Harga Emas Pulih Ditengah Kebijakan Hawkish The Fed

- Editor

Jumat, 20 Desember 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Harga emas (XAU/USD) hari ini menunjukkan pemulihan setelah sebelumnya menyentuh level terendah dalam satu bulan. Pada perdagangan Kamis(20/12) , logam mulia ini mencapai level tertinggi harian di sekitar $2.622, didorong oleh sentimen risiko global yang memburuk. Pemulihan ini dipicu oleh memburuknya sentimen risiko global setelah pengumuman hawkish dari Federal Reserve (The Fed) pada hari Rabu. Selain itu, risiko geopolitik dan kekhawatiran perang dagang turut mendorong permintaan terhadap aset safe haven seperti emas.

Menurut Andy Nugraha, analis Dupoin Indonesia, kombinasi candlestick dan indikator Moving Average yang terbentuk saat ini menunjukkan bahwa tren bearish kembali mendominasi pergerakan XAU/USD. Proyeksi hari ini menunjukkan bahwa harga emas berpotensi turun hingga $2.583. Namun, jika terjadi rebound dari level tersebut, emas diperkirakan dapat naik kembali hingga $2.621 sebagai target terdekatnya.

Andy juga menekankan bahwa investor perlu memperhatikan area kritis ini untuk menentukan langkah trading selanjutnya. Jika XAU/USD gagal bertahan di atas level support $2.583, potensi pelemahan lebih lanjut dapat terjadi. Sebaliknya, rebound yang kuat dari level ini dapat memberikan peluang bagi para trader untuk masuk ke posisi buy jangka pendek.

Baca Juga :  Apparel yang Nyaman untuk Olahraga: Pilihan Terbaik dari Bodypack

Meskipun harga emas mengalami sedikit rebound pada Jumat (20/12), pagi di level $2.601, tekanan dari sikap hawkish The Fed tetap membatasi kenaikan logam mulia. The Fed, sesuai ekspektasi, menurunkan suku bunga acuan untuk ketiga kalinya sejak September. Namun, mereka juga memberikan sinyal untuk memperlambat laju penurunan suku bunga ke depan, yang mendorong kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS.

Kenaikan imbal hasil obligasi 10 tahun AS ke level tertinggi sejak Mei membantu Dolar AS mempertahankan posisinya di level tertinggi dua tahun. Hal ini menjadi faktor pembatas bagi logam mulia yang tidak memberikan imbal hasil. Di sisi lain, dot plot The Fed menunjukkan bahwa pejabat bank sentral memperkirakan suku bunga dana The Fed akan turun menjadi 3,9% pada tahun 2025, dengan dua kali penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin.

Selain itu, efek spillover dari pasar ekuitas AS yang tertekan turut menyeret saham Asia turun tajam pada Kamis. Kondisi ini memberikan dukungan bagi aset-aset safe haven, termasuk emas, sehingga membantu pemulihannya dari level terendah satu bulan. Namun, para pedagang tetap berhati-hati terhadap potensi kenaikan emas yang terbatas akibat kekuatan Dolar AS.

Baca Juga :  Seberapa Tinggi Dogecoin akan Melesat di 2025? Ini Analisisnya!

Fokus pasar hari ini akan tertuju pada data ekonomi AS, seperti laporan akhir PDB Kuartal III dan klaim pengangguran awal mingguan. Data ini diharapkan dapat memberikan dorongan jangka pendek terhadap pergerakan Dolar AS dan emas. Selain itu, perhatian pasar juga mengarah pada rilis Indeks Harga Belanja Konsumsi Perorangan (PCE) pada hari Jumat, yang merupakan indikator inflasi pilihan The Fed. Hasil dari data ini akan menjadi penentu utama bagi pergerakan XAU/USD dalam beberapa waktu ke depan.

Secara keseluruhan, harga emas menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan momentum bullish ditengah sentimen risiko global yang memburuk dan kebijakan hawkish The Fed. Meskipun aksi jual di pasar ekuitas memberikan dukungan sementara bagi logam mulia ini, penguatan Dolar AS dan imbal hasil obligasi AS tetap menjadi penghambat utama.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita Terkait

GPOS Lite: Inovasi Teknologi untuk Solusi Transformasi Kesehatan Indonesia
Dukung UMKM Naik Kelas, Sribu & SMESCO Sampaikan Strategi Optimalkan Omzet
Indonesia Sustainable Procurement Expo (ISPE) 2025: Mendukung Transformasi Pengadaan Berkelanjutan di Indonesia
Disruptive Doctors Conference 2025: Bermitra dengan Bisnis Kesehatan untuk Membentuk Masa Depan Kedokteran
Lebih dari Seribu Peserta dari Seluruh Indonesia Mengikuti Diklat TKBM di Port Academy (2023-2024)
Peran Social Impact Assessment dalam Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Pembangunan Berkelanjutan, WSBP Tanam 643 Pohon Trembesi di Januari 2025 untuk 6.341 Spun Pile Terkirim Selama Desember 2024
Pembuatan Website dengan Tampilan Responsive dari PT Nextgen Inovasi Indonesia
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 31 Januari 2025 - 03:57 WIB

GPOS Lite: Inovasi Teknologi untuk Solusi Transformasi Kesehatan Indonesia

Jumat, 31 Januari 2025 - 03:55 WIB

Dukung UMKM Naik Kelas, Sribu & SMESCO Sampaikan Strategi Optimalkan Omzet

Jumat, 31 Januari 2025 - 03:43 WIB

Indonesia Sustainable Procurement Expo (ISPE) 2025: Mendukung Transformasi Pengadaan Berkelanjutan di Indonesia

Jumat, 31 Januari 2025 - 03:34 WIB

Disruptive Doctors Conference 2025: Bermitra dengan Bisnis Kesehatan untuk Membentuk Masa Depan Kedokteran

Jumat, 31 Januari 2025 - 02:32 WIB

Lebih dari Seribu Peserta dari Seluruh Indonesia Mengikuti Diklat TKBM di Port Academy (2023-2024)

Jumat, 31 Januari 2025 - 01:12 WIB

Pembangunan Berkelanjutan, WSBP Tanam 643 Pohon Trembesi di Januari 2025 untuk 6.341 Spun Pile Terkirim Selama Desember 2024

Jumat, 31 Januari 2025 - 00:53 WIB

Pembuatan Website dengan Tampilan Responsive dari PT Nextgen Inovasi Indonesia

Kamis, 30 Januari 2025 - 14:30 WIB

Kolaborasi Transformatif: MAXY Academy dan TBN Indonesia Bersatu dalam Upaya Mengurangi Tingkat Pengangguran Indonesia

Berita Terbaru