Investor Dorong Reli Emas Ditengah Prospek Pelonggaran Kebijakan Moneter Fed

- Editor

Selasa, 11 November 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Harga emas (XAU/USD) kembali melanjutkan penguatan tajam pada awal pekan ini, mencerminkan respons pasar terhadap meningkatnya ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter Amerika Serikat. Kenaikan yang mencapai lebih dari 2% pada hari Senin (10/11) menunjukkan bahwa para pelaku pasar semakin yakin bahwa Federal Reserve dapat menurunkan suku bunga pada pertemuan Desember. Pandangan ini turut memperkuat daya tarik emas sebagai aset lindung nilai, terutama ketika data ekonomi AS mulai menunjukkan tanda perlambatan.

Selama sesi Asia pada hari Selasa (11/11), harga emas bergerak stabil di dekat $4.120, tetap berada di zona positif setelah mencetak level tertinggi dua minggu pada sesi sebelumnya. Menurut analis Dupoin Futures Indonesia, Andy Nugraha, pola teknikal yang terbentuk saat ini memperlihatkan bahwa dorongan bullish pada emas masih cukup kuat. “Melihat struktur candlestick serta posisi harga terhadap garis Moving Average, momentum kenaikan masih terjaga. Pasar sedang berada dalam fase risk-on terhadap emas,” jelas Andy.

Lonjakan harga emas tersebut tidak terlepas dari prospek penurunan suku bunga oleh The Fed. Pasar saat ini memperkirakan kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Desember mencapai sekitar 67%, dan peluang tersebut diperkirakan meningkat menjadi 80% pada Januari mendatang, mengacu pada perangkat CME FedWatch. Ekspektasi ini muncul setelah rilis data ketenagakerjaan swasta dan indikator konsumsi pekan lalu menunjukkan perlambatan aktivitas ekonomi, yang membuka ruang bagi The Fed untuk mengambil langkah stimulus.

Baca Juga :  Meningkatkan Perekonomian Lokal, Gokomodo Apresiasi Agen Berprestasi di Kalimantan Barat

Dalam kondisi suku bunga yang berpotensi lebih rendah, daya tarik emas akan semakin menguat karena biaya peluang memegang aset tanpa imbal hasil menjadi lebih kecil,” tambah Andy. Bila tekanan beli berlanjut, emas memiliki peluang untuk menguji level resistance di sekitar $4.158. Namun, jika tekanan koreksi muncul, maka area $4.104 menjadi level penopang penting yang perlu dicermati.

Faktor fundamental lainnya juga memberikan dinamika tambahan. Kabar mengenai kemungkinan berakhirnya penutupan pemerintahan AS memberi sedikit tekanan bagi emas sebagai aset safe haven. Reuters melaporkan bahwa Senat AS telah melanjutkan pembahasan langkah pembukaan kembali pemerintahan federal. Presiden AS Donald Trump bahkan menyatakan dukungan terhadap kesepakatan bipartisan yang memungkinkan aktivitas pemerintah kembali berjalan normal dalam waktu dekat. Jika proses ini berjalan lancar, permintaan terhadap aset lindung nilai seperti emas dapat mengalami penyesuaian jangka pendek.

Baca Juga :  Bitcoin Kembali Bangkit Setelah Kabar Gencatan Senajata Iran-Israel

Dari sisi pasar mata uang dan obligasi, Indeks Dolar AS (DXY) menguat tipis ke level 99,67, sedangkan imbal hasil obligasi Treasury AS tenor 10 tahun stabil di sekitar 4,115%. Imbal hasil riil AS yang naik ringan juga menjadi variabel yang perlu diperhatikan karena memiliki korelasi terbalik dengan pergerakan harga emas.

Andy Nugraha menekankan bahwa pergerakan emas dalam jangka pendek masih akan sensitif terhadap data ekonomi AS berikutnya, khususnya laporan Perubahan Ketenagakerjaan ADP yang akan dirilis hari ini. “Jika data kembali menunjukkan pelemahan, peluang kenaikan emas semakin besar. Namun, volatilitas tetap harus diantisipasi,” tutupnya.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita Terkait

Sambut Libur Natal 2025 & Tahun Baru 2026, Tiket KA di Divre III Palembang Sudah Bisa Dipesan 45 Hari Sebelum Keberangkatan
Perlintasan Sebidang no 3 Jalan Ketintang Surabaya Diperbaiki, Pengendara Supaya Antisipasi
LindungiHutan Rilis “ESG Master Guide”: Panduan Lengkap untuk Perusahaan Menerapkan Keberlanjutan yang Nyata dan Terukur
Tenun Persahabatan: Merajut Warisan India dan Indonesia dalam Heritage Threads
KAI Uji Coba Jadwal Baru, Jumlah Perjalanan LRT Jabodebek Bertambah
Bersinergi dengan Konsulat Jenderal Singapura, BINUS @Medan Perluas Akses Binusian Menuju Ekosistem Global
Sentra Layanan Prioritas BRI Branch Office Cut Mutiah Region 6/Jakarta 1 Hadir dengan Wajah Baru: Modern, Elegan, dan Nyaman untuk Nasabah
Holding Perkebunan Nusantara Melalui PTPN IV Regional III Rayakan Hari Pahlawan dengan Spirit Produktivitas dan Kolaborasi
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 11 November 2025 - 13:44 WIB

Sambut Libur Natal 2025 & Tahun Baru 2026, Tiket KA di Divre III Palembang Sudah Bisa Dipesan 45 Hari Sebelum Keberangkatan

Selasa, 11 November 2025 - 12:15 WIB

Perlintasan Sebidang no 3 Jalan Ketintang Surabaya Diperbaiki, Pengendara Supaya Antisipasi

Selasa, 11 November 2025 - 11:58 WIB

LindungiHutan Rilis “ESG Master Guide”: Panduan Lengkap untuk Perusahaan Menerapkan Keberlanjutan yang Nyata dan Terukur

Selasa, 11 November 2025 - 11:52 WIB

Tenun Persahabatan: Merajut Warisan India dan Indonesia dalam Heritage Threads

Selasa, 11 November 2025 - 10:14 WIB

Investor Dorong Reli Emas Ditengah Prospek Pelonggaran Kebijakan Moneter Fed

Selasa, 11 November 2025 - 08:58 WIB

Bersinergi dengan Konsulat Jenderal Singapura, BINUS @Medan Perluas Akses Binusian Menuju Ekosistem Global

Selasa, 11 November 2025 - 07:30 WIB

Sentra Layanan Prioritas BRI Branch Office Cut Mutiah Region 6/Jakarta 1 Hadir dengan Wajah Baru: Modern, Elegan, dan Nyaman untuk Nasabah

Selasa, 11 November 2025 - 01:00 WIB

Holding Perkebunan Nusantara Melalui PTPN IV Regional III Rayakan Hari Pahlawan dengan Spirit Produktivitas dan Kolaborasi

Berita Terbaru