AlgariNews.Com | Pelalawan – Pernyataan Narasumber tentang penggunaan dan pemanfaatan Dana Desa (DD) Desa Merbau yang katanya minim pembangunan fisik di daerah itu. Kepala Desa Merbau, Kasmiran, S.Ip menyangkal hal itu, Kamis (13/6/2024).
Bantahan Kades Kasmiran ini, disampaikannya melalui pesan WhatsApp kepada media ini dengan mengatakan. “Pemerintahan Desa Merbau yang dipimpinnya tiga tahun berjalan ini, telah banyak melaksanakan pembangunan,” katanya.
Pemberitaan media berjudul: ‘APIP dan Tipikor diMinta Serius Audit, 2-Milyar Lebih DD Pertahun dan Realisasi Pembangunan Fisik Minim’ itu tidak benar tulisan itu.
“Pemerintahan Desa Merbau dari Tahun 2022, 2023 dan Tahun 2024 ini, sudah banyak pembangunan fisik dilaksanakan di 6 Kampung di wilayah Desa Merbau,” katanya.
Kades Merbau (Kasmiran), menyebut pemberitaan media ini, jauh berbeda dengan apa yang pemerintah Desa Merbau lakukan.
Kades Merbau Kasmiran, S.Ip: Mohon maaf pak saya rasa apa yang bapak tulis jauh berbeda dengan apa yang kami lakukan di desa.
Desa Merbau ini luas ada 6 buah kampung dengan jarak terpisah pisah, dan kami harus berlaku adil membagi bangunan fisik di setiap kampung setiap tahun nya.
Tidak hanya fokus di ibukota merbaunya saja. Dan setiap tahun kami angsur2 pembangunan fisik di setiap kampungnya sesuai kemampuan anggaran desa.
Namun terkadang orang memandang hanya di ibu kota merbau nya saja yang di jlan lintas bono. Padahal masih ada kampung2 yang jauh dari lintas bono yang sangat perlu pembangunan fisik nya.
Seperti semenisasi selama 2 tahun terakhir, kami sudah melakukan pbangunan semenisasi sebanyak 5 titik. Akan tetapi, tempatnya berbeda beda, dan setiap tahun, kami usahakan di setiap kampung di desa merbau ada bangunan fisiknya.
“Saya berharap kalau ingin melihat pembangunan fisik yang dilakukan pemerintah desa Merbau, jangan hanya melihat di ibu kota desa Merbau saja,” katanya berharap.
Kasmiran juga menambahkan bahwa di tahun anggaran 2022, ada 13 titik bangunan fisik yang ia laksanakan di bebagai tempat di berbagai wilayah desa merbau.
Melalui pesan WhatsApp Kades Merbau ini menyatakan bahwa pihaknya bukan hanya membangun semenisasi. Banyak yang telah kami bangun.
Dari item pembangunan yang ia laksanakan menurutnya. Ia ada membangun gedung sekolah TK, Box Culvert, Ambulance Desa, Gorong2, Jalan Produksi, Drainase, Sekrab jln penghubung antar kampung tiap tahun. Dll, dan tersebar di banyak titik.
Lebih lanjut Kades Kasmiran menyampaikan tentang penggunaan ADD sekarang ini tidak ada lagi untuk kegiatan pembangunan fisik. Dana nya habis terpakai untuk operasional pemdes, untuk gaji perangkat, RT/RW Staff, BPD, kegiatan kepemudaan seperti 17 Agustus dan kegiatan PKK. Dll.
Begitu juga dana bankeu dari propinsi, penggunaan nya sudah ditentukan sesuai juknis dari propinsi, kami hanya boleh melaksanakan sesuai juknis, dan disitu tidak ada juga yang bisa kami gunakan untuk bangunan fisik.
Di juknis penggunaan Bankeu hanya boleh digunakan untuk pelatihan tertentu, guru Tahfiz, posyandu, bumdes. Dgn persentase yang telah ditentukan.
Begitu juga penggunaan DD tidak semua bisa digunakan untuk fisik, harus sesuai dgn peraturan mentri.
Kami wajib menganggarkan minimal 20 % untuk ketahanan pangan, 10 sampai 25 % untuk BLT. Minimal 2 % untuk kegiatan stanting. disitu juga kami harus mengeluarkan gaji guru dan operasional sekolah TK, gaji dan operasional sekolah MDTA. Operasional masyarakat peduli api termasuk kegiatan lain.
Jadi, kalau di persentasekan dari total dana 2 Milyar lebih yang masuk ke desa, mungkin kurang dari 40 % yang bisa digunakan untuk bangunan fisik. “Inilah yang kami olah setiap tahunnya di tengah banyaknya permintaan masyarakat dan keterbatasan anggaran desa. Akan tetapi, kita terus berupaya yang tidak bisa dijangkau anggaran desa dan kita berjuang untuk anggaran kabupaten dan propinsi,” katanya sembari mencontohkan tahun 2023, mendapatkan aspal dengan anggaran 2-Milyar lebih dan Box Culvert dari pemkab.
Kemudian tahun 2024 ini. Jika tak ada halangan, Desa Merbau akan mendapatkan bantuan pengerasan jalan dan semenisasi.
Kami sangat berharap kerjasama dari kawan – kawan media kalau memuat berita mohon sesuaikan dengn fakta yang ada, tidak hanya berdasarkan opini, karna ditakutkan bisa menimbulkan fitnah. “Kami sadar tak akan mampu memuaskan semua keinginan masyarakat tapi kami akan terus berbuat untuk masyarakat,” ujarnya.
Kepala Desa Merbau, Kasmiran,S.Ip yang membantah pemberitaan media ini. Namun, dirinya tidak menjelaskan Nama-nama 6 Kampung yang menurutnya telah banyak membangun berupa fisik dan tersebar di 6 Kampung di Desa Merbau seperti penjelasnya di atas.
Selain itu, Kades Kasmiran juga tidak menjelaskan dimana titik- titik bangunan Simenisasi yang menurutnya tersebar di 6 Kampung di Desa Merbau. Bahkan Kades ini diminta luang waktu konfirmasi tatap muka wartawan dan hanya mengirimkan pesan WharsApp saja. (Herman W)