global Off-Road Mobility

Kamis, 6 November 2025 - 19:22 WIB

KAI Daop 2 Bandung Sampaikan, Pemesanan Tiket Untuk Perjalanan Mulai 1 Desember 2025 Sudah Dibuka Secara Bertahap

Kamis, 6 November 2025 - 18:53 WIB

Holding Perkebunan Nusantara Melalui PTPN I Regional 2 Kembangkan 600 Ha Kebun Kopi di Kawasan Gunung Halu dan Rongga

Kamis, 6 November 2025 - 17:57 WIB

KAI Daop 2 Bandung Tingkatkan Ketertiban Pelayanan di Stasiun dengan Sediakan Area Kios Khusus Pedagang di Stasiun Cipendeuy

Berita Terbaru

Bisnis

Sales Otomatis Jalan Sendiri dengan AI Agent Barantum

Jumat, 7 Nov 2025 - 09:00 WIB