Deli Serdang, 9 November 2025 – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mempercepat penyelesaian penanganan bencana alam longsoran di Ruas Jalan Medan–Berastagi (Sembahe), Provinsi Sumatera Utara. Konstruksi pekerjaan ditargetkan selesai pada Desember 2025 agar jalur strategis tersebut siap digunakan dengan kondisi lebih aman dan lancar menjelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan bahwa ruas
Medan–Berastagi memiliki tingkat kerawanan tinggi terhadap longsor. Hal ini
disebabkan oleh kondisi topografi yang curam dengan perbedaan elevasi sekitar
300 meter antara Medan dan Berastagi.
“Kita perkuat tebing-tebing rawan longsor ini agar
konektivitas antarwilayah tetap terjaga, terutama untuk mendukung sektor
pariwisata di Berastagi yang menjadi destinasi utama masyarakat Sumatera Utara.
Insya Allah seluruh pekerjaan bisa rampung Desember untuk mendukung lalu lintas
Nataru,” kata Menteri Dody saat meninjau langsung progres pekerjaan di lokasi,
Sabtu (8/11/2025).
Penanganan longsoran dilaksanakan oleh Balai Besar
Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Utara, Ditjen Bina Marga,
Kementerian PU. Pekerjaan ini telah dimulai sejak 13 Juni 2025 dengan masa
pelaksanaan 365 hari kalender. Adapun anggaran penanganannya sebesar Rp21,7
miliar, dengan kontraktor pelaksana PT Trimurti Perkasa. Hingga awal November
2025, progres pekerjaannya telah mencapai 74,83 persen.
Lingkup pekerjaan meliputi penanganan longsoran ada di 12
titik, yaitu 10 titik pekerjaan untuk perkuatan tebing menggunakan Geomat Tipe
III dengan sistem vegetasi, dan 2 titik untuk pemasangan jaring kawat kuat
tarik tinggi.
Selain itu, dilakukan penanaman biji vegetasi dengan
teknik taplok, serta pemasangan sistem pemantauan CCTV untuk keamanan dan
pemantauan kondisi tebing.
Menteri Dody menjelaskan, dua titik dengan kondisi paling
kritis ditangani menggunakan teknologi baru yang diadopsi dari Eropa untuk
meningkatkan stabilitas lereng.
“Khusus dua titik yang paling parah, kita gunakan
teknologi dengan material dari Eropa. Materialnya memang
impor, tapi pelaksanaannya bisa kita kerjakan di Indonesia. Ini salah satu
bentuk inovasi agar penanganan lebih efektif dan tahan lama,” tutur Menteri
Dody.
Lebih lanjut, Menteri Dody menegaskan bahwa secara
nasional Kementerian PU terus melakukan pemantauan dan penguatan terhadap
tebing-tebing rawan longsor di berbagai wilayah, terutama dalam menghadapi
musim hujan akhir tahun ini.
“Setiap tahun menjelang musim hujan, tim kami di lapangan
memastikan kesiapan peralatan, material, dan personel agar jalur nasional tetap
berfungsi. Ruas Medan–Berastagi ini menjadi prioritas
karena merupakan urat nadi transportasi dan ekonomi, juga jalur utama wisata,”
tambah Menteri Dody.
Percepatan penyelesaian penanganan longsoran di Ruas
Medan–Berastagi ini, merupakan salah satu wujud komitmen Kementerian PU menjaga
konektivitas agar arus lalu lintas dapat berjalan semakin lancar, terutama pada
periode puncak kunjungan wisata dan pergerakan masyarakat saat Natal 2025 dan
Tahun Baru 2026.
Program kerja
ini merupakan bagian dari “Setahun Bekerja, Bergerak – Berdampak” dalam
menjalankan ASTA CITA dari Presiden Prabowo Subianto.
#SigapMembangunNegeriUntukRakyat
#SetahunBerdampak
Artikel ini juga tayang di VRITIMES



