Harga Emas Menguat di Tengah Pelemahan Dolar AS, Pasar Menanti Kepastian Kebijakan The Fed

- Editor

Senin, 10 November 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Harga emas (XAUUSD) pada awal pekan ini kembali menunjukkan performa yang solid, seiring meningkatnya minat pasar terhadap aset lindung nilai. Penguatan harga emas didorong oleh kombinasi faktor teknikal dan fundamental, terutama ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter oleh Federal Reserve di tengah melemahnya indikator ekonomi Amerika Serikat. Kondisi ini memperkuat pandangan bahwa momentum bullish pada emas masih berpotensi berlanjut dalam waktu dekat.

Pada sesi perdagangan hari Jumat minggu lalu (7/11), emas menguat 0,64% dan ditutup di level $4.002 setelah sempat terkoreksi ke $3.974. Kenaikan tersebut berlanjut di sesi Asia pada hari Senin (10/11) dengan harga diperdagangkan di sekitar $4.050, mencerminkan respon pasar terhadap melemahnya data ketenagakerjaan AS.

Berdasarkan analisis Dupoin Futures Indonesia, Andy Nugraha, secara teknikal emas masih berada dalam fase tren bullish, tercermin dari pola candlestick harian yang membentuk higher low serta posisi harga yang bertahan di atas garis Moving Average utama. “Struktur teknikal emas saat ini cukup kuat. Selama harga tidak menembus support kunci, bias penguatan masih dominan,” jelas Andy.

Baca Juga :  Dirut KAI: Adaptif, Solutif, dan Kolaboratif Jadi Kunci Navigasi Perubahan Bisnis

Proyeksi pergerakan emas hari ini potensi kenaikan menuju $4.083 apabila tekanan beli tetap konsisten. Namun apabila terjadi koreksi teknikal, level $3.989 menjadi support yang perlu diawasi.

Data pemutusan hubungan kerja Challenger yang mencatat lebih dari 150.000 PHK sepanjang Oktober menjadi sinyal bahwa pasar tenaga kerja mulai mengalami tekanan. Hal ini memperbesar peluang penurunan suku bunga, yang menjadi katalis penting untuk kenaikan harga emas.

Dari sisi fundamental, pelemahan data ekonomi AS memberi tekanan pada Dolar AS, yang membuat harga emas yang berdenominasi dolarlebih menarik bagi investor global. Indeks Dolar AS (DXY) tercatat melemah 0,15% ke level 99,55, sementara imbal hasil obligasi Treasury AS tenor 10 tahun stabil di sekitar 4,085%. Penurunan imbal hasil obligasi meningkatkan daya tarik emas karena menurunkan biaya peluang untuk memiliki aset yang tidak memberikan imbal hasil.

Sentimen konsumen AS juga mengalami kontraksi, dengan indeks Universitas Michigan turun ke 50,3, titik terendah dalam tiga setengah tahun terakhir. Kekhawatiran terhadap melambatnya pertumbuhan ekonomi semakin memperkuat posisi emas sebagai aset lindung nilai terhadap ketidakpastian.

Baca Juga :  Hari Pelanggan Nasional, BRI Finance Tegaskan Komitmen Melalui TJSL

Meski demikian, kabar bahwa penutupan sebagian pemerintah AS kemungkinan akan segera berakhir menjadi faktor penyeimbang. Kembalinya kegiatan pemerintahan dapat meredakan sebagian permintaan safe haven dalam jangka pendek.

Namun, Andy Nugraha menilai dampaknya terhadap pergerakan emas bersifat sementara. “Sentimen pasar saat ini masih berpusat pada prospek kebijakan moneter The Fed. Selama ekspektasi pemangkasan suku bunga tetap menguat, emas berpeluang mempertahankan momentum bullishnya,” kata Andy.

Secara keseluruhan, arah harga emas hari ini akan sangat ditentukan oleh respons pasar terhadap perkembangan data ekonomi lanjutan dan pernyataan pejabat The Fed. Namun untuk saat ini, bias penguatan dinilai masih dominan dengan kecenderungan pasar mencari perlindungan dari ketidakpastian ekonomi global.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita Terkait

JackOne Band BRI Region 6/Jakarta 1 Raih Juara 3 dalam Band Competition Jakarta Economic Forum 2025
BRI Branch Office Jatinegara Region 6/Jakarta 1 Gelar Tenant Gathering di Mall Basura City untuk Perkuat Sinergi dengan Mitra Bisnis
Squeeze Sundown Vol. 6 : Tropical Voyage, Merayakan 37 Tahun Perjalanan, Semangat, dan Kolaborasi
BRI Region 6/Jakarta 1 Gelar Upacara Peringatan Hari Pahlawan 2025
KAI Logistik Raih Penghargaan “Excellence in Integrated Rail-Based Logistics Solutions” di Bisnis Indonesia Logistics Awards (BILA) 2025
KAI Divre III Palembang Salurkan CSR TW III, Fokus Pengembangan Prasarana Umum dan Pendidikan
Dari Panggung Nasional Hingga Aksi Digital: Finalis MUDA30 Award 2025 Lanjutkan Aksi Literasi Digital Melalui Merinci.id
BRI Branch Office Kemayoran Region 6/Jakarta 1 Kolaborasi dengan Kementerian Koperasi dan UMKM dalam Acara Kopling (Koplo Keliling) di JIExpo Kemayoran
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 10 November 2025 - 11:45 WIB

JackOne Band BRI Region 6/Jakarta 1 Raih Juara 3 dalam Band Competition Jakarta Economic Forum 2025

Senin, 10 November 2025 - 11:30 WIB

BRI Branch Office Jatinegara Region 6/Jakarta 1 Gelar Tenant Gathering di Mall Basura City untuk Perkuat Sinergi dengan Mitra Bisnis

Senin, 10 November 2025 - 11:22 WIB

Squeeze Sundown Vol. 6 : Tropical Voyage, Merayakan 37 Tahun Perjalanan, Semangat, dan Kolaborasi

Senin, 10 November 2025 - 11:00 WIB

BRI Region 6/Jakarta 1 Gelar Upacara Peringatan Hari Pahlawan 2025

Senin, 10 November 2025 - 10:56 WIB

KAI Logistik Raih Penghargaan “Excellence in Integrated Rail-Based Logistics Solutions” di Bisnis Indonesia Logistics Awards (BILA) 2025

Senin, 10 November 2025 - 10:34 WIB

Dari Panggung Nasional Hingga Aksi Digital: Finalis MUDA30 Award 2025 Lanjutkan Aksi Literasi Digital Melalui Merinci.id

Senin, 10 November 2025 - 10:30 WIB

BRI Branch Office Kemayoran Region 6/Jakarta 1 Kolaborasi dengan Kementerian Koperasi dan UMKM dalam Acara Kopling (Koplo Keliling) di JIExpo Kemayoran

Senin, 10 November 2025 - 10:30 WIB

HSB Investasi Punya Fitur Pintar untuk Permudah Trader Ambil Keputusan Lebih Cepat

Berita Terbaru