Kementrian PU Membangun Bendungan Bagong Di Trenggalek Sebagai Penyangga Utama Pasukan Air Irigasi Untuk Ketahanan Pangan

- Editor

Rabu, 27 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA, 27 Agustus 2025 – Pembangunan Bendungan Bagong di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, terus dikebut oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU) sebagai bagian dari upaya memperkuat ketahanan air melalui penyanggaan utama pasokan air irigasi untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Proyek strategis ini dirancang tidak hanya sebagai penampung air, tetapi juga untuk memberikan sederet manfaat nyata bagi masyarakat sekitar, mulai dari irigasi pertanian hingga pengendalian banjir.

Bendungan Bagong diproyeksikan memiliki
sejumlah fungsi vital yang akan dirasakan langsung oleh warga. Salah satu
manfaat utamanya adalah sebagai penyangga utama pasokan air irigasi untuk
Daerah Irigasi Bagong seluas 977 hektare (ha). Dengan kapasitas tampung raksasa
yang mencapai 17,40 juta meter kubik (m3), bendungan ini diharapkan mampu
menjaga ketersediaan air sepanjang tahun.

Dengan suplai air yang stabil, para petani
di wilayah Trenggalek tidak perlu lagi was-was menghadapi musim kemarau
panjang. Kehadiran Bendungan Bagong secara signifikan akan mengurangi risiko
gagal panen akibat kekeringan yang kerap menghantui.

“Ketika nanti bendungan mulai mengalirkan
air irigasi ke sawah-sawah di Trenggalek, harapannya sederhana, padi tetap
hijau meski hujan jarang turun, lumbung-lumbung desa penuh, dan kesejahteraan
petani meningkat,” kata Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Brantas, Muhammad
Noor, menggambarkan dampak positif yang dinanti-nanti.

Baca Juga :  Argo Sindoro dan Argo Muria Hadirkan Pengalaman Baru: Gunakan Rangkaian Eksekutif Stainless Steel New Generation Mulai 15 Juni 2025

Selain untuk pertanian, bendungan
multifungsi ini juga akan menjadi sumber air baku bagi masyarakat. Nantinya,
Bendungan Bagong mampu menyuplai air bersih sebesar 153 liter per detik untuk
warga di Kecamatan Trenggalek, Pogalan, dan Bendungan. Ini menjadi jawaban atas
kebutuhan air bersih yang terus meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk.

Manfaat penting
lainnya adalah sebagai pengendali banjir. Sungai Bagong yang kerap meluap saat
musim hujan akan lebih terkendali. Bendungan ini didesain untuk mengurangi
debit banjir hingga 78,44%, yang setara dengan mengamankan area seluas 85,6
hektare di empat kecamatan sekaligus, yaitu Pogalan, Gandusari, Bendungan, dan
Trenggalek.

Menteri PU, Dody
Hanggodo, menegaskan pentingnya infrastruktur sumber daya air seperti bendungan
untuk mencapai swasembada pangan. Menurutnya, setelah pembangunan fisik
bendungan selesai, fokus akan dialihkan pada percepatan pengembangan jaringan
irigasi.

“Kita
sepakat bahwa infrastruktur sumber daya air sangat penting untuk mencapai
swasembada pangan. Salah satu contohnya adalah pembangunan bendungan yang
kemudian disalurkan melalui sistem irigasi primer, sekunder, hingga tersier
langsung ke lahan pertanian,” ujar Menteri Dody.

Baca Juga :  Dorong Keterlibatan Brand, LindungiHutan Permudah Akses Kolaborasi Hijau

Bendungan yang
dibangun dengan tipe urugan zonal inti tegak setinggi 82 meter dan panjang 678
meter ini juga memiliki potensi tambahan. Dengan luas genangan mencapai 73,45
hektare, area sekitar bendungan diharapkan bisa dikembangkan menjadi lokasi
pariwisata baru yang dapat menggerakkan ekonomi lokal, sekaligus mendukung
upaya konservasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Bagong.

Hingga pekan
terakhir Agustus 2025, progres pembangunan Bendungan Bagong yang terbagi dalam
tiga paket pembangunan ini telah mencapai 77,29%. Rinciannya:

·        
Paket
I berupa pembangunan bendungan utama mencapai progres 80,87%.

·        
⁠Paket II dan III berupa pembangunan
bangunan pelimpah, bangunan pengelak, fasilitas operasi, dan infrastruktur
pendukung. Progres Paket II selesai 100%, dan Paket III
mencapai 39,39%.

Secara
keseluruhan, Bendungan Bagong ditargetkan rampung pada tahun 2028. Kehadirannya
kelak menjadi bukti nyata bahwa sebuah infrastruktur dapat memberikan sejumlah
manfaat sekaligus, dari sawah yang menghijau hingga perlindungan dari bencana
alam.

#SigapMembangunNegeriUntukRakyat

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita Terkait

Rail Clinic & Rail Library Hadir di Berbagai Daerah, Layani Ribuan Warga Sepanjang 2025
KAI Daop 8 Surabaya Ingatkan Ketentuan Barang Bawaan dan Imbauan Menjaga Keamanan Barang Pribadi Untuk Kenyamanan Bersama
Nikmati Beragam Destinasi Menarik di Jabodebek Lebih Mudah Bersama LRT Jabodebek
LED Videotron Branded vs Non-Branded: Perbedaan Teknis Penting
KAI Divre III Palembang Lakukan Pengecekan Lintas Lubuklinggau–Kertapati Jelang Angkutan Nataru 2025/2026
Perkuat Konektivitas Wilayah Timur Trans Jawa, JTT Hadirkan Akses Lebih Cepat dan Andal bagi Masyarakat
Ruas Gempol Pasuruan Jembatani Mobiltas Wisata & Industri Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi di Jawa Timur Yang Berkelanjutan
Binusian Raih Pengalaman Global melalui Program Study Abroad ke Beijing Institute of Technology
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 16 November 2025 - 15:51 WIB

Rail Clinic & Rail Library Hadir di Berbagai Daerah, Layani Ribuan Warga Sepanjang 2025

Minggu, 16 November 2025 - 15:02 WIB

KAI Daop 8 Surabaya Ingatkan Ketentuan Barang Bawaan dan Imbauan Menjaga Keamanan Barang Pribadi Untuk Kenyamanan Bersama

Minggu, 16 November 2025 - 14:42 WIB

Nikmati Beragam Destinasi Menarik di Jabodebek Lebih Mudah Bersama LRT Jabodebek

Minggu, 16 November 2025 - 12:33 WIB

LED Videotron Branded vs Non-Branded: Perbedaan Teknis Penting

Minggu, 16 November 2025 - 11:46 WIB

KAI Divre III Palembang Lakukan Pengecekan Lintas Lubuklinggau–Kertapati Jelang Angkutan Nataru 2025/2026

Minggu, 16 November 2025 - 11:15 WIB

Ruas Gempol Pasuruan Jembatani Mobiltas Wisata & Industri Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi di Jawa Timur Yang Berkelanjutan

Minggu, 16 November 2025 - 11:00 WIB

Binusian Raih Pengalaman Global melalui Program Study Abroad ke Beijing Institute of Technology

Minggu, 16 November 2025 - 10:50 WIB

Dampak AI dan Otomasi, 23 Pekerjaan apa yang akan hilang di tahun 2030?

Berita Terbaru