Dari Meja Gorengan ke Gudang Parfum: Gilang Margi dan Misi Membesarkan Bisnis, Bukan Hanya Diri Sendiri

- Editor

Jumat, 11 Juli 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Di balik bisnis yang hari ini mencetak omzet puluhan juta per hari, ada kisah panjang tentang bertahan, kehilangan, dan tekad untuk terus melangkah. Gilang Margi Nugroho tidak dilahirkan di tengah kemewahan, tapi ia memilih untuk tidak menjadikan keterbatasan sebagai alasan untuk berhenti mencoba.
Hari ini, Gudang Parfum Import miliknya menjadi sumber penghasilan bagi ratusan reseller di seluruh Indonesia. Akan tetapi, apa yang tak banyak orang tahu, jalan menuju titik ini penuh kerikil, bukan karpet merah.

27 Tahun di Kontrakan

Gilang lahir dan tumbuh dalam ruang kontrakan selama 27 tahun. Dari kecil, ia tahu bahwa hidup bukan tentang eksistensi, tapi tentang kontribusi. Ia menjual gorengan saat anak lain masih sibuk bermain. Casing laptop, makanan ringan, hingga aksesoris, semua pernah ia jajakan. Bukan karena mimpi jadi pengusaha, tapi karena sadar: kalau bukan dia, siapa lagi?

Ia hidup bukan untuk terlihat keren, tapi untuk bisa terus bertahan.

Runtuhnya Bisnis, Robohnya Harapan

Sebelum sukses dengan bisnis parfum, Gilang sempat menikmati manisnya keberhasilan lewat bisnis kuliner “Kepiting Nyinyir.” Lima cabang, puluhan karyawan, dan pelanggan setia, semuanya hilang dalam hitungan bulan ketika pandemi melanda.

Baca Juga :  AnyMind Group merilis laporan keuangan Q3 2024

Bisnis ambruk. Karyawan harus diberhentikan. Sebagian besar orang mungkin akan berhenti. Namun, Gilang justru menggali ulang fondasi mimpinya. Ia tahu, kali ini ia harus membangun sesuatu yang bukan cuma kuat, tapi lentur menghadapi badai.

Membangun Bukan Sekadar Berdagang

Tahun 2023, Gilang menemukan harapan baru dalam aroma parfum. Bukan karena tren, tapi karena ia melihat sesuatu yang lebih: produk yang mudah dipasarkan, berulang dibeli, dan cocok untuk siapa saja yang ingin memulai bisnis dari nol.

Akan tetapi, Gilang tidak berhenti di produk, alih-alih iaa membangun sistem. Model bisnis Gudang Parfum Import dirancang untuk membuka peluang bagi semua kalangan—ibu rumah tangga, pemula, korban PHK—untuk ikut tumbuh tanpa beban target penjualan.

Dengan modal mulai dari Rp1,8 juta, reseller dibimbing untuk bisa membangun brand sendiri. Ini bukan MLM ataupun sistem satu arah, melainkan ekosistem saling dukung, di mana keberhasilan satu orang membuka jalan bagi orang lain.

Setahun Tanpa Gaji, Demi Masa Depan yang Bernilai

Selama setahun pertama, Gilang tidak mengambil gaji. Semua profit diputar untuk ekspansi. Karena baginya, bisnis bukan soal cepat untung, tapi kuat bertumbuh.

Baca Juga :  India-Indonesia Investment Synergy Forum: Menjembatani Masa Depan untuk Pertumbuhan Berkelanjutan

Keputusan itu membuahkan hasil. Hari ini, omzet harian mencapai puluhan juta, dan lebih dari itu, ada banyak kisah reseller yang berhasil mencetak kehidupan baru: beli motor, umrahkan orang tua, nyekolahin anak—semua dari bisnis Gudang Parfum Import yang ia kelola.

“Saya ingin bisnis ini jadi kendaraan bagi orang lain, bukan cuma saya yang jalan,” kata Gilang.

Gilang tidak menjual ilusi. Ia tidak bicara soal ‘kaya mendadak.’ Ia bicara soal kesabaran, kegigihan, dan proses. Ia pernah jatuh berkali-kali, tapi setiap jatuh ia memilih bangkit dengan lebih rapi, lebih cermat, lebih terarah.

Hari ini, Gudang Parfum Import adalah bukti bahwa bisnis bukan hanya soal ide bagus, tapi soal keberanian untuk bertahan ketika semua yang kamu rancang tidak berjalan sesuai rencana.

Dan bagi mereka yang masih berada di titik awal, Gilang punya pesan yang sederhana tapi tajam: “Jangan cuma tanya bisnis apa yang cuan. Tapi tanya, kamu siap bertahan gak kalau bisnis itu gak sesuai ekspektasi?”

Karena sejatinya, yang membedakan mereka yang berhasil dan mereka yang menyerah… hanyalah satu langkah lagi.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita Terkait

Solusi Alami untuk Kesehatan Lambung dan Pencernaan
Jelang Libur Panjang HUT ke-80 Republik Indonesia, Tiket Promo Merdeka KA JJ Masih Tersedia untuk Pelanggan
290 Armada KAI Daop 1 Jakarta Selalu Mengkilap Berkat Garda Senyap di Balik Layar
Mengupas Tren Koin Meme dan AI, Bittime Hadirkan Koin Baru
Hingga Juli 2025, KAI Divre IV Tanjungkarang Gelar 51 Sosialisasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang
Bitcoin Sentuh Rekor Tertinggi! Apakah Bull Run Baru Sudah Dimulai?
Layanan Pengiriman Berpendingin KAI Logistik Tumbuh 16%, Dorong Ketahanan Pangan dan Distribusi Nasional
Keamanan Pelanggan Menjadi Salah Satu Prioritas Utama Dalam Operasional KA
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 14 Agustus 2025 - 21:14 WIB

Solusi Alami untuk Kesehatan Lambung dan Pencernaan

Kamis, 14 Agustus 2025 - 20:13 WIB

Jelang Libur Panjang HUT ke-80 Republik Indonesia, Tiket Promo Merdeka KA JJ Masih Tersedia untuk Pelanggan

Kamis, 14 Agustus 2025 - 20:11 WIB

290 Armada KAI Daop 1 Jakarta Selalu Mengkilap Berkat Garda Senyap di Balik Layar

Kamis, 14 Agustus 2025 - 20:02 WIB

Mengupas Tren Koin Meme dan AI, Bittime Hadirkan Koin Baru

Kamis, 14 Agustus 2025 - 17:22 WIB

Hingga Juli 2025, KAI Divre IV Tanjungkarang Gelar 51 Sosialisasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang

Kamis, 14 Agustus 2025 - 17:01 WIB

Layanan Pengiriman Berpendingin KAI Logistik Tumbuh 16%, Dorong Ketahanan Pangan dan Distribusi Nasional

Kamis, 14 Agustus 2025 - 15:57 WIB

Keamanan Pelanggan Menjadi Salah Satu Prioritas Utama Dalam Operasional KA

Kamis, 14 Agustus 2025 - 15:14 WIB

LRT Jabodebek Pertahankan Kinerja Keselamatan Operasional yang Prima Menjelang Dua Tahun Operasi

Berita Terbaru

Bisnis

Solusi Alami untuk Kesehatan Lambung dan Pencernaan

Kamis, 14 Agu 2025 - 21:14 WIB