FURE: Inovasi Mahasiswa Surabaya Ubah Tutup Botol Plastik Jadi Furnitur Estetik dan Ramah Lingkungan

- Editor

Jumat, 11 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Surabaya, 12 April 2025 – Di tengah meningkatnya kesadaran akan isu lingkungan dan keberlanjutan, dua mahasiswa asal Surabaya, Dixon Marcello (CEO) dan Sulthan Atha M (COO), memperkenalkan FURE, sebuah inovasi yang mengubah cara kita memandang limbah plastik, khususnya dari tutup botol minuman kemasan.

Dari Tutup Botol Menjadi Furnitur Kokoh

FURE lahir dari keinginan untuk memberikan “nyawa kedua” bagi plastik yang kerap kali berakhir di tempat sampah atau mencemari lingkungan. Melalui proses yang sepenuhnya dilakukan secara mandiri, tutup botol plastik dikumpulkan, dipilah, lalu dilelehkan dalam suhu tinggi.

Setelah melalui proses “memasak”, lelehan plastik tersebut dipress hingga membentuk lembaran padat dengan ketebalan mencapai satu hingga dua sentimeter.

Lembaran ini kemudian diolah menjadi berbagai produk rumah tangga yang tidak hanya fungsional, tetapi juga memikat secara visual. Warna-warni alami dari plastik yang digunakan justru menjadi daya tarik tersendiri—unik, tidak seragam, dan punya karakter.

Baca Juga :  BTN Jakarta International Marathon 2025: KAI Daop 1 Jakarta Lakukan Rekayasa Operasional, 11 KA dari Gambir Berhenti di Jatinegara

Dari proses ini, FURE melahirkan dua jenis produk utama: furnitur seperti kursi dan bangku kecil, serta dekorasi rumah seperti coaster (tatakan gelas), phone holder, dan hiasan dinding.

Kolaborasi Lokal dan Dampak Nyata

Image

Produk-produk ini telah digunakan di sejumlah kafe di Surabaya, hasil dari kolaborasi kreatif yang tidak hanya mempercantik interior, tetapi juga membawa pesan keberlanjutan langsung ke hadapan konsumen. Tak hanya itu, FURE juga telah bekerja sama dengan MAXY Academy, lembaga pengembangan talenta digital dan sosial, untuk menghadirkan program-program edukatif yang menyoroti pentingnya daur ulang berbasis inovasi.

Namun FURE tidak berhenti pada produk. Di balik setiap lembaran plastik padat yang mereka hasilkan, tersimpan visi besar untuk menciptakan ekosistem ekonomi sirkular.

Mereka juga menggandeng berbagai TPS (Tempat Pembuangan Sementara) serta pengepul plastik lokal untuk menggerakkan sistem pengumpulan dan pemilahan sampah plastik.

Baca Juga :  Gateway of Java, Menjelajah Indahnya Panorama Yogyakarta

Pendekatan ini tidak hanya memastikan pasokan bahan baku, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi para pelaku di sektor informal yang selama ini berada di balik layar.

Menghidupkan Kembali Sampah Plastik: Visi dari FURE

Sulthan Atha dengan Bapak Sunaryo di TPS Kedung Baruk, Surabaya

Menurut Sulthan Atha, teknologi yang dikembangkan FURE bukan semata-mata soal proses produksi, tetapi tentang membangun sistem yang berkelanjutan dan berdampak sosial.

“Kami ingin menunjukkan bahwa plastik tidak selalu harus dibuang. Jika dipilah dan dikelola dengan benar, plastik bisa memiliki nilai baru, bahkan kehidupan kedua. Inilah bentuk kontribusi kecil kami untuk perubahan besar di masa depan,” ujarnya.

Melalui FURE, Dixon dan Sulthan menunjukkan bahwa kreativitas anak muda bisa menjadi kunci untuk menjawab tantangan lingkungan, sosial, dan ekonomi sekaligus. Mereka mengajak masyarakat untuk melihat bahwa sampah plastik bukan akhir dari cerita—melainkan awal dari sesuatu yang lebih bermakna.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita Terkait

Yayasan Islam Al-Huda Bangun Sumur Bor di Ma’had Riyadhusshalihin Cianjur
Pengaruh Berita Ekonomi terhadap Harga di Pasar Spot dan Bursa Berjangka
Industri Lokal Indonesia Semakin Dilirik Dunia: Inovasi Kreatif Jadi Magnet Investor Global
Smart Airport Premium Service dari Krakatau IT dan IAS Hospitality
ASHTA District 8 Persembahkan “Nation Prints” dalam Rangka 80 Tahun Kemerdekaan RI
Jacquelle Hadirkan Disney-Inspired Lashes yang Siap Bangkitkan Karakter dalam Dirimu
Hal Tidak Terduga Ketika Liburan yang Bisa Menguras Kantong
14,94 Juta Transaksi Tiket, Access by KAI Jadi Kanal Penjualan Utama KAI pada Januari–Juli 2025
Berita ini 6 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 14 Agustus 2025 - 09:58 WIB

Yayasan Islam Al-Huda Bangun Sumur Bor di Ma’had Riyadhusshalihin Cianjur

Kamis, 14 Agustus 2025 - 09:58 WIB

Pengaruh Berita Ekonomi terhadap Harga di Pasar Spot dan Bursa Berjangka

Kamis, 14 Agustus 2025 - 09:54 WIB

Industri Lokal Indonesia Semakin Dilirik Dunia: Inovasi Kreatif Jadi Magnet Investor Global

Kamis, 14 Agustus 2025 - 09:53 WIB

Smart Airport Premium Service dari Krakatau IT dan IAS Hospitality

Kamis, 14 Agustus 2025 - 09:45 WIB

ASHTA District 8 Persembahkan “Nation Prints” dalam Rangka 80 Tahun Kemerdekaan RI

Rabu, 13 Agustus 2025 - 23:53 WIB

Hal Tidak Terduga Ketika Liburan yang Bisa Menguras Kantong

Rabu, 13 Agustus 2025 - 22:16 WIB

14,94 Juta Transaksi Tiket, Access by KAI Jadi Kanal Penjualan Utama KAI pada Januari–Juli 2025

Rabu, 13 Agustus 2025 - 22:15 WIB

VENTRUE Capital Siapkan Rencana Strategis Masuk Program Nasional Makan Bergizi Gratis

Berita Terbaru