INCO Saham Grup MIND ID Punya Prospek Positif

- Editor

Jumat, 12 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta – PT Vale Indonesia Tbk. (INCO), emiten dari Holding Industri Pertambangan Indonesia MIND ID, menjadi saham pilihan utama di sektor logam.

INCO memiliki fundamental kinerja operasional yang kuat dan didukung oleh prospek pertumbuhan industri pertambangan yang baik.

Adapun secara tahunan, emiten Anggota MIND ID ini mencatat peningkatan volume produksi pada triwulan II 2025 sebesar 12%, yang menggarisbawahi kinerja operasional Perusahaan yang konsisten.

Produksi untuk paruh pertama tahun 2025 2% lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024, didukung oleh strategi pemeliharaan proaktif Perusahaan dan peningkatan operasional lainnya yang diterapkan sepanjang semester pertama.

Vale Indonesia menargetkan total produksi sekitar 71.234 metrik ton (“t”) nikel dalam matte untuk tahun 2025, yang menunjukkan peningkatan dari target tahun lalu.

Pada triwulan II 2025, pengiriman nikel matte Vale Indonesia juga meningkat menjadi 18.023 ton, dibandingkan dengan 17.096 ton pada triwulan I 2025.

Sebagai informasi, Harga realisasi rata-rata nikel matte pada triwulan II 2025 mencapai US$12.091 per ton, sedikit meningkat dari US$11.932 pada triwulan sebelumnya.

Kenaikan harga yang moderat, dikombinasikan dengan volume pengiriman yang lebih tinggi, berkontribusi pada peningkatan total pendapatan, mencapai US$220,2 juta — meningkat 7% dari US$206,5 juta pada kuartal sebelumnya.

Baca Juga :  Experience Travel Mengangkat Danau Toba sebagai Destinasi Prioritas Indonesia

PT Vale berhasil mempertahankan EBITDA pada tingkat yang sehat sebesar US$40,0 juta dengan laba bersih positif sebesar US$3,5 juta untuk kuartal tersebut dan diharapkan dapat mengoptimalkan tingkat produksi untuk paruh kedua tahun ini.

Analis BRI Danareksa Sekuritas Erindra Krisnawan dan Wilastita Muthia Sofi, dalam riset yang dipublikasikan 2 September 2025, mengatakan meski pasar saham domestik sempat tertekan oleh arus keluar dana asing, valuasi indeks yang relatif murah dinilai memberikan bantalan positif.

Terlebih, emiten ini yakin pertumbuhan laba akan semakin solid ditopang percepatan belanja pemerintah dan meningkatnya likuiditas.

Berdasarkan laporan tersebut, logam diposisikan sebagai salah satu sektor unggulan. Hal ini karena karakteristiknya yang mampu menjadi hedge atau lindung nilai terhadap volatilitas pasar, terutama di tengah katalis domestik yang belum sepenuhnya menguat.

BRI Danareksa lantas memberikan rekomendasi beli untuk saham INCO dengan target harga Rp4.700 per saham. Artinya, estimasi tersebut mencerminkan pertumbuhan sebesar 19,29% dari harga saat ini yang berada di level Rp3.940 hingga Rabu (3/9/2025).

Banderol ini mencerminkan kenaikan 8,84% sejak awal tahun (year to date) dan menguat 11,93% dalam 3 bulan terakhir. Adapun kapitalisasi pasar INCO mencapai Rp41,53 triliun.

Baca Juga :  LOKREATIF 2024: Ajang Kreativitas Mahasiswa untuk Mewujudkan Inovasi Berkelanjutan di Era Teknologi Masa Depan

Salah satu katalis positif INCO datang dari Danantara Indonesia yang tengah memacu pengembangan proyek nikel di Indonesia melalui kesepakatan kerja sama antara Danantara Investment Management dengan GEM Limited, perusahaan publik asal China.

