Memahami Penyebab Kulit Eksim dan Cara Menghindarinya

- Editor

Senin, 23 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Cari tahu penyebab kulit eksim, dari faktor genetik hingga lingkungan, serta cara mencegahnya dengan perawatan skin barrier yang tepat.

Kulit eksim atau yang dikenal dalam dunia medis sebagai dermatitis atopik merupakan kondisi peradangan kronis pada kulit yang sering ditandai dengan rasa gatal, kulit kering, dan ruam. Di Indonesia, penyakit ini termasuk salah satu masalah kulit yang cukup umum, namun masih banyak yang belum memahami apa saja penyebab kulit eksim dan bagaimana cara mencegahnya.

Menurut data dari Ikatan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI), sekitar 15-20% anak-anak dan 1-3% orang dewasa di Indonesia pernah mengalami eksim. Kondisi ini tidak menular, namun bisa menurunkan kualitas hidup penderitanya karena rasa tidak nyaman yang ditimbulkan.

Apa Itu Eksim?

Eksim merupakan gangguan kulit kronis yang muncul dalam bentuk bercak kemerahan, kering, mengelupas, bahkan bisa melepuh dan mengeluarkan cairan jika digaruk. Eksim bukan sekadar masalah kulit biasa. Karena bersifat kambuhan, eksim memerlukan penanganan jangka panjang dan perhatian terhadap faktor-faktor pemicunya.

Berdasarkan American Academy of Dermatology (AAD), eksim terdiri dari beberapa jenis, antara lain dermatitis atopik, dermatitis kontak, dan dishidrotik. Namun jenis yang paling umum adalah dermatitis atopik.

Penyebab Kulit Eksim: Multifaktor dan Kompleks

Penyebab kulit eksim tidak tunggal, melainkan gabungan antara faktor genetik, gangguan sistem imun, dan lingkungan.

1. Faktor Genetik

Salah satu penyebab utama eksim adalah riwayat keluarga. Jika orang tua memiliki riwayat eksim, asma, atau alergi lainnya, kemungkinan anak mereka juga memiliki risiko lebih tinggi mengalami eksim. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Genetics menemukan bahwa mutasi pada gen filaggrin (FLG) berperan dalam melemahkan fungsi skin barrier atau pelindung kulit, sehingga kulit menjadi lebih sensitif terhadap iritasi dan alergen.

Baca Juga :  Pekan Imunisasi Dunia 2025: Jelajah Jawa Tengah, Yayasan RMHC Jangkau 3000 Anak Untuk Lengkapi Imunisasi Dasar

2. Gangguan Skin Barrier

Kulit sehat memiliki lapisan pelindung (skin barrier) yang menjaga kelembapan dan mencegah masuknya zat asing. Pada penderita eksim, lapisan ini terganggu. Akibatnya, kulit menjadi kering, mudah iritasi, dan rentan terhadap infeksi. Penggunaan sabun berbahan keras, paparan deterjen, dan produk dengan alkohol tinggi dapat memperparah kondisi ini.

3. Lingkungan dan Iritasi

Pencemaran udara, debu, bahan kimia, cuaca dingin atau panas ekstrem, serta keringat berlebih bisa memicu atau memperparah eksim. Reaksi kulit terhadap bahan tertentu seperti nikel, parfum, lateks, atau sabun juga dapat menyebabkan dermatitis kontak yang menyerupai eksim.

4. Stres dan Psikologis

Faktor psikologis juga berperan penting. Banyak penderita eksim mengalami flare-up atau kekambuhan saat mengalami stres berat. Hal ini dipengaruhi oleh reaksi sistem imun terhadap hormon stres, yang kemudian memicu peradangan kulit.

5. Alergen dan Makanan

Beberapa makanan seperti telur, susu sapi, kacang, atau seafood bisa menjadi alergen bagi sebagian penderita eksim, terutama pada anak-anak. Reaksi alergi ini akan memicu peradangan pada kulit.

6. Infeksi dan Sistem Imun

Sistem imun yang terlalu aktif dapat menyebabkan respons berlebihan terhadap zat yang seharusnya tidak berbahaya. Selain itu, infeksi kulit akibat bakteri Staphylococcus aureus sering ditemukan pada kulit eksim yang terbuka, dan ini bisa memperparah kondisi.

Mengapa Skin Barrier Penting dalam Mengelola Eksim?

Skin barrier berfungsi layaknya “tembok pelindung” kulit. Jika pelindung ini rusak, kulit tidak hanya menjadi kering dan gatal, tetapi juga lebih rentan terhadap bakteri dan iritasi. Oleh karena itu, menjaga kelembapan kulit dan memperkuat skin barrier merupakan kunci utama dalam mengelola eksim.

