Tiga Masa Depan Bitcoin jika Konflik Iran – Amerika Serikat Memanas: Rebound, Koreksi, atau Breakdown?

- Editor

Senin, 23 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Harga Bitcoin (BTC) sempat turun tajam hingga di bawah US$102.000 pada 22 Juni 2025 setelah Presiden AS Donald Trump memberikan konfirmasi bahwa militer Amerika telah menyerang fasilitas nuklir Iran. Dalam pidatonya, Trump menyatakan bahwa Iran “harus memilih damai atau menghadapi serangan lanjutan.”

Dalam beberapa jam, BTC/USD mengalami tekanan jual yang signifikan, menempatkan Bitcoin pada risiko penutupan mingguan terendah sejak awal Mei.

Bitcoin sering dianggap sebagai aset hedging atau pelindung nilai saat konflik global memanas. Namun nyatanya, harga BTC justru cenderung terkoreksi terlebih dulu sebelum memasuki fase recovery atau pemulihan yang kuat

Contohnya, pada saat konflik Rusia dan Ukraina pada tahun 2022, Bitcoin justru naik +42% dalam 35 hari meski pasar global saat itu berada dalam fase bearish. Kini, meski dalam siklus bullish, kekhawatiran terhadap konflik Timur Tengah mengaburkan arah pergerakan jangka pendek. Jadi, seperti apa masa depan Bitcoin apabila konflik Amerika dan Iran makin memanas?

Baca Juga :  Dorong Inklusivitas dan Regenerasi Talenta Energi Berkelanjutan, Elnusa Petrofin Jalin Kemitraan Strategis dengan Dunia Akademik di 3 Kota Besar

1. Koreksi ke $94K–$98K Jika Tekanan Jual Berlanjut

Trader Cas Abbe memprediksi bahwa BTC bisa mengalami flush ke kisaran $93.000–$94.000 sebelum rebound dengan kemungkinan 20%–25%. Data dari CoinGlass menunjukkan zona $97.000 sebagai area likuiditas yang berpotensi menahan penurunan.

2. Risiko Breakdown Lebih Dalam Hingga $92.000

Dilansir dari Investopedia dan Barron’s, jika Bitcoin gagal mempertahankan area $98K–$100K, maka harga berisiko turun ke $92.000, menembus support mingguan dan membuka potensi tren bearish yang baru.

3. Rebound Jika Panik Mereda dan Narasi Kembali Positif

Sebaliknya, analis seperti Merlijn melihat bahwa headline terkait konflik besar seperti perang seringkali menjadi pemicu rebound besar, apalagi jika pasar masih bullish. Dalam analisis Brave New Coin, dipaparkan bahwa “setelah kepanikan mereda, BTC justru cenderung mengalami pemulihan yang cepat,” terutama jika tidak ada eskalasi lanjutan dari sisi AS maupun Iran.

Baca Juga :  Dukung Kesehatan Ibu dan Anak, PT Jasamarga Tollroad Maintenance Selenggarakan Program Bantuan Pencegahan Stunting, Bantuan Untuk Ibu Hamil serta Menyusui di Karawang dalam Rangka HUT ke-37 JMTM

Di tengah ketidakpastian geopolitik dunia dan fluktuasi yang tajam, investor disarankan untuk fokus pada strategi yang lebih defensif dan diversifikasi aset.

Di sinilah Bybit Rewards Hub hadir sebagai solusi alternatif. Pengguna dapat menyelesaikan berbagai misi dan mendapatkan reward secara langsung, semuanya dengan aman dan transparan. Bybit Rewards memberikan cara strategis untuk tetap mendapatkan keuntungan meski pasar sedang tidak bersahabat.

Walaupun konflik geopolitik sering memberikan tekanan jangka pendek, sejarah menunjukkan bahwa Bitcoin kerap pulih lebih cepat dari yang diperkirakan. Tantangannya ada pada bagaimana investor merespons dengan cermat dan tidak terbawa arus sentimen yang sesaat.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita Terkait

Mengurai Macet Jakarta: Perspektif Bram Hertasning tentang Pentingnya Otoritas Transportasi Jakarta Raya
Status Gunung Semeru Level IV, Kementerian PU Pastikan Kesiapan Penanganan Darurat Infrastruktur Jalan dan Jembatan
Presiden Prabowo Subianto Resmikan 5 Infrastruktur Konektivitas yang Dibangun Kementerian PU untuk Perkuat Pemerataan Pembangunan
Buktikan Kinerja Unggul dan Kontribusi ke Dunia Pendidikan, Dana Kelolaan Gamasteps Kelolaan BRI-MI Tembus Rp6 Triliun
BRI Manajemen Investasi Raih Tiga Penghargaan di Acara The Asset Benchmark Research Awards 2025
Hutan Dunia di Titik Kritis Usai COP30, LindungiHutan Ajak Publik Bergerak di Hari Pohon Internasional
LindungiHutan Dorong Aksi Komunitas di Pantai Bahagia, Bekasi
PTPP Revitalisasi Terminal 1C Bandara Soekarno-Hatta: Perluas Kapasitas, Hadirkan Nuansa Budaya, dan Gerakkan Ekonomi Kreatif Lokal
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 20 November 2025 - 22:32 WIB

Mengurai Macet Jakarta: Perspektif Bram Hertasning tentang Pentingnya Otoritas Transportasi Jakarta Raya

Kamis, 20 November 2025 - 18:56 WIB

Status Gunung Semeru Level IV, Kementerian PU Pastikan Kesiapan Penanganan Darurat Infrastruktur Jalan dan Jembatan

Kamis, 20 November 2025 - 18:50 WIB

Presiden Prabowo Subianto Resmikan 5 Infrastruktur Konektivitas yang Dibangun Kementerian PU untuk Perkuat Pemerataan Pembangunan

Kamis, 20 November 2025 - 18:03 WIB

Buktikan Kinerja Unggul dan Kontribusi ke Dunia Pendidikan, Dana Kelolaan Gamasteps Kelolaan BRI-MI Tembus Rp6 Triliun

Kamis, 20 November 2025 - 17:59 WIB

BRI Manajemen Investasi Raih Tiga Penghargaan di Acara The Asset Benchmark Research Awards 2025

Kamis, 20 November 2025 - 17:25 WIB

LindungiHutan Dorong Aksi Komunitas di Pantai Bahagia, Bekasi

Kamis, 20 November 2025 - 16:53 WIB

PTPP Revitalisasi Terminal 1C Bandara Soekarno-Hatta: Perluas Kapasitas, Hadirkan Nuansa Budaya, dan Gerakkan Ekonomi Kreatif Lokal

Kamis, 20 November 2025 - 16:52 WIB

Sorak Sorai Fest Fun Run Resmi Dimulai, Bank Raya Hadirkan Rute Ikonik Berkeliling Indonesia di Taman Mini Indonesia Indah

Berita Terbaru