Deteksi Metana Berbasis Drone Perkuat Strategi Penurunan Emisi di Industri Migas Indonesia

- Editor

Rabu, 19 November 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, Indonesia — Metana kini menjadi fokus strategis dalam upaya menekan emisi gas rumah kaca di industri minyak dan gas.

Dengan potensi pemanasan hingga 84 kali lebih kuat dibanding CO2 dalam periode 20 tahun, gas metana menjadi perhatian utama baik dari sisi lingkungan maupun kepatuhan regulasi internasional, terutama standar OGMP 2.0 dari United Nations Environment Programme (UNEP) yang mengharuskan pengukuran, pelaporan, dan verifikasi emisi secara lebih ketat.

Seiring meningkatnya kebutuhan akan pemantauan berbasis data, teknologi deteksi metana menggunakan drone menjadi solusi utama. Integrasi sensor Sniffer4D 1ppm TDLAS Methane Sensing & Mapping System dengan platform seperti DJI Matrice 4 Series, DJI Matrice 400 dan DJI Dock 3 memungkinkan industri melakukan pemantauan real-time, presisi tinggi, dan sepenuhnya dapat diverifikasi sesuai standar internasional.

Metana: Faktor Kritis dalam Pengendalian Emisi Industri Migas

Industri migas menghadapi tantangan besar dalam upaya menurunkan emisi, terutama karena metana memiliki dampak pemanasan global yang jauh lebih tinggi dibanding CO2. Kebocoran kecil sekalipun dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap total emisi fasilitas industri.

Baca Juga :  Syarat dan Dokumen yang Dibutuhkan untuk Mendirikan PT di Indonesia

Tekanan eksternal dari pasar global, pemangku kepentingan, hingga standar ESG mendorong kebutuhan pemantauan yang jauh lebih akurat dibanding metode estimasi tradisional.

OGMP 2.0: Standar Pengelolaan Emisi yang Semakin Ketat

Kerangka Oil & Gas Methane Partnership (OGMP) 2.0 menjadi standar pengelolaan emisi metana yang paling komprehensif di tingkat global. Framework ini menekankan:

– Pengukuran langsung berbasis data lapangan.

– Pelaporan terstruktur dengan level akurasi berjenjang.

– Verifikasi independen untuk memastikan integritas seluruh data emisi.

Standar ini mewajibkan industri untuk beralih dari pendekatan berbasis estimasi ke teknologi pemantauan yang benar-benar presisi.

Sniffer4D 1ppm TDLAS Methane Sensing & Mapping System: Teknologi Baru Pemantauan Emisi Metana

Sistem Sniffer4D Methane TDLAS menghadirkan kemampuan deteksi yang sangat akurat dan responsif:

Baca Juga :  Dari Sulit Kerja Jadi Pemberi Kerja: Perjalanan Ryan Bangun Sribu

– Akurasi 1 ppm dengan teknologi closed-path TDLAS yang selektif terhadap metana.

– Respons cepat dalam hitungan detik untuk identifikasi kebocoran.

– Struktur ringan dan anti-getar, optimal untuk drone industri.

– Pemetaan gas 3D, mengidentifikasi sumber kebocoran secara presisi.

– Integrasi penuh dengan drone DJI untuk operasi otomatis, terjadwal, dan berulang.

Teknologi ini memungkinkan industri melakukan inspeksi tanpa risiko keselamatan dan tanpa menghentikan operasi.

Mendukung Efisiensi Operasional & Kepatuhan Pengelolaan Emisi

Pemantauan metana berbasis drone menghadirkan dua manfaat strategis:

1. Memperkuat kepatuhan terhadap OGMP 2.0, standar ESG, dan kerangka pelaporan emisi global.

2. Mengurangi biaya operasional, mempercepat proses identifikasi kebocoran, dan mengurangi risiko paparan gas berbahaya bagi tim lapangan.

Dengan adanya teknologi drone, inspeksi kini dapat dijalankan berkala, konsisten, dan sepenuhnya terverifikasi.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita Terkait

Status Gunung Semeru Level IV, Kementerian PU Pastikan Kesiapan Penanganan Darurat Infrastruktur Jalan dan Jembatan
Presiden Prabowo Subianto Resmikan 5 Infrastruktur Konektivitas yang Dibangun Kementerian PU untuk Perkuat Pemerataan Pembangunan
Buktikan Kinerja Unggul dan Kontribusi ke Dunia Pendidikan, Dana Kelolaan Gamasteps Kelolaan BRI-MI Tembus Rp6 Triliun
BRI Manajemen Investasi Raih Tiga Penghargaan di Acara The Asset Benchmark Research Awards 2025
Hutan Dunia di Titik Kritis Usai COP30, LindungiHutan Ajak Publik Bergerak di Hari Pohon Internasional
LindungiHutan Dorong Aksi Komunitas di Pantai Bahagia, Bekasi
PTPP Revitalisasi Terminal 1C Bandara Soekarno-Hatta: Perluas Kapasitas, Hadirkan Nuansa Budaya, dan Gerakkan Ekonomi Kreatif Lokal
Sorak Sorai Fest Fun Run Resmi Dimulai, Bank Raya Hadirkan Rute Ikonik Berkeliling Indonesia di Taman Mini Indonesia Indah
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 20 November 2025 - 18:56 WIB

Status Gunung Semeru Level IV, Kementerian PU Pastikan Kesiapan Penanganan Darurat Infrastruktur Jalan dan Jembatan

Kamis, 20 November 2025 - 18:50 WIB

Presiden Prabowo Subianto Resmikan 5 Infrastruktur Konektivitas yang Dibangun Kementerian PU untuk Perkuat Pemerataan Pembangunan

Kamis, 20 November 2025 - 18:03 WIB

Buktikan Kinerja Unggul dan Kontribusi ke Dunia Pendidikan, Dana Kelolaan Gamasteps Kelolaan BRI-MI Tembus Rp6 Triliun

Kamis, 20 November 2025 - 17:59 WIB

BRI Manajemen Investasi Raih Tiga Penghargaan di Acara The Asset Benchmark Research Awards 2025

Kamis, 20 November 2025 - 17:30 WIB

Hutan Dunia di Titik Kritis Usai COP30, LindungiHutan Ajak Publik Bergerak di Hari Pohon Internasional

Kamis, 20 November 2025 - 16:53 WIB

PTPP Revitalisasi Terminal 1C Bandara Soekarno-Hatta: Perluas Kapasitas, Hadirkan Nuansa Budaya, dan Gerakkan Ekonomi Kreatif Lokal

Kamis, 20 November 2025 - 16:52 WIB

Sorak Sorai Fest Fun Run Resmi Dimulai, Bank Raya Hadirkan Rute Ikonik Berkeliling Indonesia di Taman Mini Indonesia Indah

Kamis, 20 November 2025 - 16:50 WIB

KAI dan Bank Mandiri Perluas Opsi Pembayaran Digital melalui Implementasi QRIS Tap pada Layanan LRT Jabodebek

Berita Terbaru