AlgariNews.com | Bekasi – Setelah menerima kabar namanya tidak masuk dalam daftar calon sementara (DCS) Anggota DPR RI dari PDI-P, Timur Malaka Kiemas, S.H, M.Si yang merupakan keponakan kandung almarhum Taufik Kiemas ini langsung “banting” stir pindah ke Partai Ummat.
Menurut Timur apapun warna partainya tidak soal yang penting bagi dia bisa mengabdi dan memperjuangkan hak rakyat dalam berbangsa dan bernegara.
Sesuai motto partai Ummat melawan kezaliman dan menegakkan keadilan, disertai niat yang tulus memperjuangkan hak rakyat yang terzalimi, Timur optimis partai besutan Amin Rais ini akan mendapat dukungan dari seluruh rakyat Indonesia pada pesta Pemilu 2024 mendatang.
Carut marutnya kasus hukum yang melibatkan ketua MK dan KPK yang belakangan ini viral menjadi catatan bagi Timur.
“Carut marutnya kasus hukum dimana ketua MK dan ketua KPK tersandung masalah etika dan moral, maka sudah saatnya ummat bersatu untuk perubahan ganti rezim dan ganti system. Kalau bukan sekarang kapan lagi,” kata Timur, Rabu (20/12/2023) di Bekasi.
Sebagaimana diketahui saat ini Timur Malaka Kiemas telah menjadi calon anggota legislatif DPR RI nomor urut 2 daerah pemilihan Jawa Barat 8 meliputi Kota/Kabupaten Cirebon dan Indramayu dari partai Ummat.
Terkait pencalonnya sebagai anggota legislatif, pria yang beraura mirip dengan almarhum Taufik Kiemas ini tidak ingin terlalu banyak mengumbar janji.
Dia hanya bertekat dalam hati jika nanti terpilih menjadi anggota legislatif tugas utama yang akan dia kejar adalah soal kesejahteraan petani, krisis air bersih dan UMK yang masih minus di Cirebon dan Indramayu.
“Pada tahun 2022 Indramayu tercatat sebagai daerah penghasil padi terbesar di Jawa Barat, tapi perekonomian masyarakatnya masih rendah. Bahkan, UMK nya hanya di angka 2,5 jutaan perbulan, ironis ya,” kata Timur.
Menurut Timur di Cirebon dan Indramayu banyak potensi yang bisa digali untuk meningkatkan pendapatan belanja daerah. Terutama pada sektor industri dan pariwisata.
“Indramayu masih banyak lahan kosong yang bisa dimungkinkan dibangun kawasan industri yang ramah lingkungan. Dan membangun kawasan desa wisata. Semua bisa terwujud asal ada niat dan kemauan berjuang untuk itu,” pungkasnya. (Bachtiar)