algarinews.com – Lebak Banten – Tak bisa dipungkiri bahwa Debat yang digelar KPU RI pada Minggu 7 Januari 2024 menyisakan banyak kesan diantara ketiganya. Kesan yang timbul pasca debat yang debtable itu mengemuka dan tercecer di laman akun media sosial warga Indonesia.
Data analis dari lembaga penelitian Continuum Indef, Maise Sagita, menuturkan, publik masih antusias terhadap debat capres. Hal ini diukur dari banyaknya respons publik di media sosial saat debat berlangsung dan setelah debat digelar.
Debat yang mengusung Tema Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional dan Geopolitik itu memantik oral para Peserta Pemilu dalam hal ini Capres.
Kita menyaksikan betul aroma kebencian telah disemai dalam Debat yang terjadi Minggu malam tersebut. Namun, sebagian besar luput dari Tematik Debat yang sesungguhnya hanya disampaikan oleh *Ganjar Pranowo*
Ada Tiga Kelebihan Ganjar Pranowo yang membuat Ia menang di mata publik, Pertama ialah Soal Konsistensi: Ganjar Pranowo menunjukkan Konsistensinya pada Tema Debat yang digelar, Ia Menguasai Materi dengan mengedukasi peserta Debat bahkan masyarakat Indonesia atas Data dan Validitas Keilmuannya dalam menyampaikan Gagasan dan Jawaban atas Pertanyaan baik dari Panelis maupun dari Kedua Capres yang menjadi Rival nya.
Kedua: Ganjar Memberikan Solusi, dalam beberapa pernyataan pada pertanyaan yang disampaikan oleh Prabowo Subianto dan Anies Baswedan, Ganjar Pranowo tidak hanya mengelaborasi Visinya tapi jauh lebih dari itu, Ia memberikan Solusi-solusi Konkret yang Spontan disampaikan dalam Ruang Debat yang membutuhkan Mental dan Pemahaman yang Kuat.
Ketiga, Ganjar Pranowo Mampu Kuasai Emosi! Ini penting sejak awal Ganjar Pranowo tidak masuk dalam ruang Debat Kusir yang Debtable. Ia lebih memilih untuk menjadi Penengah memberikan kontribusi rasa pada kedua calon yang sedang ‘bertikai’ Ungkapan Ganjar Pranowo di Debat Pertama “Saya jadi Ga enak berada ditengah Dua kawan Saya yang sedang bernostalgia!” Dan Debat ketiga Ganjar Pranowo menyampaikan “Mungkin posisi Saya ditengah untuk meredam Kedua Kawan Saya..!” Beliau tidak terjebak dalam membangun kebencian lebih pada ketegasan akan sebuah pengakuan. Kalimat yang masih terngiang ditelinga Saya ialah Soal Ganjar mengkritik kebijakan Prabowo Subianto saat menjadi Menhan dengan tetap menyertakan Ungkapan bahwa “Kritik itu Membangun tidak dalam rangka Dengki apalagi Benci! Kritik yang disampaikan meskipun tidak mengenakkan lebih pada Demi Indonesia Tercinta!” pernyataan ini yang mestinya jadi rujukan saat Kita membangun pondasi berpolitik yang tidak berpotensi memecah belah bangsa.
Bagi Saya, Sekali Lagi Ganjar Pranowo Menang Telak di Debat yang KETIGA! Ucap Arwan Banten,