Kesepakatan tersebut menjadi kerangka kerja bagi potensi investasi bersama dalam pembangunan fasilitas peleburan High-Pressure Acid Leach (HPAL) berkapasitas 66.000 ton nikel dalam endapan hidroksida campuran (MHP) per tahun. Proyek dengan nilai investasi US$1,42 miliar ini bakal melibatkan INCO dengan mitra global lainnya.

Sharon Natasha, Research Retail Analyst CGS International Sekuritas Indonesia, menyampaikan bahwa selain dipicu oleh aksi Danantara, sentimen positif INCO juga datang dari persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB).

Persetujuan itu memungkinkan perseroan untuk menjual 2,2 juta ton bijih saprolite dari tambang Bahodopi, Sulawesi Tengah, mulai Juli 2025. Aksi tersebut juga diproyeksikan mendorong kinerja keuangan perseroan pada semester II/2025.

“Artinya, ini ada potensi untuk kinerja INCO terdongkrak pada semester II/2025 karena didukung dari sisi penjualan bijih saprolite,” pungkas Sharon dalam acara Berita Tentang Saham (BTS) belum lama ini.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita Terkait

KAI Sumut Layani 203.391 Penumpang Pada Agustus 2025, Tumbuh 6 Persen Dibanding Tahun Lalu
Fasilitas Ramah Disabilitas di LRT Jabodebek Buka Akses Mobilitas Tanpa Batas
Komunitas Kripto (KK), Perusahaan Asal Kota Jambi Ini Bantu Dorong Literasi Aset Digital di Indonesia
Mengapa Risk Management Lebih Penting daripada Profit?
Anang Hermansyah Bersama KAI Daop 1 Jakarta Bagikan Kue di Stasiun Gambir
KAI Daop 1 Jakarta Kurangi 5.502 Roll Kertas Tiket, Dorong Transportasi Ramah Lingkungan
Tinjau Pembangunan SRMP 21 Manado, Menteri Dody Apresiasi Kualitas Bangunan, Juga Sempatkan Diri Berbincang dengan Guru dan Siswa
Kementerian PU dan Kejaksaan Agung Bergerak Bersama Kawal Pelaksanaan Program Prioritas dan Proyek Strategis Nasional
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 13 September 2025 - 11:11 WIB

KAI Sumut Layani 203.391 Penumpang Pada Agustus 2025, Tumbuh 6 Persen Dibanding Tahun Lalu

Sabtu, 13 September 2025 - 08:20 WIB

Fasilitas Ramah Disabilitas di LRT Jabodebek Buka Akses Mobilitas Tanpa Batas

Sabtu, 13 September 2025 - 07:00 WIB

Komunitas Kripto (KK), Perusahaan Asal Kota Jambi Ini Bantu Dorong Literasi Aset Digital di Indonesia

Sabtu, 13 September 2025 - 05:23 WIB

Mengapa Risk Management Lebih Penting daripada Profit?

Jumat, 12 September 2025 - 22:26 WIB

Anang Hermansyah Bersama KAI Daop 1 Jakarta Bagikan Kue di Stasiun Gambir

Jumat, 12 September 2025 - 21:20 WIB

Tinjau Pembangunan SRMP 21 Manado, Menteri Dody Apresiasi Kualitas Bangunan, Juga Sempatkan Diri Berbincang dengan Guru dan Siswa

Jumat, 12 September 2025 - 21:14 WIB

Kementerian PU dan Kejaksaan Agung Bergerak Bersama Kawal Pelaksanaan Program Prioritas dan Proyek Strategis Nasional

Jumat, 12 September 2025 - 21:00 WIB

Program Keberlanjutan ANTAM, Peta Jalan Dekarbonisasi Hingga Operasional Berbasis ESG

Berita Terbaru

Bisnis

Mengapa Risk Management Lebih Penting daripada Profit?

Sabtu, 13 Sep 2025 - 05:23 WIB