XRP vs XLM: Mana yang Lebih Unggul? Ini Analisis Lengkapnya

- Editor

Senin, 9 Desember 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pasar cryptocurrency baru-baru ini mengalami lonjakan signifikan, dan dua altcoin yang menarik perhatian banyak investor adalah XRP dan XLM. Meskipun keduanya berhubungan dengan teknologi blockchain yang berfokus pada pembayaran dan remittance, mereka memiliki pendekatan yang sangat berbeda dalam hal pengembangan dan adopsi pasar. 

Kedua token ini memiliki sejarah yang menarik di pasar cryptocurrency, namun jalur mereka menuju adopsi dan penggunaan berbeda. XRP, dengan ekosistem Ripple-nya, lebih terfokus pada dukungan institusional dan kerjasama dengan berbagai bank besar. 

Di sisi lain, XLM, yang dikembangkan oleh Stellar Foundation, menekankan pada desentralisasi dan pemberdayaan komunitas. Walaupun keduanya bertujuan untuk mengubah cara pembayaran internasional dilakukan, pendekatan yang digunakan oleh kedua proyek ini bisa sangat menentukan masa depan mereka di pasar crypto.

Kekuatan dan Tantangan XRP

XRP dikenal sebagai token favorit institusional. Ripple, sebagai perusahaan yang mendukung XRP, telah menghadapi tantangan besar, termasuk pertempuran hukum dengan SEC. Namun, XRP terus berkembang, berfokus pada adopsi melalui produk seperti stablecoin $RLUSD dan kemungkinan peluncuran ETF spot pada tahun 2025. 

Meskipun memiliki potensi adopsi besar, XRP menghadapi tantangan sentralisasi karena Ripple masih memegang sebagian besar suplai XRP, yang dapat menyebabkan tekanan inflasi dan masalah kepercayaan bagi beberapa institusi. Isu privasi juga menjadi perhatian bagi beberapa investor.

Baca Juga :  Pernyataan Resmi India Terkait Insiden Kekerasan di Pahalgam, Jammu, dan Kashmir

XLM: Fokus pada Komunitas dan Desentralisasi

XLM, di sisi lain, menonjol dengan pendekatan desentralisasi yang lebih kuat. Setelah membakar 50% dari total pasokannya pada 2019, XLM mengurangi inflasi tokennya dan memberikan potensi deflasi yang menarik. 

Meskipun volume perdagangan XLM masih kalah jauh dibandingkan XRP, token ini lebih berfokus pada penggunaan komunitas dan sektor-sektor yang lebih kecil. Meskipun ada potensi besar dalam hal adopsi berbasis komunitas, XLM belum mendapatkan perhatian besar dari institusi, yang masih menjadi kekuatan utama di balik XRP.

Analisis Teknis: Perbandingan Kinerja Harga XRP dan XLM

Dari sisi teknikal, XRP baru-baru ini mengalami lonjakan harga yang signifikan, dengan kenaikan lebih dari 280% pada bulan November 2024. Namun, pergerakan ini membuat harga XRP memasuki wilayah overbought dengan indikator RSI yang sangat tinggi. 

Sebaliknya, harga XLM juga mengalami kenaikan lebih dari 450%, tetapi grafik teknikalnya tidak menunjukkan ekstrem yang sama seperti XRP. Kedua token ini telah mengalami kenaikan besar, namun ada risiko koreksi tajam di masa depan jika pasar tidak mampu mempertahankan momentum.

Baca Juga :  KAI Daop 1 Jakarta Gencarkan Sosialisasi Bahaya Aktivitas di Jalur Kereta Api

Dengan Indeks Altcoin Season yang mencapai 86/100, baik XRP maupun XLM menunjukkan kinerja yang lebih baik dibandingkan Bitcoin, tetapi ini sering kali diikuti dengan koreksi pasar. Oleh karena itu, meskipun kedua token ini menjanjikan, investor perlu berhati-hati dalam memilih waktu yang tepat untuk masuk.

XRP dan XLM keduanya memiliki potensi besar, tetapi juga menghadapi tantangan yang berbeda. Sementara XRP lebih terfokus pada adopsi institusional, XLM menawarkan pendekatan yang lebih terdesentralisasi. 

Pilihan antara keduanya akan sangat bergantung pada preferensi investor terhadap sentralisasi versus desentralisasi dan analisis teknikal jangka pendek atau panjang. 

Jika kamu tertarik untuk trading atau investasi XRP dan XLM, kamu bisa melakukannya di Bittime. Dengan beragam pilihan aset, tampilan antarmuka yang ramah pengguna, dan biaya penarikan murah, kamu bisa trading crypto dengan mudah dan nyaman. 

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita Terkait

Bahagianya Petugas Kebersihan KAI, Bisa Pastikan Stasiun dan Kereta Selalu Bersih Demi Kenyamanan Pelanggan
SUPERFOOD: Kandungan Nutrisi dalam Tomat: Lebih Lengkap dari yang Kita Bayangkan
Unggul Dalam Layanan Riset di Pasar Modal, BRI Danareksa Sekuritas Sabet Penghargaan Best Bank for Research in Indonesia dari Euromoney
Pemerintah Minta Gapki Dorong Perusahaan Sawit Tiru PTPN Group Perkuat Dekarbonisasi
Dampak Hilirisasi Aluminium Terintegrasi di Mempawah, Serap 3.130 Tenaga Kerja
LindungiHutan Gelar Dinner Gathering: “Try. Talk. Transform – Green Innovation for Real Business Impact”
KAI Daop 8 Surabaya Hadirkan Diskon Spesial 20% di Surabaya Great Expo 2025
Business Continuity Management System (BCMS): Perkuat Ketahanan Operasional Pelindo
Berita ini 6 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 13 Agustus 2025 - 18:03 WIB

Bahagianya Petugas Kebersihan KAI, Bisa Pastikan Stasiun dan Kereta Selalu Bersih Demi Kenyamanan Pelanggan

Rabu, 13 Agustus 2025 - 17:46 WIB

SUPERFOOD: Kandungan Nutrisi dalam Tomat: Lebih Lengkap dari yang Kita Bayangkan

Rabu, 13 Agustus 2025 - 17:39 WIB

Unggul Dalam Layanan Riset di Pasar Modal, BRI Danareksa Sekuritas Sabet Penghargaan Best Bank for Research in Indonesia dari Euromoney

Rabu, 13 Agustus 2025 - 17:28 WIB

Pemerintah Minta Gapki Dorong Perusahaan Sawit Tiru PTPN Group Perkuat Dekarbonisasi

Rabu, 13 Agustus 2025 - 17:14 WIB

Dampak Hilirisasi Aluminium Terintegrasi di Mempawah, Serap 3.130 Tenaga Kerja

Rabu, 13 Agustus 2025 - 16:31 WIB

KAI Daop 8 Surabaya Hadirkan Diskon Spesial 20% di Surabaya Great Expo 2025

Rabu, 13 Agustus 2025 - 16:07 WIB

Business Continuity Management System (BCMS): Perkuat Ketahanan Operasional Pelindo

Rabu, 13 Agustus 2025 - 15:01 WIB

Peluncuran APRESI: Indonesia Kini Miliki Asosiasi Resmi untuk Industri Executive Search

Berita Terbaru