Emas Masih Tertekan di Awal Pekan, Berisiko Lanjut Melemah Hari Ini

- Editor

Senin, 30 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Harga emas (XAU/USD) kembali mengalami penurunan pada pembukaan perdagangan sesi Asia hari Senin, 30 Juni 2025. Logam mulia ini merosot hingga ke area sekitar $3.265 per troy ounce, mendekati titik terendah dalam sebulan terakhir. Tekanan ini terjadi seiring meningkatnya minat investor terhadap aset berisiko, sementara minat terhadap aset safe-haven seperti emas mulai memudar.

Menurut Andy Nugraha, Analis dari Dupoin Futures Indonesia, situasi pasar global saat ini memang kurang mendukung pergerakan emas. “Beberapa faktor eksternal seperti meredanya ketegangan geopolitik dan tercapainya kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan China menjadi penyebab utama berkurangnya daya tarik emas di mata investor,” jelas Andy.

Salah satu pemicu utama membaiknya sentimen pasar adalah perjanjian dagang yang diumumkan pekan lalu, di mana AS dan China sepakat mempercepat pengiriman tanah jarang ke Amerika. Kabar ini disambut positif oleh pelaku pasar global, mendorong peralihan investasi dari aset aman seperti emas ke instrumen yang lebih berisiko seperti saham. Selain itu, tercapainya kesepakatan gencatan senjata antara Iran dan Israel juga turut menenangkan kekhawatiran pasar terhadap eskalasi konflik di kawasan Timur Tengah.

Baca Juga :  VRITIMES Tampilkan Solusi Distribusi Press Release di Trade Expo Indonesia 2025

Dari sudut pandang teknikal, Andy memaparkan bahwa formasi candlestick harian dan indikator Moving Average masih menunjukkan kecenderungan bearish yang cukup kuat untuk XAU/USD. “Selama harga tetap berada di bawah level psikologis penting di $3.300 per troy ounce, potensi tekanan jual masih sangat besar,” terangnya. Jika tekanan ini berlanjut, level support terdekat yang patut dicermati berada di sekitar $3.262 per troy ounce.

Meski demikian, peluang koreksi naik tetap ada selama harga mampu bertahan di atas area support tersebut. “Jika terjadi rebound, maka level $3.300 menjadi target realistis untuk diuji dalam waktu dekat,” tambah Andy.

Selain perkembangan geopolitik dan teknikal, pelaku pasar juga tengah menunggu arah kebijakan moneter AS. Fokus utama tertuju pada pidato sejumlah pejabat The Federal Reserve (The Fed) yang dijadwalkan dalam waktu dekat. Harapan terhadap pemangkasan suku bunga AS tahun ini masih menjadi sentimen penyeimbang bagi emas. Meskipun data inflasi terbaru, yakni Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi (PCE) inti bulan Mei, sesuai dengan ekspektasi pasar, namun belum ada indikasi penurunan signifikan yang dapat memicu penguatan tajam harga emas.

Baca Juga :  Tanam 16.000 Bibit Mangrove, PT Pelindo Solusi Logistik Perkuat Ekosistem Blue Carbon untuk Mitigasi Perubahan Iklim

Pernyataan Presiden The Fed Minneapolis, Neel Kashkari, yang memproyeksikan kemungkinan dua kali pemangkasan suku bunga sepanjang 2025, turut menjadi bahan pertimbangan pasar. Potensi penurunan suku bunga tersebut dinilai dapat membuka ruang bagi penguatan emas ke depannya.

Namun demikian, untuk pergerakan jangka pendek hari ini, Andy Nugraha tetap mengingatkan bahwa tekanan jual pada emas masih cukup dominan, seiring membaiknya sentimen global. “Selama belum muncul ketegangan geopolitik baru atau pernyataan dovish yang kuat dari pejabat The Fed, harga emas berisiko tetap bergerak di bawah tekanan,” pungkasnya.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita Terkait

Kementerian PU dan Kementerian Koperasi Teken Nota Kesepahaman, Percepat Pembangunan Infrastruktur Bangunan Koperasi Merah Putih
Tak Cuma Pertandingan, Ada Keseruan Apa Saja di Neobank Padel Tournament?
TFI – Tamil Friendship Indonesia Digandeng TVK – Tamilaga Vettri Kazhagam Partai Aktor Thalapathy Vijay
Persiapan Layani Angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, DJKA dan KAI Daop 8 Surabaya Gelar Ramp Check Sarana Kereta Api
PTPP Percepat Pembangunan Infrastruktur Maritim Berkelas Dunia Proyek Pelabuhan Patimban
Jumlah Pelanggan KA Blambangan Ekspres Tumbuh 30,21 Persen Januari–Oktober 2025
16 Peluang Kerja di 2030 dari AI hingga IT
Video Processor Turtle AV: Solusi AV Serbaguna untuk Video Wall, Matrix & Multiview
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 8 November 2025 - 22:24 WIB

Kementerian PU dan Kementerian Koperasi Teken Nota Kesepahaman, Percepat Pembangunan Infrastruktur Bangunan Koperasi Merah Putih

Sabtu, 8 November 2025 - 17:51 WIB

Tak Cuma Pertandingan, Ada Keseruan Apa Saja di Neobank Padel Tournament?

Sabtu, 8 November 2025 - 15:44 WIB

TFI – Tamil Friendship Indonesia Digandeng TVK – Tamilaga Vettri Kazhagam Partai Aktor Thalapathy Vijay

Sabtu, 8 November 2025 - 15:14 WIB

Persiapan Layani Angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, DJKA dan KAI Daop 8 Surabaya Gelar Ramp Check Sarana Kereta Api

Sabtu, 8 November 2025 - 12:05 WIB

Jumlah Pelanggan KA Blambangan Ekspres Tumbuh 30,21 Persen Januari–Oktober 2025

Sabtu, 8 November 2025 - 10:30 WIB

16 Peluang Kerja di 2030 dari AI hingga IT

Sabtu, 8 November 2025 - 07:09 WIB

Video Processor Turtle AV: Solusi AV Serbaguna untuk Video Wall, Matrix & Multiview

Sabtu, 8 November 2025 - 06:00 WIB

Jangkau Institusi Pendidikan, JIP Luncurkan LED Videotron di Lingkungan Kampus BINUS

Berita Terbaru