PT RPN, Anak Usaha Holding Perkebunan Nusantara Jadi Motor Penggerak Riset Internasional Industri Karet

- Editor

Selasa, 11 November 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Palembang – PT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN), bagian dari Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), melalui Pusat Penelitian Karet menegaskan perannya sebagai motor penggerak riset perkebunan nasional di kancah internasional.

Bersama International Rubber Research and Development Board (IRRDB), PT RPN menjadi tuan rumah Workshop IRRDB 2025 di Palembang. Forum internasional ini memperkuat sinergi antarnegara produsen karet dunia dalam mendorong inovasi riset, peningkatan produktivitas, dan kesejahteraan petani.

Selama tiga hari pelaksanaan, lebih dari seratus peserta dari India, Malaysia, Filipina, Indonesia, dan Thailand membahas solusi komprehensif bagi industri karet alam. Sebanyak 24 makalah ilmiah dipresentasikan, mencakup topik perbaikan tanaman, pengendalian penyakit, hingga strategi pemberdayaan petani.

Sekretaris Jenderal IRRDB, Dr. Abdul Aziz, S.A., menekankan pentingnya menempatkan petani sebagai pusat perhatian dalam kebijakan industri karet. “Petani adalah tulang punggung industri, namun sering kali dikesampingkan dari diskusi kebijakan. Kita perlu kolaborasi yang lebih menyeluruh,” tegasnya.

Hal senada disampaikan Prof. Dr. Ahmad Ibrahim dari UCSI University, yang menilai bahwa industri karet tengah menghadapi periode tersulit. “Kita butuh kerja sama yang lebih kuat, kompensasi yang adil untuk petani, dan riset yang melihat jauh ke depan,” ujarnya. Ia juga mendorong negara produsen untuk terlibat dengan International Rubber Study Group (IRSG), agar suara produsen karet semakin terdengar di level global.

Baca Juga :  Peris.ai Cybersecurity Raih Penghargaan ASEAN Award dan Masuk Daftar 100 Startup Global Terbaik di EWC 2025

Pakar Ekonomi Association of Natural Rubber Producing Countries (ANRPC), Dr. Lekshmi Nair, menggeser paradigma industri dengan menyoroti pentingnya efisiensi biaya. “Jangan hanya mengejar harga tinggi, tapi juga cari cara menurunkan biaya produksi,” ungkapnya.

Ia menambahkan, penyelarasan strategi industri dengan tujuan net-zero emmission dan peluang kredit karbon akan memperkuat pemberdayaan petani serta ketahanan rantai pasokan global.

Sementara itu, Prof (Ris). Ir. Didiek Hadjar Goenadi, IRRDB Fellow, mendorong perhatian pemerintah terhadap sektor karet setara dengan komoditas seperti kelapa sawit. “Kita butuh inovasi dan nilai tambah. Sektor karet juga penting untuk ekonomi,” tegasnya.

Workshop ini juga menghasilkan sejumlah inisiatif konkret untuk memperkuat industri karet di masa depan. Kepala Pusat Penelitian Karet PT RPN, Dr. Suroso Rahutomo, mengumumkan rencana peluncuran klon IRRI baru yang toleran terhadap penyakit Pestalotiopsis, sebagai bentuk komitmen Indonesia terhadap keberlanjutan industri. Selain itu, negara-negara anggota IRRDB sepakat melanjutkan Program Pertukaran Klon guna mempercepat pemuliaan tanaman di berbagai wilayah tropis.

Baca Juga :  6 Tempat di Rumah yang Wajib Dipasang CCTV untuk Keamanan Lebih Terjamin

Forum juga menyepakati perlunya kerja sama antarnegara produsen untuk memastikan harga karet yang adil dan berkelanjutan, didukung oleh data biaya produksi yang transparan. Peserta menekankan bahwa pemerintah memiliki peran penting dalam meningkatkan penggunaan karet di dalam negeri, seperti melalui penerapan aspal berkaret dan bantalan seismik, guna memperkuat permintaan domestik dan menjaga stabilitas harga bagi petani.

“Workshop ini menandai babak baru kolaborasi antara lembaga riset, universitas, dan pelaku industri. Saya optimistis kita dapat membawa industri karet menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan menyejahterakan, terutama bagi para petani,” tutur Abdul Aziz dalam sambutan penutup.

Kegiatan ini mencerminkan semangat kolaborasi global yang tidak surut oleh tantangan. Dengan energi baru dan tekad bersama, komunitas karet alam berkomitmen untuk membangun masa depan industri yang lebih berkelanjutan, inklusif, dan berpihak pada kesejahteraan banyak pihak.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita Terkait

Bittime Top 3 Crypto Exchange Indonesia, Kenalkan Program Begin Investing Today
K Mall at Menara Jakarta Resmi Dibuka: Simbol Kehidupan Baru di Jantung Kemayoran
Neobank Padel Tournament: Ketika Olahraga dan Finansial Bertemu
Luxcamp Dieng by Horison Tawarkan Indahnya Menginap di Atas Awan
Menteri PU Saat Tinjau Fasilitas Sekolah Rakyat Medan : Selain Tempat Belajar, SR Juga Rumah Kedua Bagi Anak-Anak Kita
Lintasarta Perkuat Peran Sentral sebagai Penggerak Konektivitas AI Indonesia
Dukung Hilirisasi Sawit, Pelindo Multi Terminal Fasilitasi Ekspor CPO Aceh ke India
Barantum CRM, Solusi Lengkap untuk Meningkatkan Penjualan
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 11 November 2025 - 18:27 WIB

Bittime Top 3 Crypto Exchange Indonesia, Kenalkan Program Begin Investing Today

Selasa, 11 November 2025 - 18:26 WIB

K Mall at Menara Jakarta Resmi Dibuka: Simbol Kehidupan Baru di Jantung Kemayoran

Selasa, 11 November 2025 - 17:49 WIB

Neobank Padel Tournament: Ketika Olahraga dan Finansial Bertemu

Selasa, 11 November 2025 - 17:33 WIB

PT RPN, Anak Usaha Holding Perkebunan Nusantara Jadi Motor Penggerak Riset Internasional Industri Karet

Selasa, 11 November 2025 - 16:54 WIB

Luxcamp Dieng by Horison Tawarkan Indahnya Menginap di Atas Awan

Selasa, 11 November 2025 - 16:07 WIB

Lintasarta Perkuat Peran Sentral sebagai Penggerak Konektivitas AI Indonesia

Selasa, 11 November 2025 - 15:38 WIB

Dukung Hilirisasi Sawit, Pelindo Multi Terminal Fasilitasi Ekspor CPO Aceh ke India

Selasa, 11 November 2025 - 15:00 WIB

Barantum CRM, Solusi Lengkap untuk Meningkatkan Penjualan

Berita Terbaru