Baca Juga :  Dukung Kelestarian Ekosistem Laut, Bank Raya Tanam Ribuan Pohon Bakau dan Kolaborasi Dengan Kelompok Petani untuk Literasi Keuangan

Beberapa riset menyarankan penggunaan sabun alami yang tidak mengandung detergen keras atau alkohol tinggi untuk menjaga kelembapan kulit. Misalnya, sabun berbahan dasar minyak zaitun atau shea butter yang kaya antioksidan dan bersifat lembut di kulit sensitif. Produk perawatan kulit yang mengandung bahan alami seperti itu tersedia di beberapa platform seperti Flos Aurum yang mengedepankan sabun natural tanpa bahan aditif berbahaya.

Cara Mencegah dan Mengurangi Gejala Eksim

Walau eksim tidak bisa disembuhkan sepenuhnya, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah kambuhnya:

1. Gunakan sabun ringan dan alami, hindari yang mengandung parfum dan alkohol.

2. Pakai pelembap setelah mandi untuk menjaga hidrasi kulit.

3. Hindari pemicu seperti debu, cuaca ekstrem, atau makanan tertentu bila sudah diketahui menjadi alergen.

4. Jaga kebersihan kulit tanpa menggosok terlalu keras.

5. Kelola stres dengan olahraga ringan, meditasi, atau istirahat cukup.

6. Gunakan pakaian berbahan katun, hindari bahan sintetis yang menyebabkan gesekan berlebih.

Penyebab kulit eksim sangat beragam, dari faktor genetik, lingkungan, hingga stres. Mengidentifikasi penyebab yang paling relevan bagi diri sendiri adalah langkah awal dalam mengelola kondisi ini. Perawatan eksim tidak hanya soal obat dari dokter, tapi juga gaya hidup dan kebiasaan perawatan kulit yang konsisten. Salah satu kunci utamanya adalah menjaga skin barrier tetap sehat, termasuk dengan memilih produk perawatan yang ramah kulit sensitif.

Jika kamu sedang mencari produk alami untuk kulit sensitif, beberapa produk sabun alami seperti yang tersedia di Flos Aurum bisa menjadi opsi untuk mendukung kesehatan kulitmu sehari-hari.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita Terkait

KAI Daop 1 Jakarta Buka Pemesanan Tiket Perjalanan Mulai 1 Desember 2025 Secara Bertahap
Sales Otomatis Jalan Sendiri dengan AI Agent Barantum
MLV Teknologi adalah Value Add Partner untuk LED Display Indoor Absen
Live from Milan │ SWM Officially Launches Its Global Expansion
SWM Powersports Shines at EICMA 2025: Smart Engineering Driving the Future of Global Off-Road Mobility
Kenapa Kita Lebih Gampang Belanja daripada Nabung? Ini Penjelasannya
KAI Daop 2 Bandung Sampaikan, Pemesanan Tiket Untuk Perjalanan Mulai 1 Desember 2025 Sudah Dibuka Secara Bertahap
Holding Perkebunan Nusantara Melalui PTPN I Regional 2 Kembangkan 600 Ha Kebun Kopi di Kawasan Gunung Halu dan Rongga
Berita ini 7 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 7 November 2025 - 09:48 WIB

KAI Daop 1 Jakarta Buka Pemesanan Tiket Perjalanan Mulai 1 Desember 2025 Secara Bertahap

Jumat, 7 November 2025 - 09:00 WIB

Sales Otomatis Jalan Sendiri dengan AI Agent Barantum

Jumat, 7 November 2025 - 04:41 WIB

MLV Teknologi adalah Value Add Partner untuk LED Display Indoor Absen

Kamis, 6 November 2025 - 23:21 WIB

Live from Milan │ SWM Officially Launches Its Global Expansion

Kamis, 6 November 2025 - 22:55 WIB

SWM Powersports Shines at EICMA 2025: Smart Engineering Driving the Future of Global Off-Road Mobility

Kamis, 6 November 2025 - 19:22 WIB

KAI Daop 2 Bandung Sampaikan, Pemesanan Tiket Untuk Perjalanan Mulai 1 Desember 2025 Sudah Dibuka Secara Bertahap

Kamis, 6 November 2025 - 18:53 WIB

Holding Perkebunan Nusantara Melalui PTPN I Regional 2 Kembangkan 600 Ha Kebun Kopi di Kawasan Gunung Halu dan Rongga

Kamis, 6 November 2025 - 17:57 WIB

KAI Daop 2 Bandung Tingkatkan Ketertiban Pelayanan di Stasiun dengan Sediakan Area Kios Khusus Pedagang di Stasiun Cipendeuy

Berita Terbaru

Bisnis

Sales Otomatis Jalan Sendiri dengan AI Agent Barantum

Jumat, 7 Nov 2025 - 09:00 WIB